Kajian Pustaka Tujuan dan Manfaat Penelitian

4. Kajian Pustaka

Laudel F Snow dalam Henderson, 1981:83 – 85 mengatakan bahwa fenomena penyakit di masyarakat dibagi atas 2 dua hal, yaitu: 1. Natural Illnesses penyakit – penyakit alamiah. Penyakit alamiah ini dibagi atas 2 yaitu: a. Penyakit yang disebabkan serangan unsur agents alami seperti hujan b. Penyakit yang disebabkan kiriman Tuhan atau hukuman Tuhan atas dosa manusia. Penyakit ini tidak dapat disembukan oleh obat – obatan modern 2. Unnatural Illnesses Penyakit ini disebabkan campur tangan kekuatan setan demons dan iblis evil yang masuk kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disbabkan iblis dan setan ini juga dapat berbentuk penyakit alamiah. Dalam pembagian ini antara Natural dan Unnatural Illnesses terdapat kesamaan. Penyakit – penyakit yang disebabkan faktor alamiah dan penyakit yang disebabkan setan demon dan iblis evil sama – sama tidak dapat disembuhkan dngan obat – obatan modern. Akan tetapi jika iblis atau setan yang berperan, maka penyakit dianggap tidak ilmiah. Sedangkan menurut Foster dan Anderson 1986:63 membagi sistem kesehatan berdasarkan kepercayaan dan penjelasan tetang sebab – sebab penyakit atas 2 dua cara yaitu: 1. Personalistik yaitu yang disebabkan campur tangan dari agen – agen tertentu yang dapat berupa makhluk supranatural makhluk gaib atau dewa, makhluk Universitas Sumatera Utara yang bukan manusia seperti hantu, roh leluhur atau roh jahat maupun makhluk manusia tukang sihir atau tenung 2. Naturalistik yang terjadi akibat adanya gangguan ketidak seimbangan didalam tubuh manusia atau antara tubuh manusia dan lingkungannya. Seperti panas, dingin, cairan tubuh humor atau dosha, yin dan yang, berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu. Dalam hal ini pengobatan alternatif termasuk dalam naturalistik karena penyakitnya disebabkan leh gangauan ketidak seimbangnya didalam tubuh manusia tetapi dalam pengobatannya terdiri atas pengobatan tradisional ditambah pengobatan lain yang bukan pengobatan barat modern yang tidak menggunakan peralatan medis Agoes, 1992:60. Menurut Ortiz dalam pengambilan keputusan Decision Making Process bahwa keputusan itu bersifat rasional ketika keputusan tersebut diambil. Pengambilan keputusan tesebut berbasic individu maksudnya pengambilan keputusan seseorang mengenai sesuatu hal berasal dari orang tersebut sendiri yang diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman seseorang. Keesing 1989 mengatakan bahwa pengetahuan yang berada dikepala seseorang merupakan hal yang sudah ada atau terlukiskan dibenak orang tersebut, dimana pengetahuan ini akan membatu orang tersebut untuk bertindak lebih lanjut, dan mengantikan budaya sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari. Keseluruhan pengetahuan yang dipunyai oleh manusia sebagai mahkluk sosial yang isinya adalah seperangakat model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk Universitas Sumatera Utara memahami dan menginterprestasikan lingkungan yang dihadapinya dan untuk menolong serta menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukan. Sistem pengetahuan dapat dibagi 2 dua, yaitu : 1. Sistem pengetahuan realita, yaitu pandangan atau penafsiran terhadap suatu objek yang didasarkan kepada realitas suatu fenomena yang dapat dikaji secara ilmiah dan secara material dapat terasa. 2. Sistem pengetahuan non realitas yaitu pandangan atau penafsiran terhadap sesuatu objek yang didasarkan pada sifat tahayul atau mitos yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat setempat Noerhadi dalam Alfian, 1985: 209 Pengetahuan masyarakat dalam memilih penyembuhan penyakitnya diperoleh dari pengalaman serta dorongan lingkungannya yang menghasilkan tingkah laku yang disebut juga dengan budaya Spradley, 1980. Kebudayaan menentukan sesuatu dapat dikatakan sebagai penyakit atau sesuatu itu tidak dianggap sebagai suatu penyakit. Pendefinisian penyakit dalam suatu masyarakat dan kebudayaan berbeda – beda, adanya pendefinisian yang berbeda–beda ini terjadi karena dipengaruhi