commit to user 13
maksudnya adalah pada setiap kegiatan dan secara keseluruhannya. Mengapa hal tersebut baik? Dan sebaliknya kenapa tidak
pengalaman ini akan sangat berharga untuk kegiatan yang dilakukan di masa mendatang.
Penentuan sumber informasi merupakan langkah pertama dalam membuat keputusan untuk membuat perencanaan. Berikut
langkah – langkah menganalisa informasi hingga sampai dengan suatu keputusan.
a. Pengumpulan datamenganalisis informasi b. Mempertimbangkan
dengan berbagai
alasan, menganalisis
peraturan dengan memperhatiakan segala argumentasi. c. Ditentukan suatu keputusan dengan menentukan sebagai alternatif
d. Aksi dilaksanakan sesuai dengan fungsi PR e. Dalam proses tidak mungkin mulus hanya memperhatikan salah
satu faktor, tetapi satu dengan yang lain senantiasa terkait.
Rumanti, 2002 :272 B. HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN
a. Pengertian Humas Pemerintahan
Era transparasi telah menjadikan masyarakat lebih kritis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi ini
menuntut instansioraganisasi untuk mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakatpublik untuk mendapatkan informasi.
commit to user 14
Perkembangan teknologi
informasi telah
melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media massa cetak dan elektronik.
Menjamurnya berbagai media massa dan derasnya arus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan
kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat.
Sementara itu muncul pendapat bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi diserahkan kepada masyarakat dan
tidak lagi diurus pemerintah. Peran pemerintah lebih dititik bertakan hanya sebagai pembuat kebijakan, regulasi dan fasilitasi.
Dengan kondisi tersebut, diperlukan kelembagaan Humas Hubungan Masyarakat dalam setiap instansi pemerintah untuk
mengimbangi arus informasi di masyarakat yang sewaktu – waktu dapat merugikan instansi pemerintah. Humas atau yang lebih dikenal sebagai PR
Public Relation merupakan salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dan mitra organisasiinstansi atas dasar
menghormati kepentingan bersama. Pembentukan Humas instansi berfungsi untuk menterjemahkan kebijakan kepada intern pegawainya
atau masyarakatpublik dan untuk memonitor setiap sikap dan tingkah laku publikmasyarakat untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sebagai
bahan pengambilan keputusan. Humas pemerintahan pada dasrnya tidak bersifat politis. Bagian
humas di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau
commit to user 15
mempromosikan kebijakan – kebijakan mereka. Memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana – rencana, serta hasil – hasil kerja
institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang – undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi
para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang
dilaksanakan, akan dilakasanakan, ataupun yang sedang diusulkan. Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai
publik pemerintahan,
manfaat humas
dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan humas oleh pemerintahan mendahului
penggunaanya oleh nonpemerintahan. Humas dalam pemerintahan dan
politik tidak dapat dilepaskan dari opini publik. Oemi Abdurrachman dalam James B. Orrick mengatakan bahwa pada abad 18 para ahli
filsafat politik dan negarawan telah mengembangkan suatu konsepsi mengenai peranan public opinion.
Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang sangat
kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap programkegiatan pemerintahan, antara lain sebagai
berikut :
commit to user 16
1. Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakan, karakter, ekonomi, pendidikan intelejensi
yang beragam. 2. Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat,
bahkan dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya integral dan berkesinambungan. Melibatkan generasi ke generasi. Bahkan
program cenderung dibayar dengan “harga sosial” yang tinggi. Program – program pemerintah seringkali tidak dapat menghindari
perlunya “pengorbanan” sosial masyarakat. Disinilah perlunya pendekatan khusus untuk melibatkan partisipasi dan emansipasi
masyarakat. 3. Program pemerintah selalu mendapat controlling pengawasan dari
berbagai kalangan, terutama pers, lembaga swadaya masyarakat LSM, dan sebagainya. Mereka sangat berperan dalam proses
penyadaran masyarakat mengenai permasalahan – permasalahan mereka sebagai warga masyarakat.
Karakteristik itulah yang yang dapat dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkanluaskan
secara profesional. Namun, tugas yang berat tersebut ternyata masih ditambah dengan hambatan – hambatan penerapan humas yang ideal di
pemerintahan. Undang – undang dan peraturan organisasi, seringkali menghambat fungsi humas. Masalah dana, tumpang tindihnya job
description, penyalahgunaan para pejabat terhadap demi publisitas pribadi
commit to user 17
dan untuk melindungi “ketidakjujuran” dan program – program yang tidak perlu merupakan hal – hal yang memperburuk citra humas pemerintahan.
Kasus di Indonesia misalnya, humas pemerintahan cenderumg mendapat image yang negatif. Awam menilai bahwa humas pemerintahan identik
dengan ketidakprofesionalan, bagian buangan, dan sebagainya. Dengan
demikian, ada
dua sisi
yang melatarbelakangi
perkembangan humas pemerintahan. Pertama adalah sisi pentingnya humas bagi pemerintahan. Kedua adalah hambatan – hambatan yang
dihadapi oleh humas pemerintahan. Dua sisi ini pada akhirnya mengakibatkan penampilan humas pemerintaha yang tersembunyi di
bawah berbagai nama, tugas, wewenang, dan dibiayai dari berbagai macam yang berbeda. Kebanyakan humas pemerintaha diarahkan untuk
hubungan dengan medi, masalah umum, dokumentasi, dan publikasi. Demikian juga dengan namanya, selain Divisi Humas, misalnya juga
dikenal dengan istilah Sekretaris Pers, Divisi Informasi dan Komunikasi, Bagian Umum, Pusat Dokumentasi dan Publikasi, dan sebgainya.
Sementara itu, kegiatan – kegiatan yang biasanya ditangani oleh humas antara lain adalah konfrensi pers, membuat press release, press clipping,
pameran – pameran, menerbitkan media interen, mengorganisir pertemuan dengan masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi
masyarakat, mendokumentasi semua kegiatan instansi, mengorganisir kunjungan
– kunjungan
para pejabat,
menerima keluhan
masyarakatpublik.Frida Kusumastuti, 2002 :37
commit to user 18
b. Tugas Humas Pemerintahan