4 Instrumen Penelitian 5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

49 Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu cruise interval dan australian heart-rate repeat sets dalam meningkatkan kemampuan daya tahan.

3. 4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Hal ini diperjelas oleh Arikunto 2010:203 bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Dalam mengumpulkan data diperlukan alat pengukur, sehingga dengan alat ini akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Tes merupakan suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur, sedangkan pengukuran merupakan suatu proses untuk memperoleh data. Jenis i nstrumen yang digunakan untuk mengukur daya tahan yaitu berupa tes renang T-1000, sesuai dengan yang dikemukakan Maglicho 2003:569, yaitu : ...of the test distance , the T-1000 may be an excellent test for reflecting a change in the slope of the velocity curve at blood lactate concentrations between 5 and 10 mmol L. As such, it could be used to evaluate changes in the slope of the linear portion of the lactate-velocity curve. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir penelitian atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Jenis instrumen yang digunakan adalah tes renang 1000 meter. Instrumen pengumpulan data mengenai seberapa jauh perkembangan daya tahan menggunakan metode latihan cruise interval dan Australian heart-rate repeat set.

3. 5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Lamanya masa latihan menjadi suatu hal yang penting dan akan berpengaruh terhadap suatu hasil yang diperoleh. Penulis menetapkan batas waktu untuk penelitian adalah 8 minggu, dengan 3 kali pertemuan dalam tiap minggunya sehingga total adalah 24 kali pertemuan. Lamanya waktu eksperimen tersebut berdasarkan pada pernyataan Harsono 1988:194 yang menyatakan bahwa : “...sebaiknya latihan dilakukan 50 Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tiga kali seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot dalam berkembang dan mengadaptasi diri pada hari isitirahat tersebut.” Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 8 minggu berdasarkan pada Maglischo 2003:422 yang mengemukakan : “…endurance training should be used extensively during the first 8 to 12 weeks ”. Latihan dilaksanakan 3 kali dalam semingu di Kolam Renang Villa Setiabudi Bandung yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu di Kolam Renang UPI Bandung pada waktu 16:30 sampai selesai. Masa latihan atau perlakukan terhadap sampel dimulai dari tanggal 28 Oktober 2013 sampai 21 Desember 2013 dengan demikian jumlah latihan yang diberikan adalah sebanyak 22 kali, dengan pre-test dan post-test 1 kali menjadikan total 24 kali pertemuan. Agar mendapatkan hasil pengetesan yang objekktif, maka harus dihindarkan kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuanya agar dapat mengetahui pengaruh hasil treatment yang telah diberikan kepada dua kelompok. Nama Tes : Test-1000 Tujuan : Untuk mengetahui kemampuaan daya tahan Tes : Renang gaya bebas 1000 meter Pelaksanaan Tes : Dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya perencanaan latihan atau program latihan yang menujang pada keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, masing-masing kelompok sampel diberikan satu bentuk latihan dengan bentuk latihan yang sama satu lainnya. Kelompok A melakukan bentuk latihan menggunakan cruise interval, sedangkan kelompok B melakukan bentuk latihan australian heart-rate repeat sets. Di bawah ini program penelitian secara garis besar yang disusun oleh penulis: 1. Latihan Pemanasan Latihan pemanasan sangat diperlukan dalam mempersiapkan tubuh sebelum melakukan latihan inti. Latihan pemanasan dimulai dari peregangan 51 Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu statis, setelah itu lari mengelilingi kolam sebanyak lima keliling dan diteruskan dengan peregangan dinamis terutama ditujukan pada otot-otot dan sendi pada tungkai. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemanasan di air warming- up. 2. Latihan Inti Pengecekan denyut nadi adalah awal dalam melakukan latihan inti. Bila denyut nadi sampel telah menujukan berada pada daerah latihan yaitu 120-130 kali per menit, maka ia telah siap untuk melakukan latihan inti. Pada latihan inti masing-masing kelompok melakukan latihan yaitu kelompok A latihan menggunakan cruise interval, dan kelompok B latihan menggunakan australian heart-rate repeat sets. Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan program latihan yang penulis lampirkan. 3. Latihan Pendinginan Latihan pendinginan adalah latihan penutup dalam tiap latihan, tujuannya adalah untuk menurunkan suhu tubuh setelah selesai latihan. Bentuk latihan bisa berupa lari-lari kecil, berenang rileks lambat, peregangan pasif dan diikuti pelemasan otot-otot, terutama otot yang dominan ketika melakukan latihan ini. Frekuensi latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu selama 8 minggu, jadi total pertemuan latihan sebanyak 24 kali.

3. 6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER MELALUI METODE LATIHAN INTERVAL PADA ATLET PUTRA USIA 12-14 TAHUN PERKUMPULAN RENANG LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2013.

0 2 34

ASUPAN BAHAN MAKANAN DAN GIZI BAGI ATLET RENANG.

2 13 15

DAMPAK PENERAPAN PELATIHAN TABATA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KEKUATAN YANG CEPAT (POWER) : Studi Eksperimen pada Atlet Futsal Puteri UPI Bandung.

3 10 44

PENGARUH PENERAPAN METODE SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KELINCAHAN PADA ATLET FUTSAL.

0 1 14

DAMPAK PENERAPAN LATIHAN TABATA TERHADAPPENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN (SPEED)(Studi Eksperimen pada Atlet Futsal PuteriAnggota UKM Futsal UPI Bandung).

4 13 35

PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENINGKATAN TEKNIK DOUBLE BALLET LEG CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH : Penelitian Eksperimen Pada Atlet Renang Indah Kota Bandung.

0 2 17

PENGARUH LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN PADA ATLET FUTSAL.

1 4 27

PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENINGKATAN TEKNIK DOUBLE BALLET LEG CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH : Penelitian Eksperimen Pada Atlet Renang Indah Kota Bandung - repository UPI S KOR 1106347 Title

0 0 3

AUSTRALIAN HEART-RATE REPEAT SETS TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN ATLET DAYUNG UPI | Rekayasa | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8062 16172 2 PB

0 2 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEAK LACTATE DAN LACTATE TOLERANCE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT RENANG 50 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PUTRA PERKUMPULAN RENANG PANDHOWO CILACAP TAHUN 2018 - UNS Institutional Repository

0 0 19