d. Latar sosial
Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial, sikap, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa. Serta meyakini adanya magis
berupa pawang dan lain-lain. Dalam kaitan ini Syaifuddin 2002 : 29 berpendapat bahwa,
Pawang adalah seseorang yang mampu menggunakan kekuatan magis untuk memindahkan hujan, memindahkan makhluk halus,
atau jin dari kawasan hutan sewaktu penebasan hutan dan mampu mengusir jin jahat dari laut yang dijadikan sebagai kawasan
penagkapan ikan. Kemudian dalam masyarakat Melayu Sumatera Timur pawang, tukang cerita, orang pintar atau tuan guru
mempunyai arti yang sama dengan dukun.
Skeat dalam Syaifuddin, 2002 : 29 juga menyatakan bahwa, Pawang diketahui mampu mengobati orang sakit melalui kekuatan magis atau batinnya.
Selain itu, pawang juga mampu membujuk dan menghalau mahkluk halus baik jin atau roh jahat yang dianggap mempunyai kekuatan mengganggu kehidupan
manusia. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pawang atau
orang pintar lebih dikenal dengan panggilan dukun yaitu yang memiliki kekuatan magis, dengan kekuatannya itu ia dapat menolong orang dari suatu masalah,
misalnya menghalau jin atau roh jahat yang mengganggu kehidupan manusia. Selain itu juga, pawang dapat menyelamatkan masyarakat apabila adanya kejadian
yang merisaukan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
e. Tokoh
Menurut Mido Eri , 2005 : 36 tokoh dalam cerita mungkin saja hanya satu orang atau lebih dari satu orang. Kalau dari satu maka ditinjau dari segi
perannya. Tokoh adalah pemeran dalam suatu cerita, karena tanpa tokoh sebuah cerita tidak akan ada. Dan tokoh sering juga disebut penggambaran watak dan
kepribadian secara tidak langsung. Dalam kaitan ini, Aminuddin 1987 : 79 menegaskan,
“Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda-beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting
dalam suatu cerita disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena
pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu”
Tokoh masing-masing memiliki peran dan fungsi tersendiri ada yang sering muncul atau sering diceritakan sentral dan bahkan hanya sebagai peran
tambahan. Dan dalam hal ini Sumardjo 1988 mengungkapkan bahwa tokoh berdasarkan fungsinya memiliki peran sebgai berikut :
“Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral
adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu
b.
Tokoh sentral protagonis. Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan
perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
c. Tokoh sentral antagonis. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh
yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga,
yaitu a.
Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh sentral protagonis atau antagonis.
b. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit
sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.
Universitas Sumatera Utara
c. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian
atau berfungsi sebagai latar cerita saja”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku atau
pemeran dari dalam cerita yang menitikberatkan kepada kegiatannya sehari-hari dalam kehidupan suatu karya sastra. Peran dan fungsi tokoh masing-masing
memiliki keragaman, karena peran seorang tokoh dalam sebuah cerita mewakili karekter dari karya itu masing-masing berbeda, maka dari itulah seorang tokoh
memilki keragaman ada sebagai tokoh sentral protagonis yang selalu membawakan cerita dengan pembawaan tokoh yang baik dan mulia positif. Ada
tokoh sentral protagonis yaitu yang selalu membawakan tokoh yang buruk negatif. Dan dalam sebuah cerita terdapat adanya tokoh yang sebagai pemeran
tokoh bawahan yaitu tokoh yang berfungsi sebagai pemeran pembantu utama dalam sebuah cerita.
f. Penokohan