Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes Chavan, 1979: 5 ”Nasionalisme merupakan suatu perpaduan antara perasaan emosional berlebih dari dua fenomena, yakni kebangsaan dan patriotisme”. Kebangsaan merujuk pada kelompok suatu masyarakat yang memiliki persamaan bahasa, memiliki persamaan sejarah di masa lampau, dan saling menganggap bahwa mereka memiliki kesamaan budaya. Sedangkan patriotisme adalah kecintaan terhadap tanah air dan merupakan awal dari kebangsaan. Nasionalisme di setiap bangsa atau wilayah akan berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan perbedaan kondisi yang dihadapi oleh suatu bangsa. “Konsep nasionalisme itu sendiri pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-19 sebagai jawaban untuk menentukan nasib sendiri yang semata-mata hanya berorientasi kepada kesamaan etnik, bahasa dan budaya Tn.1992: 5.” Dampak dari munculnya nasionalisme di Eropa bukan saja melahirkan bangsa-bangsa baru akan tetapi juga memunculkan imperialisme modern, dimana bangsa Eropa mulai berlomba untuk memperluas wilayah jajahannya ke Asia, Afrika dan Amerika. Dari imperialisme itulah maka nasionalisme Asia, dimana penulis akan meneliti salah satu nasionalisme Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Negara Asia, akan muncul persatuan dan kesatuan sebagai jawaban untuk menentang kekuasaan asing yang telah dianggap menyengsarakan bangsanya. Nasionalisme di Asia sebagaimana diungkapkan di atas berbeda dengan nasionalisme di Eropa yang berorientasi kepada persamaan etnik, budaya dan bahasa untuk menentukan nasib sendiri, sebab nasionalisme Asia mengandung kehendak untuk menghapuskan ketidakadilan dan ketimpangan yang ada antara penjajah asing dan rakyat pribumi, terutama ketimpangan dalam hal kekuasaan dan kesejahteraan. Ketimpangan sosial serta penindasan yang dilakukan oleh pihak asing terhadap bangsanya telah menimbulkan kesadaran nasional serta pada tahap selanjutnya kebangkitan nasional. Gambaran umum nasionalisme Asia barangkali dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan Smith 2003: 7 mengenai dua konsep nasionalisme, yaitu “nasionalisme dapat terjadi karena adanya suatu sentimen yang ditandai dengan kesadaran memiliki bangsa bersangkutan, serta suatu gerakan sosial dan politik demi bangsa bersangkutan.” Kebangkitan nasionalisme di banyak Negara Asia memang sangat lazim dengan kedua pendapat Smith tersebut yang dimanifestasikan melalui pemberontakan serta perlawanan terhadap pihak imperialis. Chavan 1973: 63 memandang: Kebangkitan nasionalisme di Asia selalu digambarkan dari pemberontakan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan di Negara-negara Asia, dimana hampir diseluruh wilayah Asia ciri kebangkitannya digambarkan dengan perjuangan dan pemberontakan untuk menentang pihak kolonial. Perlawanan terhadap kolonial ini merupakan jawaban dari sifat sewenang-wenang pihak imperialis yang menguasai dan menjajah tanah air mereka. Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Salah satu dari bangsa di Asia yang muncul nasionalismenya akibat imperialis asing adalah Korea. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari nasionalisme Korea sebab penulis melihat bagaimana saat ini kemajuan ekonomi bangsa Korea Korea Selatan dapat menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, terlebih ketika membaca di suatu artikel bahwa kemajuan ekonomi Korea Selatan tersebut merupakan sebuah representasi dari wujud nasionalisme rakyatnya. Wujud nasionalisme yang dimaksud disini adalah semangat anti-Jepang yang telah menjajah tanah air mereka dengan tujuan untuk menyaingi bangsa Jepang dalam bidang Ekonomi. Pikiran Rakyat, 12 Januari 2012. Hal ini berkaitan dengan kekejaman penjajahan Jepang yang masih membekas di lintas generasi bangsa Korea saat ini. Sejarah mengenai perjuangan bangsa Korea dalam menghadapi imperialis Jepang dimulai ketika masuknya bangsa Jepang pada paruh terakhir abad ke-19. Semenanjung Korea sebelum kedatangan Jepang merupakan Negara kerajaan yang menutup segala hubungan dari dunia luar, khususnya bangsa barat. Setelah Jepang berhasil mengalahkan lawan-lawannya untuk memperebutkan wilayah Korea melalui perang dengan Rusia dan China, Jepang secara resmi menganeksasi Semenanjung Korea pada tahun 1910 dan menjadikan Semenanjung Korea sebagai wilayah jajahannya dengan mengangkat seorang Gubernur Jenderal sebagai wakil pemerintah Jepang di Semenanjung Korea. Woo Keun 1970: 465 mengemukakan: Setelah berhasil menguasai Semenanjung Korea, Jepang melakukan berbagai reformasi khususnya di bidang pertanian dengan memodernisasi kepemilikan tanah di Korea dan bahkan merampas tanahnya. Modernisasi di berbagai bidang ini telah menghasilkan banyak keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut bukan untuk bangsa Korea melainkan untuk kepentingan Jepang sendiri. Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bangsa Korea sendiri dalam menghadapi imperialis Jepang pada awalnya masih terpecah menurut golongan, klan, dan kepercayaan. Nasionalisme Korea yang akan menyatukan segenap bangsa Korea baru terilhami melalui suatu peristiwa di tahun 1919, yang disebut sebagai Gerakan Samil. Gerakan Samil sendiri secara harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan waktu gerakan ini berlangsung, yaitu tanggal 1 Maret, sehingga gerakan ini biasa disebut juga sebagai Gerakan 1 Maret. Melalui Gerakan Samil inilah usaha untuk melawan Jepang yang sebelumnya selalu dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai tujuan mulai dihilangkan. Sebelum adanya Gerakan Samil, semua bentuk gerakan untuk menentang imperialis Jepang belum menunjukkan adanya persatuan dan kesatuan serta belum terbentuk unsur gerakan modern. Tetapi dengan adanya Gerakan Samil ini telah membawa semangat kepada semua golongan dan usia untuk bersatu melawan Jepang. Disamping itu deklarasi kemerdekaan yang dilakukan di hari Samil ini telah menggambarkan modernitas yang ingin dicapai, yakni Negara merdeka dengan pemerintahan demokratis. Dari gerakan inilah loyalitas sebagai warga Negara untuk meraih kebebasan tidak akan padam meskipun terus-menerus berada dalam tekanan Jepang Woo Keun, 1970: 477 . Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa Gerakan Samil ini telah memunculkan modernitas yang ingin dicapai, maka bentuk perjuangan bangsa Korea kini mengarah kepada terbentuknya organisasi modern. Hal ini terbukti dengan banyaknya organisasi yang bermunculan, dimana salah satu yang paling penting adalah terbentuknya pemerintahan pengasingan Korea Taehan Min’guk Imsi Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Chongbu pada tanggal 9 April 1919. Pemerintahan Pengasingan Korea tersebut merupakan wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa Korea melalui organisasi modern dalam melawan Jepang, dimana tugas utamanya adalah untuk mengkoordinasikan berbagai organisasi pergerakan Korea serta meletakkan dasar- dasar negara modern. Melalui pemerintahan pengasingan inilah cita-cita bangsa Korea untuk menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa intervensi bangsa asing mulai ditegakkan. Bangsa Korea sudah tidak lagi memikirkan pemerintahan monarki, kini dibenak segenap hati bangsa Korea adalah pemerintahan Republik Korea yang demokratis. Oleh karena itu jelaslah bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang diakibatkan oleh Gerakan Samil terhadap nasionalisme bangsa Korea. Ketertarikan peneliti untuk mengkaji Gerakan Samil lebih mendalam bermula ketika peneliti membaca beberapa buku serta artikel mengenai sejarah Korea yang selalu menyebutkan Gerakan Samil sebagai Gerakan Nasionalisme dan kebangkitan bangsa Korea untuk memperoleh kemerdekaan atas pendudukan bangsa Jepang. Disamping itu dijadikannya Gerakan Samil sebagai Hari Nasional annual day di Korea Selatan membuat penulis bertanya-tanya untuk mengetahui sejauh mana Gerakan Samil ini berperan terhadap nasionalisme di Korea pada umumnya serta Korea Selatan pada khususnya, sehingga bagaimana nasionalisme bangsa Korea itu masih menggelora dalam jiwa generasi muda Korea saat ini dalam semangat membangun bangsanya. Maka dari itu disini penulis merasa tertarik untuk mencoba meneliti Gerakan Samil ini sebagai karya ilmiah yang akan diteliti. Adapun judul Mochamad Ikhsan, 2013 Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang akan diteliti itu adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. Disamping itu, belum adanya tulisan karya ilmiah atau skripsi tentang Gerakan Samil di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia membuat penulis merasa perlu menelitinya sebagai tulisan karya ilmiah. Sulitnya mendapatkan buku-buku mengenai Sejarah Korea yang kalaupun ada berbahasa Inggris dan merupakan buku sejarah umum Korea juga telah memberikan peneliti pemikiran untuk mengangkat dan meneliti tema mengenai Sejarah Korea yang lebih spesifik. Oleh karena itu diharapkan tulisan karya ilmiah ini dapat dijadikan sumber bacaan mengenai Sejarah Korea. Hal tersebut dirasa perlu, karena paling tidak masyarakat dapat mengetahui sejarah perjalanan bangsa Korea yang tidak hanya Sejarah Perang Korea-nya saja, tetapi juga terdapat sejarah penting lainnya yang membangkitkan nasionalisme bangsa Korea sehingga kita dapat Korea Korea Selatan saat ini yang maju dan makmur.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah