BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa Sawit
Kelapa sawit Elaeis quinensis jacq merupakan salah satu dari beberapa tanaman palm yang dapat menghasilkan minyak. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa yunani Elaion atau
minyak, sedangkan nama species Guinensis berasal dari kata Guinea yaitu tempat dimana seorang ahli bernama Jacquin menemukan tanaman kelapa sawit pertama kali di pantai Guinea.
Kelapa sawit biasanya mulai berbuah pada umur 3-4 tahun dan buahnya menjadi masak 5-6 bulan setelah penyerbukan. Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilhat dari perubahan
warna kulit buahnya, dari hijau pada buah muda menjadi merah jingga pada daging buahnya telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan terlepas dari tangkai tandanya. Tim
Penulis PS,1993 Dalam hal pertumbuhan, tanaman kelapa sawit dapat tumbuh subur dengan
memanfaatkan pupuk nitrogen oleh petani. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2000 mmtahun dan kisaran suhu 22
-32 C. Tanaman kelapa
sawit dapat tumbuh sampai umur 60 tahun terutama untuk mencapai hasil pembuahan yang tinggi.
Panen kelapa sawit terutama didasarkan pada saat kadar minyak mesoparp mencapai maksimum dan kandungan asam lemak minimum, yaitu pada saat buah mencapai tingkat
Universitas Sumatera Utara
kematangan yang tepat yaitu dilihat dari warna kulit buah dan jumlah buah yang rontok pada tiap tandan. Biasanya warna kulit buah yang telah masak adalah merah kehitaman dan bentuk buah
dengan penampang yang bulat dan tempurung tebal. Warna daging buah adalah putih kekuningan di waktu masih muda dan berwarna jingga setelah buah menjadi matang.
Kataren,1986
2.1.1 Sejarah Kelapa Sawit
Kelapa sawit didasarkan atas bukti-bukti fosil, sejarah, dan linguistic yang ada, diyakini berasal dari Afrika Barat. Ditempat asalnya ini kelapa sawit yang pada saat yang lalu dibiarkan
tumbuh liar dihutan-hutan sejak awal telah dikenal sebagai tanaman pangan yang penting. Oleh penduduk setempat, kelapa sawit telah di proses dengan amat sederhana menjadi minyak dan
tuak sawit. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah colonial Belanda
pada tahun 1848. Ketika itu ada empat bibit kelapa sawit yang di bawa dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di Kebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan
dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911. Perintis uasha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet, seorang belgia yang belajar banyak tentang kalapa sawit di
Afrika. Budidaya yang dilakukannya di ikuti oleh K. Schadt yang menandai lahirnya kebun sawit di Indonesia mulai bekembang. Pada masa pendudukan Belanda, perkembangan kelapa sawit
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Indonesia menggelar dominasi ekspor Negara Afrika pada waktu itu. Yan Fauzi,2004
Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abat ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa
Universitas Sumatera Utara