b. Current Ratio
Menurut Husnan 1994:218 Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran solvency jangka pendek, karena rasio tersebut menunjukkan
seberapa jauh tagihan kreditor jangka pendek bisa ditutup oleh aktiva yang secara kasar bisa berubah menjadi kas dalam jangka waktu yang sama dengan tagihan
tersebut. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Besarnya current ratio diperoleh dengan membagi seluruh jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin besar rasio tersebut semakin besar pula jaminan
yang diberikan oleh perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka pendeknya. Dan sebaliknya, apabila rasio ini rendah berarti perusahaan memiliki
kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Namun, apabila rasio ini terlalu tinggi juga tidak baik karena hal ini berarti ada kas yang
menganggur atau tidak dikelola dengan baik. Rumus untuk menghitung Current Ratio adalah sebagai berikut:
=
�
c. Dividen Per Share
Dividen Per Sha re merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Menurut Brigham dan Houston
2006:76, dividen yang dibagikan dapat memberikan efek terhadap harga saham
Universitas Sumatera Utara
perusahaan karena dalam pengumuman pembagian dividen mengandung informasi yang penting bagi investor sebagai sinyal dari perusahaan mengenai
prospek perusahaan di masa depan. Dividen Per Share dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut dalam
Fakhruddin dan Hadianto,2001:55 : ℎ
=
� �
ℎ ℎ �
d. Return On Assets
Return On Assets ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Return on a ssets
sering juga disebut dengan Return On Invesment ROI.
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai return on asset menunjukkan bahwa semakin produktif perusahaan tersebut karena tingkat
kembalian akan semakin besar. Adapun rumus Return On Assets adalah sebagai berikut:
= �
ℎ
2.5. Saham
Secara sederhana, saham dapat didefenisikan sebagai bukti kepemilikan seseorang atau badan usaha pada suatu perseroan terbatas. Namun, jika ingin
memperoleh pengertian yang lebih lengkap, Pike menyebutkan dalam
Universitas Sumatera Utara
Widioatmodjo, 2009:84 selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik berapa pun porsinya dari suatu
perusahaan yang menertbitkan kertas saham tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.
Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa common stock dan saham preferen prepared stock.
a. Saham Biasa Common Stock
Saham biasa menggambarkan kepemilikan seseorang dalam korporasi, tetapi bagi investor biasa, satu lembar saham biasa hanyalah sepotong
kertas yang memiliki dua karakteristik Brigham dan Houston 2001:360. Pertama, kertas tersebut hanya menunjukkan kepemilikan atas dividen,
tetapi hanya jika perusahaan memiliki kelebihan dana untuk membayar dividen dan hanya jika perusahaan memilih untuk membagikan dividen
daripada menahannya untuk mereinvestasi semua laba tersebut. Yang kedua, saham dapat dijual pada beberapa tanggal di masa depan, dengan
harapan tingkat harga jualnya lebih tinggi daripada harga beli agar investor menerima keuntungan modal capital gain. Diantara surat-surat
berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa common stock
adalah yang paling banyak dikenal di kalangan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
b. Saham Preferen Prefered Stock
Saham preferen merupakan gabungan hybrid antara obligasi dan saham biasa. Artinya, di samping memiliki karakteristik seperti obligasi, saham
preferen juga memiliki karakteristik saham biasa Widoatmodjo 2009:100. Saham preferen memiliki nilai nominal dan sejumlah dividen
tetap dan regular yang harus dibayar kepada pemiliknya sebelum dividen saham biasa dibayarkan. Keistimewaan saham preferen ini bisa berbagai
macam, di samping pembayaran dividen yang tetap dan didahulukan pembayaran dividennya terdapat pengumulatifan pembayaran dividennya
jika perusahaan tidak membayar dividen dalam kurun waktu tertentu. Disebut memiliki karakteristik saham biasa karena tidak selamanya saham
preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikendaki investornya. Jika suatu emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen
bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.6. Harga Saham