Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas

52 sedangkan jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 sebesar 1,73 atau 173,1, ini berarti setiap Rp. 1,73 laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dapat digunakan untuk menutupi beban bunga sebesar Rp.1. Jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,20 atau 20. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah pendapatan pada tahun 2013 sedangkan jumlah bunga yang harus dibayarkan tetap. Peningkatan ini menunjukkan kondisi perusahaan yang likuid, karena semakin tingginya laba sebelum bunga dan pajak perusahaan yang digunakan untuk menjamin beban bunga yang ada.

C. Rasio Aktivitas

1. Rata-Rata Hari Pengumpulan Piutang Average Collection Periode Rata-rata hari pengumpulan piutang pada tahun 2012 berjumlah 53,82 hari, ini berarti piutang berputar dan kembali ke dalam perusahaan menjadi uang kas diperlukan waktu selama 53,82 hari dalam satu periode. Sedangkan rata-rata hari pengumpulan piutang pada tahun 2013 berjumlah 16,74 hari, ini berarti piutang kembali berputar dan kembali ke dalam perusahaan menjadi uang kas diperlukan waktu selama 16,74 hari dalam satu periode. Rata-rata hari pengumpulan hutang pada tahun 2013 mengalami peningkatan selama 37,08 hari dibandingkan tahun 2012. Hal ini disebabkan karena jumlah piutang perusahaan pada tahun 2013 lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2012. Universitas Sumatera Utara 53 2. Perputaran Aktiva Tetap Perputaran aktiva tetap pada tahun 2012 sebesar 0,53 kali, ini berarti dana yang tertanam dalam keseluruhan jumlah aktiva tetap berputar sebanyak 0,53 kali dalam satu tahun. Sedangkan perputaran aktiva tetap pada tahun 2013 sebesar 0,52 kali, ini berarti dana yang tertanam dalam keseluruhan jumlah aktiva lancar tetap berputar sebanyak 0,52 kali dalam satu tahun. Perputaran aktiva tetap pada tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 0,01 kali. Hal ini disebabkan jumlah aktiva tahun 2012 lebih besar dibandingkan dengan jumlah aktiva pada tahun 2013, penurunan ini menunjukkan kemampuan perusahaan yang tidak stabil dalam mengelola jumlah aktiva yang dimiliki untuk memperbesar volume penjualan.

D. Rasio Profitabilitas

1. Marjin Laba Kotor Marjin laba kotor pada tahun 2012 sebesar 0,40 atau 40, ini berarti setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapa menghasilkan 0,40 laba kotor perusahaan. Sedangkan marjin laba kotor pada tahun 2013 0,41 atau 41. Ini berarti setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,41 laba kotor perusahaan. Marjin laba kotor pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,01 atau 1. Hal ini disebabkan jumlah laba kotor perusahaan pada tahun 2013 lebih besar dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada tahun 2012. Universitas Sumatera Utara 54 Hal ini menunjukkan kondisi perusahaan yang mulai membaik dibandingkan tahun 2012 untuk berproduksi dan menghasilkan laba kotor yang lebih besar dibandingkan tahun 2012. 2. Marjin Laba Usaha Marjin laba usaha pada tahun 2012 sebesar 0,24 atau 24,28, hal ini menunjukkan setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,24 laba sebelum bunga dan pajak. Sedangkan marjin laba usaha pada tahun 2013 sebesar 0,26 atau 26,60, ini berarti setiap Rp. 1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp.0,26 laba sebelum bunga dan pajak. Marjin laba usaha pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,02 atau 2. Hal ini disebabkan karena jumlah laba sebelum bunga dan pajak perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah laba sebelum bunga dan pajak. Peningkatan ini menunjukkan semakin baiknya kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien sehingga laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan tahun 2013 mengalami peningkatan. 3. Marjin Laba bersih Marjin laba bersih pada tahun 2012 sebesar 0,08 atau 8, ini berarti setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,08 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Sedangkan marjin laba bersih pada tahun 2013 sebesar 0,10 atau 10. Ini berarti setiap Rp.1 pendapatan perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,10 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Universitas Sumatera Utara 55 Marjin laba bersih pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,02 atau 2. Hal ini disebabkan jumlah laba bersih sesudah bunga dan pajak perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah laba sesudah bunga dan pajak tahun 2012. Peningkatan ini menunjukkan semakin baiknya kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien sehingga laba bersih sesudah bunga dan pajak yang dihasilkan tahun 2013 mengalami peningkatan. 4. tingkat pengembalian atas investasi Tingkat pengembalian atas investasi pada tahun 2012 sebesar 0.03 atau 3 ini berarti setiap Rp.1 jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dapat menghasilkan Rp.0,03 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Sedangkan tingkat pengembalian atas investasi pada tahun 2013 sebesar 0,04 atau 4, ini berarti setiap Rp.1 jumlah seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,04 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Tingkat pengembalian atas investasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,01 atau 1. Hal ini disebabkan jumlah seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013 lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah seluruh aktiva tahun 2012. Peningkatan ini menunjukkan semakin efektifnya kemampuan perusahaan dalam menggunakan jumlah seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih sesudah bunga dan pajak. Universitas Sumatera Utara 56 5. Tingkat pengembalian investasi atas modal Tingkat pengembalian investasi atas modal pada tahun 2012 sebesar 0,06 atau 6, ini berarti setiap Rp.1 modal yang ditanamkan ke dalam perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,06 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Sedangkan tingkat pengembalian atas modal tahun 2013 sebesar 0,10 atau 10 ini berarti setiap Rp.1 modal yang ditanamkan ke dalam perusahaan dapat menghasilkan Rp. 0,10 laba bersih sesudah bunga dan pajak. Tingkat pengembalian modal pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,04 atau 4. Hal ini disebabkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013 lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah modal tahun 2012. Peningkatan ini menunjukkan semakin efisiennya perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki untuk meningkatkan volume penjualan sehingga laba bersih sesudah bunga dan pajak ditahun 2013 mengalami peningkatan. Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN