Teori Kualitas Perangkat Lunak

34 dilakukan oleh SDC Senayan Developers Community. Di koordinir oleh Hendro Wicaksono, dengan Programmer Arie Nugraha, Wardiyono. Sementara dokumentasi dikerjakan oleh Purwoko, Sulfan Zayd, M Rasyid Ridho, Arif Syamsudin. Pada Januari 2012, developer SLiMS bertambah 2 orang, yaitu: Indra Sutriadi Pipii Gorontalo dan Eddy Subratha Jogjakarta. Selain itu, ada pula programmer Tobias Zeumer, dan Jhon Urrego Felipe Mejia Seiring perkembangan waktu, aplikasi ini kemudian dikembangkan oleh komunitas pengguna dan penggiat SLiMS. Aplikasi SLiMS dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, SLiMS mendapat penghargaan tingkat pertama dalam ajang INAICTA 2009 untuk kategori open source. 42

E. Teori Kualitas Perangkat Lunak

Kualitas perangkat lunak merupakan aset yang kini dianggap penting karena dengan adanya kualitas, sebuah instansi dapat meningkatkan daya kompetitif secara global. Dalam teori kualitas perangkat lunak dikenal lima model dalam pengukuran kualitas perangkat lunak. Lima model itu yaitu model McCall, Boehm, FURPS, ISO 9126, dan Dromey. Setiap model memiliki perbedaan aspek yang dinilai dari cara pengukuran kualitas sistem. Perbedaan aspek dari kelima model adalah sebagai berikut : 43 42 M. Rasyid Ridho. Senayan Library Management System for Dummies. Materi Pelatihan SliMS, Perpustakaan Universitas Riau. 2011. 43 Roger S. Pressman. Rekayasa Perangkat Lunak :Pendekatan Praktisi, Buku I. Yogyakarta: Andi, 2002. h. 611-613 35 Product Transition Product Operation Product Revision Tabel 1.1 Tabel perbedaan karateristik lima model kualitas perangkat lunak Karate ristik Kualitas Boe hm McCall FURPS ISO 9126 Drome y Testability x x x Correctness x Efficiency x x x x x Understandability x x Reability x x x x x Flexibility x x Functionality x x x Human Engineering x Integrity x x Interoperability x x Process Maturity x Maintability x x x x x Changeability x Portability x x x x Reusability x x Usability x Gambar 1.1 Tiga aspek penting yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak menurut McCall 44 44 Roger S. Pressman. Rekayasa Perangkat Lunak :Pendekatan Praktisi, Buku I. Yogyakarta: Andi, 2002. h. 610 • Correctness • Reliability • Efficiency • Integrity • Usability • Portability • Reusability • Interoperability • Maintability • Flexibility • Testability 36 McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau kriteria yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan sifat- sifat operasional dari perangkat lunak product operations, kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan product revision, dan daya adaptasi atau penyesuaian perangkat lunak terhadap lingkungan baru product transition. 45 1. Operasional Produk Product Operations 46 Sifat-sifat operasional suatu perangkat lunak berkaitan dengan hal- hal yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan pembuatan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur adalah yang berhubungan dengan teknis analisis, perancangan dan konstruksi sebuah perangkat lunak. Faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional perangkat lunak adalah : a. Correctness – sejauh mana suatu perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan misi pengguna. b. Reability – sejauh mana suatu perangkat lunak dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan, 45 Nina Mayesti, Eka Kusmayadi. Kajian Software. Jakarta : Universitas Terbuka. 2009 h. 7.12 46 Nina Mayesti, Eka Kusmayadi. Kajian Software. Jakarta : Universitas Terbuka. 2009 h. 7.13 37 c. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu perangkat lunak untuk melakukan fungsinya. d. Integrity – sejauh mana akses ke perangkat lunak dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan. e. Usability – usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari perangkat lunak. 2. Perbaikan Produk Product Revision 47 Setelah sebuah perangkat lunak berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun pengukuran kualitas. Sebuah perangkat lunak yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat diperbaiki jika diperlukan. Seberapa jauh perangkat lunak tersebut dapat diperbaiki merupakan hal lain yang harus diperhatikan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan perangkat lunak untuk menjalani perubahan adalah : a. Maintability – usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan error dalam perangkat lunak. 47 Nina Mayesti, Eka Kusmayadi. Kajian Software. Jakarta : Universitas Terbuka. 2009 h. 7.13 38 b. Flexibility – usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap perangkat lunak yang operasional. c. Testability – usaha yang diperlukan untuk menguji suatu perangkat lunak untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak. 3. Transisi Produk Product Transition 48 Setelah integritas perangkat lunak secara teknis diukur menggunakan faktor product operational dan implementasinya telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi; yaitu bagaimana perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor yang berkaitan dengan tingkat adaptibilitas perangkat lunak terhadap lingkungan baru adalah : a. Portability – usaha yang diperlukan untuk mentransfer perangkat lunak dari suatu hardware danatau sistem perangkat lunak tertentu agar dapat berfungsi pada hardware danatau sistem perangkat lunak lainnya. b. Reusability – sejauh mana suatu perangkat lunak atau bagian perangkat lunak dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya. 48 Nina Mayesti, Eka Kusmayadi. Kajian Software. Jakarta : Universitas Terbuka. 2009 h. 7.14 39 c. Interoperability – usaha yang diperlukan untuk menghubungkan suatu perangkat lunak dengan lainnya.

F. Penelitian Relevan