Latar Tempat Latar Waktu

juga Pawang Buaya memakamkan sesuai keinginan Aji Kahar dan kini masyarakat Kuala Pane menjadi aman, tentram dan damai air di Sungai Barumun pun kini juga menjadi tenang. Dari beberapa jenis alur di atas dapat disimpulkan bahwa dalam cerita rakyat Aji Kahar ini adalah alur maju, karena cerita ini diuraikan melalui pengantar awal cerita, sampai selesai dan tuntas dalam penyelesaian cerita, tanpa menceritakan kembali secara berulang-ulang plash back cerita.

3.3 Latar

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar meliputi penggambaran letak geografis termasuk topografi, pemandangan, perlengkapan, ruang, pekerjaan atau kesibukan tokoh, waktu berlakunya kejadian, musim, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh. Latar dapat juga seperti gambaran tempat dan waktu ataupun segala situasi tempat terjadinya suatu peristiwa, dimana para tokoh hidup dan bergerak. Latar mempunyai ruang yang diamati seperti waktu, musim ataupun sejarah.

3.3.1 Latar Tempat

Latar tempat biasanya menjelaskan tentang lokasi kejadian peristiwa yang diceritakan di dalam karya sastra. Dalam hal ini tempat yang dipergunakan berupa tempat-tempat dengan nama tertentu dan lokasi tertentu. Latar tempat yang terdapat dalam cerita rakyat Aji Kahar, yakni : Universitas Sumatera Utara 1. Di Sungai Barumun tempat bermandian dan mencuci peralatan dapur serta terjadinya malapetaka yaitu buaya memangsa warga masyarakat Kuala Pane. 2. Di batang pohon kayu yang rebah ketika dipergunakan untuk tempat alas mencuci pakaian kaum remaja putri. 3. Di tepi Sungai Barumun berdiri rumah panggung yaitu tempat tinggal Aji Kahar beserta anak dan cucunya. 4. Di sawah atau ladang tempat bercocok tanam Aji Kahar. 5. Di sawah tempat kejadian warga melihat adanya mahkluk besar berupa buaya yang menjaga kebun Aji Kahar. 6. Di tempat peraduan Aji Kahar, dimana ia telah meninggal dunia. 7. Di makam Aji Kahar yaitu terjadinya pembongkaran makam Aji Kahar karena jasad Aji Kahar hilang. 8. Di hulu Sungai Barumun yaitu tempat tinggalnya Pawang Buaya. 9. Di dalam Sungai Barumun tempat terjadinya Pawang Buaya dengan mantra-mantranya memnggil penguhuni sungai yaitu buaya.

3.3.2 Latar Waktu

Latar waktu mengungkapkan kapan sebuah cerita itu sedang berlangsung dan terjadi. Adapun latar waktu yang terdapat dalam cerita Aji Kahar adalah : 1. Baik siang dan malam hari Sungai Barumun dipenuhi warga Kuala Pane terdengar riuh gelak canda masyarkat yang mandi-mandi. 2. Pada suatu ketika dimalam bulan purnama pemuda menjumpai seekor buaya yang besar menunggu kebun Aji Kahar. Universitas Sumatera Utara 3. Setiap pagi berembun dan petang ketika langit jingga kemerah-merahan Aji Kahar selalu mandi di Sungai Barumun. 4. Pada suatu petang, kejadian bocah hanyut dan dimangsa buaya lalu ditolong oleh Aji Kahar. 5. Setelah beberapa bulan kejadian anak hanyut di Sungai Barumun Aji Kahar meninggal ditempat peraduannya. 6. Hari berganti malam dan malam berganti pagi warga Kuala Pane pergi ke kebun dan ketika itu juga dari salah satu warga menjumpai kuburan Aji Kahar terbongkar. 7. Setelah beberapa bulan Aji Kahar meninggal sang bocah di sungai hanyut tenggelam dimangsa buaya. 8. Pada malam hari masyarkat berkumpul dan berdoa bersama-sama supaya anak yang hilang di Sungai Barumun diketemukan kembali. 9. Ketika bulan purnama Pawang Buaya kedatangan tamu yang sengaja diundang dan untuk dimintai keterangan siapa dan mengapa memangsa warga Kuala Pane. 10. Malam menjelang pagi buaya Aji Kahar menemui Pawang Buaya dan warga Kuala Pane serta meminta Pawang Buaya agar Buaya Aji Kahar dimakamkan secara normal dan sempurna supaya tidak memangsa warga.

3.3.3 Latar Sosial