Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karakteristik Informan Hasil Analisis Tematik

44

BAB V HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti kepada informan dengan proses analisa data dari hasil diskusi kelompok FGD dan catatan lapangan, pada saat melakukan analisa data ditemukan beberapa tema- tema esensial yang selanjutnya dideskripsikan oleh peneliti dalam bentuk naratif pada penyajian hasil penelitian sebagai berikut. Penyajian hasil penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menguraikan gambaran umum wilayah penelitian. Bagian kedua berisi hasil penelitian meliputi karakteristik informan dan hasil analisis tematik pengalaman kesiapsiagaan, masyarakat dalam menghadapi bencana banjir, paparan hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan hasil diskusi kelompok FGD yang disusun berdasarkan tema yang ditemukan.

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kelurahan Bintaro merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan dengan luas 4,56 km2 dari seluruh wilayah kecamatan Pesanggrahan terdiri dari 15 RW dan 142 RT dengan total jumlah penduduk sebanyak 55.466 jiwa. Adapun batas- batasnya sebelah utara kelurahan Kebayoran lama utara dan Kebayoran lama selatan, sebelah barat kelurahan Pesanggrahan, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang dan sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Pondok Pinang. Laporan kependudukan Kelurahan Bintaro tahun 2014 Bencana banjir yang terjadi di Kelurahan Bintaro, sedikitnya lima RW terendam banjir dengan ketinggian rata – rata air banjir mencapai 4 empat meter. Banjir yang terjadi di kelurahan Bintaro khususnya RT 001 RW 012 terjadi sejak tahun 1985 dengan tinggi kisaran tiga sampai empat meter, terulang besar tahun 1987 tercapai dua sampai dua setengah meter,terjadi yang besar lagi tahun 2002 tercapai tiga sampai empat meter, terulang lagi tahun 2007 tertinggi tiga meter terendah dua mter, selebihnya terjadi tiap tahun dengan rata-rata ketinggiannya sekitar satu meter.

B. Karakteristik Informan

Sebanyak enam informan berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informan adalah masyarakat yang pernah mengalami bencana banjir yang bertempat tinggal di wilayah RT 001 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Adapun karakteristik dari informan sebagai berikut : Kode informan Usia Pendidikan terakhir Pekerjaan Waktu mengalami banjir I1 39 tahun SMU Ibu rumah tangga Tahun 2013 I2 47 tahun S1 Guru Tahun 1993 I3 60 tahun SMA Buruh harian Tahun 2002 I4 39 tahun SMA Karyawan swasta Tahun 2002 I5 36 tahun S1 Guru Tahun 1990 I6 51 tahun SD Wiraswasta Tahun 1985 Tabel 5 - 1 Kara kteristik informan

C. Hasil Analisis Tematik

Hasil analisis tematik ini menjelaskan empat tema yang didapatkan dalam penelitian ini. Berbagai tema yang diperoleh terkait dengan pengalaman kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir sebagai berikut : 1 Dampak banjir yang dialami oleh masyarakat; 2 Sumber pengetahuan yang diperoleh masyarakat tentang program penanggulangan banjir; 3 Upaya masyarakat dalam menghadapi bencana banjir; 4 Peran pemerintah terhadap upaya kesiapsiagaan bencana banjir. Tema 1. Dampak banjir yang dialami oleh masyarakat Bencana banjir menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat seperti terjadinya berbagai kerusakan, terganggunya aktifitas masyarakat, menurunnya kegiatan perekonomian, timbulnya berbagai penyakit, hingga menimbulkan kematian yang disebabkan oleh banjir.Informan dalam penelitian ini memaparkan adanya dampak yang dialami oleh masyarakat selama mengalami banjir. Adapun dampak yang dialami meliputi : 1 Rusaknya bangunan dan perabotan rumah; 2 Rusaknya tempat ibadah; 3 Terbentuknya kesadaran masyarakat; 4 Menjadi terbiasa; 5 Masyarakat bisa memprediksi datangnya banjir dengan sendiri; 6 Perasaan yang dirasakan 1. Rusaknya bangunan dan perabotan rumah Satu dari enam informan mengungkapkan yang dirasakan masyarakat yaitu kerusakan bangunan dan perabotan rumah, kerusakan yang terjadi seperti jebolnya rumah dan terendamnya barang – barang yang belum sempat diselamatkan masyarakat. Berikut ungkapan informan tersebut : “dulu kan bahaya ya, di rumah saya sendiri sempat jebol kan.. kalo dulu kan yang namanya kulkas, tv pada ngmbang semua” I4 2. Rusaknya tempat ibadah Tiga dari enam informan mengungkapkan dampak yang dialami oleh masyarakat selama mengalami banjir salah satunya adalah terjadinya kerusakan sarana umum, seperti masjid yang terkena banjir setinggi satu meter, berikut ini salah satu ungkapan dari informan tersebut : “….karena kalo banjir gede itu juga sempet aula itu masjid itu sampai 1 meter” I2 “Masjid itu pernah kena 1 meter itu… 2 kali” I6 3. Terbentuk dengan sendirinya kesadaran masyarakat Satu dari enam informan mengatakan dampak yang ditimbulkan dari kejadian banjir membuat masyarakat memiliki kesadaran mengenai hal apa saja yang harus dilakukan saat terjadi banjir. Berikut ini adalah penuturannya : “Kesadaran masyarakatnya itu timbul sendiri.. oh harus begini.. harus begini.. harus begini” I4 4. Menjadi terbiasa Dampak dari kejadian banjir menurut dua informan, telah membuat mereka menjadi terbiasa saat mengalami kejadian banjir. Seperti ungkapan informan berikut: “…kita udah paham evakuasi yang paling mudah itu seperti apa gitu ya? Begitu ada banjir oh apa dulu yang naik, oh ini.. ini.. ini.. kita udah terbiasa, jadi udah gak terlalu paniklah” I4 “iya udah.. lagi kita udah biasa” I1 5. Masyarakat mampu memprediksi datangnya banjir dengan sendiri Tiga dari enam informan mengungkapkan kejadian banjir membuat masyarakat dapat memprediksi datangnya banjir. Adapun ungkapan informan sebagai berikut : “Itu secara gak langsung sudah berguru dengan.. alam., nah itu, jadi perkiraan tertinggi sekian meter alat rumah sudah lebih dari itu” I3 “udah tau nih, aer udah mau sampe ke rumah kita, gak ah masih jauh gitu. Udah kita bisa prediksi sendiri” I1 “aernya.. oh ini gak bakalan nyampe rumah kita” I6 6. Perasaan yang dirasakan Dua dari enam informan menjelaskan perasaan yang muncul saat terjadi banjir yaitu merasa cemas memikirkan jiwa, harta benda, banjir yang deras dan sulitnya mencari lahan parkir. Adapun ungkapan informan tersebut sebagai berikut : “kalo bicara banjir yang namanya aer itu kecemasan udah pasti ada, yang utama.. yang utama sekali itu adalah dibagian bapak-bapak. Apabila menjelang hari kerja, pada waktu saat hari kerja, kondisi sungai itu banjir. Sehingga dirumah yang ada cuman hanya seorang ibu dan anak-anak, barang tentu cemas itu pasti ada. Memikirkan jiwa.. memikirkan harta benda yang ada… ama yang cemas yang terakhir ya paling itu pak apa itu salah satunya banjir…. untuk mencari lahan parkir yang punya baik motor maupun mobil karena main dulu-duluan. Kecemasan kadang-kadang ada di tv juga taro dimana nih motor taro dimana nih mobil aman apa enggak? Ya kan kayak gitu” I6 “kalo dulu cemas kenapa, karena banjirnya kan deres… dulu kan bahaya ya, dirumah saya sendiri sempat jebol kan” I4 Sebagian besar informan mengungkapkan perasaan takut saat terjadi banjir dikarenakan derasnya arus air di kali sama dengan yang terjadi dirumah. Sebagaimana ungkapan informan tersebut : “…dulu itu kan dangkal sekali airnya, jadi begitu air meluap itu kali bener- bener pindah.. pindah jalur bukan hanya kali doang tapi kampungnya. Jadi deresnya air di kali dengan di rumah kita itu hampir sama arusnya itu, karena emang.. emang meluap gitu, bukan.. bukan bukan rembes atau apa bukan emang pindah kali itu I4 Satu informan juga mengungkapkan perasaan yang muncul saat terjadi banjir yaitu merasa bingung apa yang harus dilakukan. Seperti ungkapan informan sebagai berikut : “…beda dengan dulu tahun tahun 97 mungkin, 2002 aaa… saya sendiri ngerasain gitu apa yang harus dilakukan juga bingung begitu datang banjir dengan waktu cuma berapa menit itu udah tinggi satu meter itu apa yang dilakukan? Makanya semua barang- barang kerendem…” I4 Empat dari enam informan mengekspreksikan perasaan menyesal saat terjadi banjir, mereka menyesal dikarenakan tidak menerima ganti rugi pembelian lahan untuk rumah pompa. Dibawah ini penuturannya : “bahkan itu pun juga yang jadi permasalahan sebenarnya rakyat pada waktu itu, tidak ada ganti rugi sama sekali.. sepeser pun tidak menerima ganti rugi, termasuk kami kena pertama...” I6 Semua informan mengatakan merasa senang saat terjadi banjir sebab, banjir tidak lagi menakutkan seperti dulu yang pindah ke perkampungan. Mereka mengungkapkan banjir yang terjadi sekarang ini lebih menyenangkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, seperti ungkapan salah satu informan : “kalo banjir tuh anak-anak seneng”I1 “seneng bisa renang” I4 “seneng banyak ikan”I5 “tetapi, dibandingkan tahun-tahun yang lalu untuk aaa.. lima tujuh tahun aaa… ke belakang, enam tujuh tahun kedepan ini lebih… menyenangkan dibandingkan dulu- dulunya”I6 Tema 2. Sumber pengetahuan yang diperoleh masyarakat tentang program penanggulangan banjir Pengetahuan merupakan suatu informasi yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman yang pernah dialami. Hasil diskusi kelompok FGD kepada enam informan mengenai sumber pengetahuan program penanggulangan banjir yang diperoleh selama mengalami kejadian banjir, pengetahuan didapatkan dari : 1 Pengalaman melewati kejadian banjir; 2 Media massa televisi dan koran; 3 Wawasan dari Tim SAR; 4 Penyuluhan dari RT dan Kelurahan; 5 Tim siap siaga bencana dompet dhuafa 1. Pengalaman melewati kejadian banjir Semua informan mengatakan memperoleh pengetahuan mengenai kesiapsiagaan bencana banjir berdasarkan pengalaman kejadian banjir yang pernah dialami. berikut ungkapan salah satu informan : “…program yang terstruktur mungkin sampai saat ini pun sebagai warga ya kita juga belum tahu sebenarnya program yang penanggulangan banjir tuh yang terstruktur dari Pemerintah atau apa prosedur-prosedurnya kita juga sebenarnya sih belum ngerti ke arah sana. Apakah ada atau gak kita juga gak paham, yang ada yang kita rasakan adalah setiap banjir yang dilakukan paling awal adalah evakuasi” I4 2. Media massa televisi dan koran Dua dari enam informan mengungkapkan mendapatkan pengetahuan mengenai kesiapsiagaan banjir dari media massa seperti koran dan televisi. Berikut ini penuturannya : “dari media koran, televisi…” I1 3. Wawasan dari Tim SAR Satu dari enam informan yaitu bapak A 51 tahun mengatakan bahwa sumber pengetahuan tentang program penanggulangan banjir diperoleh dari tim SAR dan pihak posko banjir seperti memberikan wawasan dalam melakukan pertolongan, berikut ungkapannya : “untuk penanggulangan banjir itu emang ada datangnya dari pihak tim SAR, itu diberikan wawasan apabila mengadakan pertolongan untuk khususnya yang suka kejebak- kejebak banjir atau yang listrik belum dimatikan… yang jelas datangnya adalah untuk memberikan saran-saran datangnya itu dari tim SAR, pihak aaa… pihak posko banjir” I6 4. Penyuluhan dari RT dan Kelurahan Semua informan mengatakan bahwa sumber pengetahuan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir diperoleh dari pemerintah melalui penyuluhan dari pihak RT atau kelurahan. Berikut ungkapannya : “…penyuluhan dari RT atau kelurahan…” I1 “dari RT setempat” I2 5. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dompet dhuafa Satu dari enam informan mengungkapkan memperoleh informasi tentang kesiapsiagaan bencana banjir dari lembaga swadaya masyarakat dompet dhuafa. Seperti ungkapan berikut : “dari tim siap siaga bencana dompet dhuafa…”I5 Tema 3. Upaya Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir Berbagai upaya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang dirasakan selama kejadian banjir. Upaya kesiapsiagaan masyarakat meliputi : 1 Membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya; 2 Evakuasi diri; 3 Menaikkan barang – barang; 4 Membersihkan lantai dan perabotan rumah 1. Membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya Banjir tidak sepenuhnya dapat dihindari, namun masyarakat dapat melakukan tindakan – tindakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Dua dari enam informan menuturkan tindakan pencegahan yang dilakukan diantaranya membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Berikut ungkapan dari salah satu informan : “membersihkan lingkungan dari sampah-sampah” I1 “membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya” I2 2. Evakuasi Diri Semua informan memaparkan upaya yang paling utama dilakukan saat terjadi banjir yaitu evakuasi. Berikut ungkapan dari salah satu informan tersebut : “…setiap ada banjir yang di lakukan paling awal adalah evakuasi...” I4 “ya upayanya yang udah pernah dilakukan banjir itu apabila banjir datang ya artinya yang paling utama sekali yaitu kita kontrol warga ada yang kejebak atau tidak nih…” I6 3. Menaikkan barang – barang Bagian lainnya dari upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yaitu dengan menaikkan barang-barang atau perabotan rumah, seperti ungkapan informan berikut ini : “persiapannya ditaek-taekin perabotan” I6 “... kita udah mengkondisikan untuk banjir kalo nyimpen tv tuh ya paling enggak satu meter diataslah, colokan listrik gak ada yang dibawah pasti semua diatas gitu. Di atas pasti ada rak-rak untuk nyimpen barang- barang…” I4 “…nah itu.. jadi prediksi saya kalo sudah musim mendung alat dirumah sudah mulai dinaikin…” I3 “upaya meninggikan lantai, membuat para-para buat menaro barang- barang” I5 4. Membersihkan lantai dan perabotan rumah Upaya yang dilakukan sesudah terjadi banjir salah satunya adalah membersihkan lantai dan perabotan rumah. Seperti ungkapan salah satu informan berikut ini : “ramenya sambil bersih-bersih… Kalo banjir tuh sekalian bersihin rumah, kalo gak banjir kita gak bisa bersihin rumah… Kekeluargaannya juga ada loh kalo banjir… kebersamaannya malah ada” I1 “mungkin rumah kita kotor selama ini gak pernah di pel gitu ya, karena kan ibu – ibu biasanya sebagian males – males kalo ngepel rumah hahaha” I6 “kapan lagi bersihin kulkas ya?ngepel masal lagi ya? Ngepel masal ya jadi gak capek haha” I4 Tema 4. Peran pemerintah terhadap upaya kesiapsiagaan bencana banjir Ketika terjadi bencana banjir, pemerintah memiliki peranan penting didalamnya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, dalam studi ini didapatkan beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah meliputi : 1 Pembuatan tanggul; 2 Pengerukan kali; 3 Pengadaan rumah pompa; 4 Relokasi pemukiman; 5 Disiapkan Tim penanggulangan banjir; 6 Tersedianya dapur umum dan logistik; 7 Pengadaan alat – alat banjir; 8 Layanan kesehatan puskesmas 1. Pembuatan tanggul Lima dari enam informan menyatakan peran pemerintah dalam hal ini, salah satunya adalah pembuatan tangggul pertama. Berikut ini penuturannya : “kalo persiapannya mungkin ada dari boleh disebutkan ini karena juga persiapan pertama kan memang awalnya datangnya dari pemerintah ya bu ya? Nah itu tahun 1994. Itu adalah pembuatan tanggul. Nah itu pembutaan tanggul pertama” I6 “karena sistem penanggulangan kan waktu itu kan hanya pake pondasi biasa ya, ga pake.. pancang-pancang ke bawah. Jadi, tanah itu kan ke gerus air – ke gerus air jadi bolong dari bawah i tu, itu.. yaitu emang.. emang aaa… konstruksinya seperti itu dulu gitu.. kalo.. kalo konstruksi aaa… standarnya tanggul sekarang kan mesti pake tiang pancang ya terus di tancep ke bawah jadi ga ada kebocoran… I4 2. Pengerukan kali Semua informan mengatakan bahwa peran pemerintah dalam hal penanggulangan infrastruktur yaitu pengerukan kali. Berikut ini salah satu ungkapan informan tersebut : “asal tiap tahun dikeruk”I5 “yang paling signifikan untuk merubah arus aer itu ya waktu itu ya, itu pengerukan. pengerukan kali itu sangat- sangat aaa… bermanfaat…” I4 3. Pengadaan rumah pompa Peran pemerintah yang lainnya yaitu pengadaan rumah pompa yang berfungsi untuk mengurangi debit air sungai saat terjadi banjir. Berikut ungkapannya : “…akhirnya sehingga memang struktur tambahan dari pemerintah pak RT ya, itu mendapatkan pompa yang pompa mobil sebutannya…” I6 “membuat rumah pompa atau sedot air” I5 “mungkin yang lebih mengena lagi mungkin aaa… fungsi dari pompa itu setelah banjir itu terjadi, ya pada saat air datang itu pompa susah untuk aaa… berfungsi karena emang aer lagi masuk. Nah begitu masuk, nah untuk mengurangin biar segera kering nah itu pompa baru berfungsi” I4 4. Relokasi pemukiman Keenam informan menyebutkan sebagian wilayah di RT 001 akan dilakukan perluasan kali yang akan berdampak penggusuran beberapa rumah. Berikut ini salah satu ungkapan dari informan berikut : “terus ada isu lagi kita mau digusur” I2 “ada juga tadinya wacana pengurus RT 01 ini, wacananya tadinya mba… akan berusaha untuk membuat aula yang datarannya tinggi. Pada waktu itu juga udah sempat lapor ke… kecamatan ke kelurahan. Tapi akhirnya setelah mendapatkan informasi tahun 2013 awal bulan Februari tanggal 5 itu adalah warga RT 01 tuh sebagian akan kena peluasan kali.. pelebaran kali…” I6 5. Disiapkan Tim Penanggulangan Banjir Bagian lainnya seperti yang diungkapkan salah satu informan ibu I 47 tahun dan bapak A 51 tahun mengungkapkan adanya tim penanggulangan banjir sebagai salah satu upaya dalam pengurangan risiko banjir. Berikut ungkapnya: “sampai kita pernah kan Yusep ya kita ini ada tim, tim penanggulangan banjir, tim SAR… karena mungkin sekarang udah ada tuh tim pembersih kali ya, jadi salu ran gotnya lancar, kalinya lancar” I2 “kita ini ada tim penanggulangan banjir satkorlaknya memang ada…” I6 6. Pengadaan alat-alat banjir Tiga informan mengatakan pengadaan alat-alat yang dipersiapkan pemerintah dalam upaya penanggulangan banjir adalah perahu, tambang, dan ambulan. Seperti ungkapan salah satu informan berikut ini : “ya… sediain perahu…” I2 “persiapannya adalah perahu ama tambang… pernah juga terjadi pak RT ya tahun 2002 ama tahun 2007 itu disiapkan mohon maaf tidak mengharapkan warganya ada hal-hal yang terjadi yang diinginkan tapi karena itu memang kondisinya udah sangat-sangat mengkhwatirkan akhirnya sehingga dari pihak pemerintah sendiri juga menyediakan apa itu.. kendaraan untuk ambulan apabila takut nanti warganya itu ada yang kena sakit atau apa.. itu persiapan dari pemerintah…” I6 7. Tersedianya dapur umum dan logistik Informan dalam penelitian ini mengungkapkan adanya kesiapsiagaaan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi bencana banjir salah satunya adalah dapur umum, seperti ungkapan salah satu ungkapan informan berikut : “… jadi ya apabila kita dadakan- dadakan itulah ya struktur tambahan intinya daripada dapur umum dan pukesmas sampai akhirnya, pukesmas memang setiap banjir memang… selalu siap, selalu ada…” I6 “…untuk penanggulangan yang sosialnya mungkin ya yang, yang sudah rutin dilakukan warga setiap ada banjir adalah dapur umum terus penyimpan aaa… lahan untuk pengungsian, yang biasanya di konsentrasikan di aaa… aula masjid…” I4 Tiga dari enam informan menyatakan bantuan pemerintah yaitu pertolongan pertama adalah air mineral dan makanan ringan seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan Bapak A 51 tahun sebagai berikut : “…mungkin kalo memang udah ada yang ngungsi ada posko ya mungkin sedikit banyaknya memang ada bantuan dari pemerintah tuh ya pertolongan yang paling pertama itu adalah air mineral ama makanan ringan artinya macem kayak kue paling biskuit atau indomie itu penanggulangan dari pihak pemerintah…” I6 8. Layanan kesehatan puskesmas Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana yang selamat, maka dilakukan tindakan tanggap darurat. Tindakan tanggap darurat yang dilakukan yaitu disediakannya layanan kesehatan puskesmas. Peran layanan kesehatan sangat penting bagi masyarakat saat terjadi banjir untuk mengurangi dampak penyakit pasca banjir. Tiga informan lain mengungkapkan penanggulangan sosial yang lainnya yaitu layanan kesehatan puskesmas. Berikut penuturannya : “…gak kalah pentingnya itu puskesmas, jadi setiap banjir ada pengobatan gratis, dari puskesmas menyiapkan obat-obat udah ada. pengobatan gratis, obat-obat juga ada, emang mereka yang paling diperhatiin balita, khusus balita ada susunya ada” I2 “kesiapsiagaan itu kalo dari pemerintah ya, menyediakan aaa… apa sarana ya itu tadi macam kayak perahu karet terus puskesmas, posko untuk mengadakan layanan kesehatan itu posko kesehatan ya…” I6 “…peran puskesmas yang penting, dampak penyakit pasca banjir” I1 57 BAB VI PEMBAHASAN Bab ini menguraikan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian yang telah diperoleh. Bagian pertama menguraikan pembahasan hasil penelitian, yaitu membandingkan dengan konsep, teori, dan berbagai penelitian sebelumnya, yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan dan interpretasi hasil penelitian. Bagian kedua adalah menjabarkan berbagai keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya dilakukan sesuai dengan aturan. Bagian ketiga menguraikan tentang implikasi penelitian sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan bagi ilmu keperawatan baik dalam pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta pendidikan keperawatan.

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Dokumen yang terkait

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

1 28 120

Pengalaman Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir di RT 001 RW 012 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015

0 3 120

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 5 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

1 1 17

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN GANDEKAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 1 13