45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Karakteristik Perusahaan Properti dan Real Estate
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2008-2012.
Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang termasuk dalam kategori properti dan real estate.
Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori perusahaan properti dan real estate didasarkan pada pertimbangan akan
pertumbuhan perusahaannya yang bergerak terus secara dinamis, serta didasarkan dari dampak yang pernah ditimbulkan oleh perusahaan
properti pada 2008. Properti bubble di AS terjadi di tahun 2007, dan makin memburuk serta memuncak di tahun 2008 Bev, 2012:1. Dalam
laporan bertajuk “Indonesia Economic Quartertly” yang dirilis 18 maret 2013, bank dunia menyatakan properti di Indonesia bisa terkena bubble
Indreswari, 2013:1. Bubble dapat berlanjut untuk beberapa waktu, dan sangat sulit untuk diprediksi kapan bubble akan berakhir Scott,
2012:181. Perusahaan pada sektor properti dan real estate mendapat perhatian
serius dari para investor. Pada awal tahun 2013 kinerja saham sektor properti dan real estate sangat cemerlang, dan mengalami pertumbuhan
46 paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya Nasori dan Luky,
2013:1. Perhatian yang serius dari investor serta dampak yang ditimbulkan dari sektor ini, maka akan sangat bermanfaat bila laporan
keuangan perusahaan dapat disajikan tepat waktu bagi para investor sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.
2. Deskripsi Objek penelitian
Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate yang dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan ketepatan waktu
pelaporan keuangan, yaitu: 1. Perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke
Bapepam-LK. 2. Perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke
Bapepam-LK. Sebagaiamana tujuan penelitian, pengujian signifikan pengaruh
profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan akan diuji
menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan ukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan disajikan dalam bentuk skala
nominal. Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan untuk periode 2008- 2012 ditampilkan dalam tabel 4.1. Digambarkan bahwa pada tahun 2008
perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya dengan tepat waktu
47 timeliness sebanyak 22 perusahaan 73,33, kemudian ditahun 2009
menurun menjadi perusahaan 21 70. Selanjutnya pada tahun 2010 mengalami sedikit peningkatan menjadi perusahaan 22 73,33.
Kemudiaan berturut-turut pada 2011 dan 2012 mengalami peningkatan menjadi 25 perusahaan 83,33 dan 28 perusahaan 93,33.
Sedangkan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya pada 2008 sebanyak delapan perusahaan 26,67,
kemudian meningkat ditahun 2009 menjadi sembilan perusahaan 30. Pada tahun 2010 menurun menjadi delapan perusahaan 26,67. Terus
menurun pada tahun 2011 dan 2012, masing-masing sebesar lima perusahaan 16,67 dan dua perusahaan 2,67.
Tabel 4.1 Distribusi Perusahaan Yang Tepat Waktu
dan Tidak Tepat Waktu Selama Periode Penelitian
Tahun Penelitian
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan tidak Tepat Waktu
Jumlah Jumlah
2008 22
73,33 8
26,67 2009
21 70
9 30
2010 22
73,33 8
26,67 2011
25 83,33
5 16,67
2012 28
93,33 2
6,67
Total 119
79,33 31
20,67
Sumber: data sekunder yang telah diolah
48 Penyebab utama keterlambatan menurut Hoesen selaku direktur penilai
dan pengawasan BEI adalah karena going concern dan persoalan bisnis putra, 2013:1. Ditahun sebelumnya 2012 Hoesen mengatakan bahwa
faktor utama penyebab keterlambatan pelaporan keuangan disebabkan karena adanya perubahan PSAK Rheza, 2012:1.
Dari segi regulasi di indonesia, sejak dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor
40BL2007 Tentang Jangka Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Perusahaan go public yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI, tepat pada waktunya yaitu batas akhir sebelum tanggal 31 maret 90 hari. Bapepam-LK memperketat peraturan
dan memberikan sanksi yang tegas kepada perusahaan yang terlambat mengumumkan laporan keuangannya. Perusahaan yang listing di BEI
menjadi patuh terhadap peraturan yang dibuat oleh Bapepam-LK, karena sanski tegas yang dikeluarkan oelh Bapepam-LK. Hal ini terlihat dari
penurunan perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan ke publik. Walaupun di tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya, tetapi secara rata-rata terjadi penurunan di setiap tahunnya.
49
Tabel 4.2 Distribusi profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu
No Kategori
ROA Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Total Jumlah
Jumlah Jumlah
Tahun 2008 1
10 22
100.00 8
100.00 30
100.00 2 10 s.d 50
0.00 0.00
0.00 3
50 0.00
0.00 0.00
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2009 1
10 19
90.48 9
100.00 28
93.33 2 10 s.d 50
2 9.52
0.00 2
6.67 3
50 0.00
0.00 0.00
Jumlah 21
100.00 9
100.00 30
100.00
Tahun 2010 1
10 19
86.36 8
100.00 27
90.00 2 10 s.d 50
3 13.64
0.00 3
10.00 3
50 0.00
0.00 0.00
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2011 1
10 20
80.00 5
100.00 25
83.33 2 10 s.d 50
5 20.00
0.00 5
16.67 3
50 0.00
0.00 0.00
Jumlah 25
100.00 5
100.00 30
100.00
Tahun 2012 1
10 24
85.71 2
100.00 26
86.67 2 10 s.d 50
4 14.29
0.00 4
13.33 3
50 0.00
0.00 0.00
Jumlah 28
100.00 2
100.00 30
100.00
Sumber: data sekunder yang telah diolah
50 Tabel 4.2 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak
tepat waktu berdasarkan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA. Paling banyak ROA perusahaan-perusahaan berada pada kisaran
kurang dari 10. Rinciannya adalah 30 perusahaan 100 di tahun 2008, menjadi menurun pada tahun 2009 menjadi 28 perusahaan
93,33, kembali menurun pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut menjadi 27 perusahaan 90 dan 25 perusahaan 83,33, pada tahun
2012 meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 26 perusahaan 86,67. Dalam tabel terlihat juga bahwa perusahaan yang tepat waktu yaitu
paling banyak pada ROA kurang dari 10, yaitu 22 persahaan 100 pada tahun 2008, sebanyak sembilan belas perusahaan 90,48 pada
2009, dan sembilan belas perusahaan 86,36 pada tahun 2010, sebanyak dua puluh perusahaan 80 pada tahun 2011, meningkat
menjadi 24 85,71 pada tahun 2012. Perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan ROA perusahaan
hanya terdapat pada ROA yang kurang dari 10. delapan perusahaan 100 pada tahun 2008, kemudian berubah menjadi sembilan
perusahaan 100 pada tahun 2009, berubah menjadi delapan perusahaan 100 pada tahun 2010, sebanyak lima perusahaan 100
pada 2011, serta sebanyak dua perusahaan 100 pada tahun 2012.
51
Tabel 4.3 Distribusi Kepemilikan Publik Terhadap Terhadap Ketepatan Waktu
No Kategori
Kepemilikan Publik
Tepat Waktu Tidak Tepat
Waktu Total
Jumlah Jumlah
Jumlah Tahun 2008
1 10
3 13.64
1 12.50
4 13.33
2 10 s.d 50
15 68.18
4 50.00
19 63.33
3 50
4 18.18
3 37.50
7 23.33
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2009 1
10 3
14.29 1
11.11 4
13.33 2
10 s.d 50
13 61.90
7 77.78
20 66.67
3 50
5 23.81
1 11.11
6 20.00
Jumlah 21
100.00 9
100.00 30
100.00
Tahun 2010 1
10 4
18.18 0.00
4 13.33
2 10 s.d 50
12 54.55
6 75.00
18 60.00
3 50
6 27.27
2 25.00
8 26.67
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2011 1
10 2
8.00 0.00
2 6.67
2 10 s.d 50
15 60.00
3 60.00
18 60.00
3 50
8 32.00
2 40.00
10 33.33
Jumlah 25
100.00 5
100.00 30
100.00
Tahun 2012 1
10 2
7.14 0.00
2 6.67
2 10 s.d 50
17 60.71
2 100.00
19 63.33
3 50
9 32.14
0.00 9
30.00
Jumlah 28
100.00 2
100.00 30
100.00
Sumber: data sekunder yang telah diolah Tabel 4.3 menggambarkan jumlah perusahaan yang tepat waktu
dalam pelaporan keuangan ke publik timeliness dan tidak tepat waktu berdasarkan kepemilkian publik. Secara total kepemilikan perusahaan
52 yang dimiliki publik sebagian besar diantara range 10 sampai dengan
50. Rinciannya adalah sembilan belas perusahaan 63,33 pada tahun 2008, kemudian tahun 2009 sebanyak dua puluh perusahaan 66,67,
selanjutnya di tahun 2010 dan 2011 memiliki jumlah yang sama yaitu delapan belas perusahaan 60 pada tahun terakhir penelitian 2012
sebanyak sembilan belas perusahaan 63,33. Pada tabel juga terlihat perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan
keuangan ke publik timeliness rata-rata berada pada range antara 10 sampai dengan 50. Pada tahun 2008 sebanyak lima belas perusahaan
68,18, menjadi tiga belas perusahaan 61,90 pada tahun 2009. Pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut meningkat menjadi dua belas
perusahaan 54,55 dan lima belas perusahaan 60. Pada akhir tahun penelitian 2012 meningkat sebanyak tujuh belas perusahaan 60,71.
Pada perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada range 10 sampai dengan 50, yaitu empat perusahaan 50 dari total
perusahaan yang tidak timeliness pada tahun 2008, sebanyak tujuh perusahaan 77,78 pada tahun 2009, sebanyak enam perusahaan 75
pada tahun 2010, menjadi tiga perusahaan 60 pada tahun 2011, serta hanya dua perusahaan 100 pada tahun 2012.
53
Tabel 4.4 Distribusi Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu
No Opini Audit
Tepat Waktu Tidak Tepat
Waktu Total
Jumlah Jumlah
jumlah tahun 2008
1 Unqualified
12 54.55
2 25.00
14 46.67
2 selain unqualified
10 45.45
6 75.00
16 53.33
Jumlah 22
100 8
100 30
100
Tahun 2009 1
Unqualified 10
47.62 1
11.11 11
36.67 2
Selain Unqualified
11 52.38
8 88.89
19 63.33
Jumlah 21
100 9
100 30
100
Tahun 2010 1
Unqualified 4
18.18 2
25.00 6
20.00 2
Selain Unqualified
18 81.82
6 75.00
24 80.00
Jumlah 22
100 8
100 30
100
Tahun 2011 1
Unqualified 5
20.00 0.00
5 16.67
2 Selain
Unqualified 20
80.00 5
100.00 25
83.33
Jumlah 25
100.0 5
100.00 30
100
Tahun 2012 1
Unqualified 2
7.14 2
6.67 2
Selain Unqualified
26 92.86
2 100
28 93.33
Jumlah 28
100.0 2
100.00 30
100.0
Sumber: data yang telah diolah Tabel 4.4 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak
tepat waktu berdasarkan opini audit yang didapatkan perusahaan dari audit eksternal. Perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain
unqualified opinion, yaitu sebanyak enam belas perusahaan 53,33 di tahun 2008, kemudian sembilan belas perusahaan 63,33 pada tahun
54 2009, selanjutnya pada 2010 meningkat menjadi 24 perusahaan 80,00,
di tahun 2011 kembali meningkat menjadi 25 perusahaan 83,33, tahun terakhir penelitian meningkat menjadi 28 perusahaan 93,33.
Pada perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya berdasarkan opini audit, setiap tahun penelitian berbeda-beda. Untuk
tahun 2008 paling banyak mendapatkan unqualified opinion, yaitu sebesar dua belas perusahaan 54,55. Untuk tahun 2009 sebanyak
sebelas perusahaan 52,38 mendapatkan selain unqualified opinion, serta pada tahun 2010 terdapat delapan belas perusahaan 81,82 yang
mendapatkan opini selain unqualified opinion, dan terdapat dua puluh perusahaan 80 pada tahun 2011 yang mendapatkan opini selain
unqualified opinion. Untuk tahun terakhir penelitian perusahaan yang tepat waktu paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion,
yaitu sebesar 26 perusahaan 92,86. Pada perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan opini audit,
perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion, yaitu sebanyak enam perusahaan 75 dari total perusahaan yang tidak
timeliness pada 2008, sebanyak delapan perusahaan 88,89 pada 2009, kemudian menjadi enam perusahaan 75 pada tahun 2010, serta
menjadi 100 pada tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar lima dan dua perusahaan.
55
Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Sumber: data sekunder yang telah diolah Tabel 4.5 menjelaskan perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat
waktu berdasarkan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total No
Kategori Total Aset Tepat Waktu
Tidak Tepat Waktu
Total Jumlah
Jumlah Jumlah
Tahun 2008 1
1.000.000.000.000 5
22.73 2
25.00 7
23.33 2
1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000
4 18.18
0.00 4
13.33 3
2.000.000.000.000 13
59.09 6
75.00 19
63.33
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2009 1
1.000.000.000.000 5
23.81 2
22.22 7
23.33 2
1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000
3 14.29
1 11.11
4 13.33
3 2.000.000.000.000
13 61.90
6 66.67
19 63.33
Jumlah 21
100.00 9
100.00 30
100.00
Tahun 2010 1
1.000.000.000.000 4
18.18 1
12.50 5
16.67 2
1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000
4 18.18
1 12.50
5 16.67
3 2.000.000.000.000
14 63.64
6 75.00
20 66.67
Jumlah 22
100.00 8
100.00 30
100.00
Tahun 2011 1
1.000.000.000.000 6
24.00 1
20.00 7
23.33 2
1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000
2 8.00
1 20.00
3 10.00
3 2.000.000.000.000
17 68.00
3 60.00
20 66.67
Jumlah 25
100.00 5
100.00 30
100.00
Tahun 2012 1
1.000.000.000.000 5
17.86 1
50.00 6
23.33 2 1.000.000.000.000 s.d
2.000.000.000.000 1
3.57 1
50.00 2
6.67 3
2.000.000.000.000 22
78.57 22
73.33
Jumlah 28
100.00 2
100.00 30
100.00
56 aset perusahaan. Dijelaskan paling banyak total aset perusahaan lebih dari
Rp 2000.000.000.000, yaitu sembilan belas perusahaan 63,33 untuk tahun 2008 dan 2009, kemudian dua puluh perusahaan 66,67 pada
tahun 2010 dan 2011, serta 22 perusahaan 73,33 pada tahun 2012. Dijelaskan juga perusahaan yang tepat waktu berdasarkan total aset
paling banyak pada total aset yang lebih dari Rp 2.000.000.000.000, sebanyak tiga belas perusahaan 59,09 pada 2008, sebanyak tiga belas
perusahaan 61,90 pada tahun 2009, sebanyak empat belas perusahaan 63,64 pada tahun 2010, meningkat menjadi tujuh belas perusahaaan
68 pada tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 22 perusahaan 78,57 pada tahun 2012.
Perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada perusahaan yang memiliki total aset lebih dari Rp 2.000.000.000.000. pada tahun
2008 sebanyak enam6 perusahaan 75, di tahun 2009 sebanyak enam perusahaan 66,67, untuk 2010 tetap enam perusahaan 75, di tahun
2011 berkurang menjadi tiga perusahaan 60, serta pada tahun 2012 hanya ada dua perusahaan yang terlambat, perusahaan pertama memiliki
total aset kurang dari satu miliar, dan perusahaan kedua memiliki total aset antara satu miliar sampai dengan dua miliar.
57
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian