Subjek Pajak Air Tanah Objek Pajak Air Tanah

pembangunan daerah. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban dibidang perpajakan berada pada anggota masyarakat wajib pajak sendiri. Pemerintahan daerah dalam hal ini aparatur perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dan peraturan peraturan perundang- undangan perpajakan. Tata Cara Pemungutan Pajak Air Tanah sesuai Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2011 sebagai berikut : 1. Pemungutan Pajak Daerah dilarang diborongkan 2. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan Kepala Daerah dibayar dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan 3. Dokumen lain yang dipersamakan merupakan karcis dan nota perhitungan Pajak Air Tanah 4. Pajak yang terutang dibayar ke Kas Daerah melalui Bank atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran pajak diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah Proses pemungutan Pajak dimulai dari Wajib Pajak mengisi dan menyampaikan SPTPD Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Pajak Air Tanah yaitu surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang. Selanjutnya petugas Dinas Pendapatan melakukan pengawasan atas kebenaran isi dari SPTPD yang diisi oleh Wajib Pajak. Berdasarkan SPTPD tersebut Dinas Pendapatan menetapkan pajak terutang dan menerbitkan SKPD, Pajak yang telah ditetapkan Dinas Pendapatan dibayar oleh Wajib pajak ke Bank Persepsi tempat penyetoran Pajak Air Tanah Terutang yang telah ditunjuk oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang berwenang. Untuk meningkatkan dan mencegah terjadinya penyimpangan maka perlu dilakukannya pengawasan. Analisa Proses Pemungutan Pajak Air Tanah Sejak berlakunya Otonomi Daerah sebagai salah satu komponen Pemerintah Pusat secara otomatis pemerintah daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengisi kas pemerintahannya, melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh daerah tersebut. Pemerintah daerah memiliki keleluasaan yang utuh dalam penyelenggaraan pemanfaatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi. Salah satu pemanfaatan sumber daya tersebut adalah Air Tanah yang dimiliki. Maka ditetapkannya Pajak Air Tanah oleh pemerintah Daerah untuk menghimpun dana bagi pembangunan daerah. Pajak Air Tanah menjadi salah satu unsur didalam Pendapatan Asli Daerah PAD. Untuk meningkatkan PAD tersebut dilakukannya proses pemungutan Pajak Air Tanah yang berlangsung terus-meneus setiap tahunnya. Dinas pendapatan Kota Medan yang menjadi tempat proses pemungutan Pajak Air Tanah tersebut dilakukan, telah melaksanakan Peraturan Daerah kota Medan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah dan Peraturan Walikota Medan Nomor 34 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah. Namun penerimaan Pajak Air Tanah masih belum terealisasi dengan baik. Maka hal ini perlu mendapatkan perhatian dari banyak pihak, bukan saja oleh Dinas Pendapatan tetapi juga dari Wajib Pajak itu sendiri. Yang dimana memiliki kewajiban untuk membayar pajak terutang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dinas Pendapatan Kota Medan dapat melakukan penyuluhan atau pendekatan kepada Wajib Pajak yang belum memahami atau mengetahui bagaimana proses pemungutan Pajak Air Tanah tersebut mulai dari pendaftaran, penetapan pajak dan proses pembayaran pajak tersebut. Apabila Dinas Pendapatan Kota Medan dan Wajib Pajak dapat bekerjasama dalam proses pemungutan Pajak Air Tanah dengan ketentuan yang berlaku maka penerimaan Pajak Air Tanah pasti terlaksana dengan baik dan target penerimaan Pajak Air Tanah yang ditetapkan pasti dapat terpenuhi.