Pengertian Pengeringan Teori Dasar Pengeringan Efisiensi Pengeringan

Ramansyah Putra : Analisa Hasil Pengujian Mesin Vacuum Dryer Dengan Bahan Pisang Kepok Pada Tekanan -76 cmHg, 2009.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengeringan

Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan bantuan energi panas dari sumber alami sinar matahari atau buatan alat pengering. Biasanya kandungan air tersebut dikurangi sampai batas yang diinginkan.

2.2. Teori Dasar Pengeringan

Pada dasarnya pengeringan terjadi akibat pemanasan dengan udara sebagai media pengahantar panas, sumber panas atau pembawa uap pada saat proses terjadi. Untuk perhitungan teknik udara dinyatakan hanya terdiri dari nitrogen dan oksigen. Udara di atmosfir tidak pernah benar-benar kering, udara pada atmosfir normal merupakan campuran udara kering dan uap air. [2.8] Adapun interaksi atau jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fasa dapat dihitung dengan : [12.16] fg air T h m T Cp m Q + ∆ = 2.1 Dimana Q = Jumlah kalor yang dibutuhkan kJ m T = Massa zat cair pada bahan kg Cp = Kalor spesifik kJkg.K Ramansyah Putra : Analisa Hasil Pengujian Mesin Vacuum Dryer Dengan Bahan Pisang Kepok Pada Tekanan -76 cmHg, 2009. ∆T = Perbedaan temperatur C atau K m air = Massa zat cair yang di uap kan. kg h fg = Entalpi pengupan air kJkg

2.3. Efisiensi Pengeringan

Hal utama dalam perencanaan sebuah pengering adalah kecepatan pengeringan yang akan terjadi dari perubahan fisik yang terjadi pada bahan yang dikeringakan. Oleh karna itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mempercepat perpidahan panas dan pengurangan massa pengurangan massa dalam hal ini adalah perpindahan air keluar dari bahan yang dikeringakan dalam proses pengeringan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan untuk memperoleh kecepat pengeringan maksimum, yaitu : 1. Ketebalan bahan. Semakin tipis bahan yang digunakan akan mempercepat pengeringanan dibandingkan dengan bahan yang tebal. Biasanya bahan yang akan di keringakan di potong-potong untuk mempercepat pengeringan. 2. Temperatur Semakin besar temperatur maka semakin cepat proses perpindah panas berlangsung sehingga mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Ramansyah Putra : Analisa Hasil Pengujian Mesin Vacuum Dryer Dengan Bahan Pisang Kepok Pada Tekanan -76 cmHg, 2009. 3. Perpindahan panas melalui udara konveksi Umumnya udara yang bergerak akan lebih banyak mengambil uap air dari permukaan bahan yang dikeringkan. Udara yang bergerak adalah udara yang mempunyai kecepatan gerak yang tinggi yang berguna untuk mengambil uap air dan menghilangkan uap air dari permukaan bahan yang dikeringkan, sehingga dapat mencegah terjadinya udara jenuh yang dapat memperlambat penghilangan air. 4. Tekanan ruangan Pada tekanan udara atmosfir 760 Hg = 1 atm, air akan memdidih pada suhu 100 C. Pada tekanan udara lebih rendah dari 1 atmosfir air akan mendidih pada suhu lebih randah dari 100 C. P 760 mmHg = 1 atm Air mendidih 100 C P Udara 1 atm Air mendidih 100 C P rendah dengan T rendah Cocok untuk bahan yang sensitive terhadap panas, seperti bahan bioteknologis tertentu, bahan farmasi, bahan pangan dengan kandungan flavor ting dan lain sebagainya. [2.14] 5. Waktu Apa bila waktu yang diberikan semakain lama maka proses penguapan semakin besar. Ramansyah Putra : Analisa Hasil Pengujian Mesin Vacuum Dryer Dengan Bahan Pisang Kepok Pada Tekanan -76 cmHg, 2009. Laju pengeringan massa dapat dihitung dengan : [8.31] = t m m t ∆ − 2.2 Dimana = Laju pengeringan grammenit m = Massa awal bahan gram m t = Massa akhir bahan gram ∆t = Selang waktu pengeringan menit Sedangkan untuk mencari kadar air setelah pengeringan dapat dihitung dengan rumus : [11.9] awal air kadara awal Berat akhir Berat air kadar × = 2.3

2.4. Jenis-jenis Mesin Pengering