13 agen atau manajemen perusahaan tidak terlalu ingin mengambil resiko
karena jika mereka gagal mencapai target maka karir mereka akan hancur. Pemilik modal dan agen bertindak untuk kepentingan mereka
sendiri sehingga mengabaikan kepentingan perusahaan Ikhsan dan Suprasto, 2008:76. Dalam konflik kepentingan dibutuhkan pihak ketiga
sebagai penengah sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Auditor dianggap pantas sebagai penengah pihak ketiga dari conflict of interest atas laporan keuangan. Para pengguna laporan
keuangan mengharapkan kepastian dari auditor independen bahwa laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan Halim,
2008:60. Auditor dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada pihak prinsipal mengenai laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
manajemen dengan melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.
2. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan ditambah dengan
informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, seperti
informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost, informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral
Yadiati, 2007:52. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca,
14 Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan Suharli, 2009:64.
Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna
bagi investor sekarang dan potesnsial ekuitas, debitur dan kreditur lainnya dalam pengambilan keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia
modal Kieso et.al, 2011:7. Tujuan pelaporan keuangan perusahaan akan diterapkan untuk semua pemakai laporan keuangan perusahaan yang
dipublikasikan, tujuannya yaitu Belkaoui dan Riahi, 2006:249: a. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan
adalah untuk
menyediakan akuntansi
melalui fungsi-fungsi
pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya ataupun kebalikannya dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja
ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.
b. Tujuan pelaporan keuangan yang baik adalah untuk menyediakan suatu informasi dalam bentuk sedemikian rupa untuk meminimalkan
ketidakpastian tentang validitas informasi. c. Mempunyai cakupan yang luas untuk inovasi dan evolusi sehingga
perbaikan dimungkinkan. d. Dibuat untuk diarahkan pada kebutuhan pemakai yang dapat
memahami secara lengkap serangkaian laporan keuangan.
15 Untuk dapat mencapai tujuan dari pelaporan keuangan, perlu adanya
aturan yang mengatur hal tersebut. IASB International Accounting Standard Board menerbitkan tiga pernyataan utama yang mengatur
pelaporan keuangan dan standar akuntansi, yaitu: IFRS International Financial Reporting Standards, Internasional financial reporting
interpretations dan framework for financial reporting Kieso et.al, 2011:12. Framework for financial reporting mempunyai beberapa
karakteristik kualitatif, karakterisitk kualitiatif tersebut harus ada pada laporan keuangan yang di publikasikan kepublik. Karakteristik kualitatif
pada conseptutual frmework for financial reporting adalah Kieso et.al, 2011:43:
a. dapat di prediksi; b. dapat di konfirmasi;
c. lengkap; d. netral;
e. bebas dari kesalahan; f. dapat di bandingkan;
g. dapat diverifikasi; h. tepat waktu;
i. dapat dimengerti. Salah satu karakteristik kualitatif diatas terdapat satu komponen
yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia untuk para pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
16 kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan Kieso et.al, 2011:47.
Informasi yang usang tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan karena apa yang terkandung di dalam informasi tersebut sudah
tidak sesuai dengan keadaan saat ini.
3. Ketepatan Waktu Timeliness