oleh letak geografis, kondisi alam dan lingkungan, makanan, pola makan serta kebiasaan makan. Dengan demikian kebudayaan atau tidak akan ditentukan oleh pengklasifikasian objek-objek tersebut kedalam unsur-unsur kebudayaan. Wilson 1966:51 mengatakan bahwa kebudayaan adalah pengetahuan yang ditransmisi dan disebarkan sedara tradisional baik bersifat eksistensial, normatif maupun simbolis yang tercermin dalam tindakan act dan benda-benda hasil karya manusia artefact. Universitas Sumatera Utara Melalui pengamatan dan penelitian yang terus berkembang yang didapat dari berbagai informasi maka, ditentukanlah struktur kebutuhan atau motif yang terdapat pada orang yang mengamati. Jadi, sebenarnya motif kita melalui minat dan perhatian terhadap segala sesuatu yang bersifat tradisional mempunyai peranan besar dalam menentukan apa yang kita lihat, dengar, amati dilingkungan kita Berungen, 1986:146. Kalangie 1994:25 mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan adalah usaha memelihara kesehatan mencakup berbagai kegiatan yang satu dengan lainnya berkaitan dan merupakan respons – respons terhadap penyakit dan yang terorganisasi secara sosial budaya dalam setiap masyarakat. Sedangkan menurut Foster dan Anderson 1986:46, sistem perawatan kesehatan adalah suatu pranata sosial yang melibatkan interaksi antara sejumlah orang, sedikitnya pasien dan penyembuh. Fungsi yang terwujudkan dari suatu sistem perawatan kesehatan adalah untuk memobilitasi sumber – sumber daya pasien, yakni keluarganya dan masyarakatnya, untuk menyetarakan mereka dalam mengatasi masalah tersebut. Penyakit adalah merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang itu tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar dan, bahwa harus dilakukan sesuatu terhadap situasi tersebut. Dengan kata lain, harus dibedakan antara penyakit disease sebagai suatu konsep patologi, dan penyakit illness sebagai suatu konsep kebudayaan George M.Foster, 1986:50. Kepercayaan suatu masyarakat terhadap sebab suatu penyakit adalah sangat penting dalam menentukan tindakan penyembuhan cure yang dipilih. Helman 1984:75 – 76 membagi atas 4 pandangan manusia tentang sebab suatu Universitas Sumatera Utara penyakit. Keempat lingkungan penyebab penyakit tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya. The Supernatural world The social world The natural world The patient world Etiologi Penyakit Sumber: Helman 1990 : 103 Etiologi penyakit ini dipengaruhi oleh nilai yang dianut oleh seseorang atau masyarakat. Jika suatu masyarakat cendrung menganggap penyakit yang disebabkan oleh etiologi sosal dan supernatural, maka masyarakat ini adalah masyarakat yang masih tradisional. Masyarakat dalam tipe ini adalahmasyarakat non barat yang akan mengambil tindakan pengobatan dan kekuatan magis. Resenstock dalam Sarwono, 1997:33 menjelaskan teori model kepercayaan kesehatan Health beliefe model theory bahwa perilaku individu ditentukan oleh motif dan kepercayaan kesehatan health beliefe. Dalam teori ini dikatakan bahwa motif dan kepercayaan seorang dalam mengambil tindakan dalam pengobatan tidak memperdulikan apakah yang dilakukan sesuai atau tudak dengan realitas atau pandangan orang lain. Dalam model kepercayaan kesehatan ini disebutkan terdapatnya 3 unsur yang mempengaruhi tindakan pengobatan: 1. Persepsi individu tentang kemungkinan terkena penyakit perceived susceptibility. Mereka yang merasa dapat terkena penyakit akan merasa lebih terancam Universitas Sumatera Utara 2. Pandangan individu tentang beratnya penyakit perseive seriousness 3. Makin beratnya resiko penyakit, maka makin besar ancaman yang diterima, sehingga mendorong melakukan tindakan pencegahan maupun pengobatan penyakit. Ketiga unsur diatas sangat mempengaruhi tindakan yang di ambil oleh individu dalam menanggulangi penyakit. Aspek-aspek teoritik yang berkaitan dengan pengetahuan ini akan digunakan sebagai orientasi teoritik dalam memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang pemilian masyarakat terhadap pengobatan alternatif.

E. Metodologi Penelitian