Kemampuan Kognisi Definisi Operasional

2. Kemampuan Kognisi

Kemampuan kognisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ranah berfikir siswa yang berekenaan dengan hasil belajar intelektual siswa yang terdiri dari enam aspek ranah kogniitif, yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Kemampuan kognisi yang diteliti dalam penelitian ini yaitu dua ranah kemampuan kognitif, yaitu kemampuan mengingat C1 dan kemampuan memahami C2. Hal ini didasarkan atas indikator dalam Kompetensi Dasar KD 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran. Dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pengukuran kemampuan kognisi pada tiga indikator, yaitu mengidentifikasi, menyimpulkan, dan menjelaskan. Ketiga indikator tersebut bisa diukur melalui hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan isian. Kusmayanti, Siska. 2014 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNISI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GERAK DAN PENGARUH BENDA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III A SDN Ciburial pada materi gerak dan pengaruh benda. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas PTK menurut Arikunto 2007, hlm.3 bahwa : Penelitian tindakan kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran. Menurut Burn dalam Sanjaya, 2010, hlm.25 penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu penelitian seorang guru atau peneliti terjun langsung untuk menemukan fakta atau mengidentifikasi masalah yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan oleh guru yang bersangkutan, untuk selanjutnya mencari solusi untuk permasalahan tersebut dan diaplikasikan dalam pembelajaran, dengan tujuan agar dapat memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang bersangkutan dengan pembelajaran.

B. Model Penelitian

Didalam penelitian tindakan, ada beberapa model penelitian tindakan yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan penelitian 53 tindakan. Beberapa model tersebut yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, model Hopkins. Model penelitian tindakan yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini karena model Kemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi yang memiliki beberapa komponen diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan refleksi serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus menurut model Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Planning Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2. Pelaksanaan Acting Dalam tahap ini, rencana yang telah disusun dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat. Begitu pula dalam penelitian ini rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual teaching and Learning. 3. Observasi Observing Dalam tahap ini, penelitian melakukan observasi atau mengamati apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan terhadap tindakan yang sedang dan telah dilakukan. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk hal itu. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebenarnya. 4. Refleksi Reflecting Refleksi mencakup mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan siklus atau dengan kata lain.kegiatan analisis, interpretasi,

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi dan Usaha

0 5 223

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 22