Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan (Kuasi Eksperimen di SDN Muhara 02 Citeureup).

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA
KONSEP FAKTOR DAN KELIPATAN
(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN Muhara 02 Citeureup)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ASRI ANITA
NIM. 109018300077

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP
FAKTOR DAN KELIPATAN
(Penelitian Eksperimen di SDN Muhara 02 Citeureup)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ASRI ANITA
NIM. 109018300077

Di Bawah Bimbingan
Dosen Pembimbing Skripsi

Lia Kurniawati, M.Pd
NIP. 19760521 200801 2 008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan (Penelitian Eksperimen di SDN
Muhara 02 Citeureup).” disusun oleh Asri Anita NIM.109018300077, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 20 Februari 2014

Yang Mengesahkan,
Pembimbing


Lia Kurniawati, M.Pd
NIP. 19760521 200801 2 008

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan disusun oleh ASRI ANITA Nomor
Induk Mahasiswa 109018300077, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 07 Maret 2014 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1
(S. Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta, 17 Maret 2014
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Jurusan

Dr. Fauzan, MA.
NIP. 19761107 200701 1 013

Tanggal


Tanda Tangan

____________

____________

____________

____________

____________

____________

Penguji I

Abdul Muin, M. Pd.
NIP. 19751201 200604 1 003
Penguji II


Dr. Kadir, M. Pd.
NIP. 19670812 199402 1 001

Mengetahui:
Dekan,

Dra. Nurlena Rifa’i, Ph. D.
NIP. 19591020 198603 2 001

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Asri Anita

NIM

: 109018300077


Jurusan

: PGMI

Alamat

: Jalan Utan Panjang II. RT 06 RW 08 No.25. Kemayoran.
Jakarta Pusat. 10650.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan (Penelitian
Eksperimen di SDN Muhara 02 Citeureup). Adalah benar hasil karya sendiri
dibawah bimbingan dosen :

Nama pembimbing

: Lia Kurniawati, M.Pd.


NIP

: 19760521 200801 2 008

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 20 Februari 2014
Yang menyatakan,

Asri Anita

ABSTRAK
Asri Anita (109018300077). Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan (Kuasi Eksperimen di
SDN Muhara 02 Citeureup).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada
penggunaan media komik terhadap hasil belajar matematika siswa pada konsep
faktor dan kelipatan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Muhara 2 Citeureup.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk

Posttest-Only Control Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik Assignment Random Sampling. Sampel penelitian yang
pertama berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media
komik. Sampel yang kedua berjumlah 30 siswa untuk kelas kontrol tanpa
menggunakan media komik. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan
uji-t, diperoleh hasil thitung sebesar 5,17 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar
2,00, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada
penggunaan media komik terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci: Media Komik, Hasil Belajar, Faktor dan Kelipatan.

i

ABSTRACT
Asri Anita (109018300077). The Influence of Comics Toward the Result of
Student’s Achievement on Factors and Multiples Concept (Quasi Experiment in
SDN Muhara 02 Citeureup).
The purpose of this study was to determine whether there is an influence
on the use of comics media on students’ mathematic achievement on factor and
multiple concept. This study was conducted in SDN Muhara 02 Citeureup. The
method used in this study was quasi experiment with Posttest-Only Control

Design. Sampling was done by using Assignment Random Sampling technique.
The first study’s samples are 30 students for experiment class use comics media.
The second’s samples are 30 students for control class without comics media.
Data analysis process of the two groups used the t-test, obtained results of taccount
5,17 and ttable 2,00 on 5% significance level, accordingly taccount>ttable. This case
shows that there are significant on the used comics media on student’s
mathematic achievement.
Key words: Comics Media, Student’s Achievement, Factors and Multiples.

ii

KATA PENGANTAR
Rasa syukur tak terhingga kehadirat Allaah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya dengan segala kemuliaan dan keagunganNya telah
mempermudah langkah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan
skripsi ini penulis belajar banyak ketika mengalami kesulitan, kebingungan, dan
menghadapi tantangan sampai menemukan kemudahan. Namun atas izinNya dan
motivasi serta dukungan dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa
keberhasilan dan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang turut berjasa dalam proses penyelesaian skripsi ini, diantaranya
adalah:
1.

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. selaku Rektor Universitas Islam
Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

3.

Dr. Fauzan, MA. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.

4.

Lia Kurniawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

dengan sabar dan bersedia meluangkan waktu demi membimbing penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.

5.

Dindin Ridwanudin, M.Pd. dan Tanenji, MA. Dosen yang menjadi
inspirasi dan memotivasi penulis.

6.

Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memotivasi dan mengalirkan
ilmunya kepada penulis selama masa kuliah.

7.

Sekolah Dasar Negeri Muhara 02 Citeureup-Bogor, khususnya Kepala
Sekolah, guru kelas IV, siswa-siswi kelas IV, dan staf yang telah
membantu

dan

memberikan

kesempatan

kepada

melaksanakan penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.

iii

penulis

untuk

iv

8.

Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ibu Sapsiti dan Bapak Sobari
Hardjosasmito, Nene dan Kake yang tak henti mendoakan, melimpahkan
kasih sayangnya, dan memberikan dukungan moril maupun materiil
kepada penulis.

9.

Abangku, Mas Bowo yang telah memberikan banyak dukungan materiil
kepada penulis selama masa kuliah. Kakakku tersayang; Mamah, Mbor,
Mano, Mba Indah atas doa dan motivasinya kepada penulis. Adikku
sayang yang sangat menyebalkan, dan keponakan-keponakan lucu yang
menghibur penulis.

10. Aprianto, A.Md., Je’C yang selalu menemani dan memotivasi penulis
dalam suka duka melewati masa kuliah, terima kasih atas kasih kinasih
yang telah tercurah.
11. Sahabatku, Imi Genduth, terima kasih atas seluruh untaian doa yang selalu
tertuju kepada penulis, semoga kita tetap berada dalam kebaikan.
12. Sahabat Ember Bulan S.Pd (Adit, Lilu, Miftah) atas semua canda tawa dan
waktu yang telah dilewati bersama penulis, semoga mimpi-mimpi kita
mewujud nyata di kehidupan mendatang dan silaturahim kita tetap terjaga
hingga tua menjelang.
13. Keluarga Ibu Siti Choiriyah, S.Pd, terima kasih atas bantuan dan
dukungannya kepada penulis selama masa penelitian.
14. Yopi Fajar Suryadi, S.Pd.I, yang telah membantu penulis dalam proses
pembuatan media komik yang digunakan dalam penelitian ini.
15. Sahabat-sahabat sejak SMA (Van, Bundo, Astri, Ary, Abdul), rekan-rekan
masa PPKT di Madania School, dan rekan-rekan mahasiswa PGMI
khususnya angkatan 2009 yang telah menemani, memotivasi dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudahmudahan bantuan bimbingan, motivasi, dan doa yang telah diberikan menjadi
pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allaah SWT di dunia dan akhirat kelak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dari penulis.

v

Penulis menerima segala bentuk saran serta masukan yang bersifat membangun
sebagai bahan perbaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi khazanah ilmu pengetahuan umum serta semua
pihak tentunya.

Jakarta, 20 Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5
D. Perumusan Masalah ............................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
F. Kegunaan Penelitian ............................................................. 6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ................................................................. 7
1. Hasil Belajar Matematika Siswa .................................... 7
a. Pengertian Hasil Belajar ........................................... 7
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 12
c. Pengertian Matematika ............................................. 13
2. Media Pembelajaran ....................................................... 14
a. Pengertian Media ..................................................... 14
b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ................ 15
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran dan Pengembangannya ............................................................................. 17
d. Karakteristik Media Visual ...................................... 18
e. Pemilihan Media Pembelajaran ................................ 20
f. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .................. 20

vi

3. Komik ............................................................................. 22
a. Pengertian Komik .................................................... 22
b. Unsur-unsur Komik ................................................. 24
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik ......................... 25
d. Macam-Macam Komik ............................................ 26
e. Komik Sebagai Media Pembelajaran ...................... 28
f. Membuat Komik ...................................................... 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 34
C. Kerangka Berpikir ................................................................ 34
D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 38
B. Metode dan Desain Penelitian .............................................. 38
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 39
D. Variabel Penelitian ............................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40
F. Kontrol terhadap Validitas Internal ...................................... 40
1. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen .................................... 40
2. Uji Coba Instrumen ........................................................ 41
a. Validitas Instrumen .................................................. 42
b. Reliabilitas Instrumen .............................................. 43
c. Taraf Kesukaran Butir Soal ...................................... 44
d. Daya Pembeda .......................................................... 46
G. Teknik Analisis Data ............................................................ 47
1. Uji Normalitas ................................................................ 48
2. Uji Homogenitas ............................................................. 49
3. Uji Hipotesis .................................................................... 50
H. Hipotesis Statistik ................................................................. 51

vii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................... 52
1. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen 52
2. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol ..... 53
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kontrol ..................................................................... 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .... 56
1. Uji Normalitas ................................................................ 57
2. Uji Homogenitas ............................................................. 58
3. Uji Hipotesis ................................................................... 58
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 59
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 70

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 70
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 110
Lampiran 3 : Media Komik .............................................................................. 123
Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelipatan dan Faktor ......................................................................... 141
Lampiran 5 : Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelipatan dan
Faktor .......................................................................................... 144
Lampiran 6 : Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelipatan
dan Faktor ................................................................................... 145
Lampiran 7 : Rubrik Penskoran Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelipatan dan Faktor ......................................................................... 147
Lampiran 8 : Perhitungan Uji Validitas Instrumen, Uji Reliabilitas, Taraf
Kesukaran, Daya Pembeda Soal, Persentase Jenjang Kognitif
Nilai Posttest Kelas Eksperimen, Persentase Jenjang Kognitif
Nilai Posttest Kelas Kontrol ....................................................... 151
Lampiran 9 : Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol,
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen,
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ........... 158
Lampiran 10 : Perhitungan Uji Normalitas, Perhitungan Uji Homogenitas,
Perhitungan Uji-t ........................................................................ 164
Lampiran 11 : Surat Bimbingan Skripsi, Surat Permohonan Izin Penelitian,
Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................... 170

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Desain Penelitian ........................................................................ 37
Tabel 3.2

: Kisi-kisi Instrumen ..................................................................... 39

Tabel 3.3 : Validitas Soal .............................................................................. 41
Tabel 3.4 : Indeks Reliabilitas ...................................................................... 42
Tabel 3.5 : Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ................................................ 43
Tabel 3.6 : Taraf Kesukaran Butir Soal ........................................................ 44
Tabel 3.7 : Klasifikasi Daya Pembeda Soal .................................................. 45
Tabel 3.8 : Daya Pembeda Butir Soal ........................................................... 45
Tabel 3.9 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ...................................... 46
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................. 52
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Kontrol ........................................................................................ 53
Tabel 4.3 : Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................ 54
Tabel 4.4 : Perhitungan Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................................... 55
Tabel 4.5 : Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan
Kontrol ......................................................................................... 56
Tabel 4.6 : Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan
Kontrol ......................................................................................... 57
Tabel 4.7 : Perhitungan Uji-t Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol ............................................................. 58

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

: Diagram Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 60

Gambar 4.2

: Pembelajaran dengan Media Komik ........................................ 62

Gambar 4.3

: Pembelajaran tanpa Media Komik ........................................... 63

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan
bangsa. Kemajuan suatu bangsa juga ditentukan oleh tingkat keberhasilan
pendidikan. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.1
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar menurut Peraturan
Pemerintah No.47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar adalah jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah, berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah
pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.2
Pada jenjang inilah siswa mulai diberikan dasar pengetahuan dan keterampilan
yang memegang peranan penting dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti
jenjang pendidikan selanjutnya.
Matematika adalah salah satu bidang studi yang harus dipelajari pada
jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI). Matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang memiliki peranan cukup penting karena erat penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ini identik dengan susunan angka beserta
rangkaian rumus. Namun perolehan hasil belajar matematika kebanyakan siswa
1

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas & PP RI
Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2009), Cet. ke-2, h.6.
2
Ibid., h. 136.

1

2

masih kurang memuaskan. Masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah
KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu sebesar 65. Berdasarkan wawancara
singkat dengan guru kelas, dari 30 siswa di kelas IV setidaknya masih terdapat 10
siswa yang memperoleh nilai dibawah 65. Hal tersebut membuktikan bahwa
masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami materi pada pelajaran
matematika di sekolah, bahkan jumlahnya mencapai 30% dari total siswa.
Pada kenyataannya juga tidak sedikit siswa di sekolah yang kurang
menyukai matematika. Salah satu penyebabnya adalah siswa menganggap mata
pelajaran ini tergolong sulit dipahami. Matematika dianggap pelajaran yang sulit,
membosankan, dan bahkan orang tua siswa pun juga mengeluh betapa
membingungkannya pelajaran tersebut. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam
penyajian materi di kelas masih ada beberapa guru, seperti guru yang lama biasa
mengajar dengan metode ceramah saja tanpa disertai metode dan media
pembelajaran menarik lainnya sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif
dan hanya mencatat saja.
Agar siswa lebih mudah mempelajari pelajaran matematika di kelas, maka
diperlukan guru yang kreatif, guru yang dapat memilih media, metode, serta
pendekatan

yang

tepat

dengan

kondisi

siswanya,

sehingga

proses

pembelajarannya merupakan proses pembelajaran yang berkualitas, efisien, dan
mempunyai daya tarik yang membuat proses pembelajaran tersebut menjadi
menyenangkan. Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik dalam proses
pembelajaran, salah satu cara yang dapat diterapkan oleh guru adalah dengan
menggunakan media pembelajaran.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa. Media pembelajaran juga dapat

3

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik,
memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.3
Dalam pembelajaran di kelas, guru dapat menggunakan berbagai media
pembelajaran yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran hingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pemilihan jenis media juga
penting diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran di kelas. Mengingat perkembangan pendidikan dewasa ini, media
pembelajaran memiliki banyak jenis yang dapat digunakan di kelas, diantaranya
media visual (penglihatan), media audio (pendengaran), dan audio visual yang
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya masing-masing, untuk
itu perlu memilihnya dengan cermat dan benar agar dapat digunakan secara tepat.
Keadaan yang terjadi saat ini adalah siswa yang kurang suka membaca
buku-buku teks pelajaran, apalagi buku yang minim gambar dan kurang ilustrasi
yang menarik. Karena dilihat dari sifat penyajian pesannya, buku cenderung
informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang
luas dan umum sehingga proses komunikasi yang berlangsung menjadi satu arah
dan pembacanya cenderung pasif.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang
sangat penting dalam proses belajar. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna
dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan
terjadinya

proses

informasi.4

Dengan

menggunakan

media

visual

saat

pembelajaran di kelas, guru bisa meningkatkan minat siswa dalam belajar dan
dapat membantu siswa dalam memahami isi materi yang sedang dipelajari.
Komik adalah media komunikasi visual dan lebih daripada sekedar cerita
bergambar yang ringan dan menghibur. Sebagai media komunikasi visual, komik
dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan dan mampu menyampaikan
informasi secara efektif dan efisien. Seperti diketahui, gaya belajar terdiri atas
3
4

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 16.
Ibid., h. 91.

4

gaya visual, gaya auditori, dan gaya keptik. Gaya belajar visual merupakan gaya
belajar yang lebih mengandalkan indera visual untuk menyerap informasi. 5
Buku komik juga merupakan salah satu media berbasis visual yang cukup
digemari oleh anak khususnya pada masa anak-anak akhir. Pada usia tersebut
mereka cenderung sedang senang membaca. Menurut Yudhi Munadi, komik dapat
dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau
berkarakter gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam
penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar
tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi dilengkapi dengan
bahasa verbal yang dialogis.6 Berdasarkan hal tersebut, komik dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran di kelas. Gambar-gambar unik yang terdapat dalam
komik juga dapat menarik perhatian siswa untuk memahami materi pelajaran yang
menjadi isi cerita komik tersebut.
Menurut Dwi Nanto, ada beberapa alasan mengapa anak akan memilih
komik dari pada buku teks pelajaran, diantaranya; (1) komik tidak memiliki
konsekuensi test apapun sehingga bila membaca komik anak akan senang, (2)
komik kaya akan ilustrasi yang bisa mencapai 90 % dari total isi komik. Ilustrasi
ini tentunya mengajak alam imajinasi anak dan mereka menyukai ini, (3) komik
memberi tantangan agar pembacanya tidak berhenti pada satu halaman saja
malainkan hingga tamat satu buku bahkan satu cerita besar yang bisa berisi
puluhan buku, (4) komik menawarkan banyak genre yang tidak seperti buku
pelajaran. Sedangkan buku pelajaran kurang memberi tawaran sudut pandang atau
variasi bacaan sehingga memperkaya cara memahami suatu topik.7
Kelebihan komik yang lainnya adalah ekspresi yang divisualisasikan
dalam gambar di komik membuat pembaca terlibat secara emosional dan
membuat pembaca termotivasi untuk terus membacanya sampai selesai. Sehingga
proses pembelajaran dengan komik sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan minat membaca siswa, hal ini akan berdampak baik bagi siswa
Heru Dwi Waluyanto, “Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran”, Jurnal
Nirmana, Vol. 7, No. 1, 2005, h. 51.
6
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 100.
7
Dwi Nanto, Komik Disuka dan Dibenci, (Jakarta: Yayasan Citra Bangsa), h. 1.
5

5

dalam aspek pemahaman materi. Maka, apabila media komik tersebut digunakan
dalam pembelajaran matematika di kelas diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
Sekarang ini sudah banyak terdapat komik-komik pendidikan yang dapat
dengan mudah dijumpai di internet maupun di toko buku, yang siap digunakan
langsung sebagai media pembelajaran di sekolah. Namun untuk itu diperlukan
pemilihan yang cermat, karena jika tidak disertai dengan pemilihan yang cermat,
materi yang disajikan bisa jadi terlalu luas. Oleh karena itu, dalam perancangan
penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui penggunaan media yang
erat dengan kehidupan siswa. Penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah
media komik yang akan disesuaikan oleh materi dan perkembangan siswa.
Diharapkan media komik ini dapat memotivasi dan membantu siswa dalam
memahami materi, sehingga hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV pada Konsep Faktor dan Kelipatan”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu:
1. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.
2. Masih banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika itu sulit dan
membosankan.
3. Minat siswa terhadap pelajaran matematika masih rendah.
4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah.
5. Potensi komik sebagai media pembelajaran masih kurang dimanfaatkan.

C. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar persoalan penelitian dapat dikaji
dengan mendalam. Untuk itu peneliti membatasi masalah pada:

6

1. Materi yang diajarkan adalah faktor dan kelipatan.
2. Buku komik yang terdiri dari sampul depan, sampul belakang, dan
halaman isi. Pada halaman sampul depan terdapat judul cerita dan credit
atau keterangan tentang pengarang komik. Pada halaman sampul belakang
terdapat ringkasan cerita yang terdapat dalam komik. Sedangkan pada
halaman isi terdapat panel, gang, narasi, balon kata, dan efek suara.
3. Mengukur hasil belajar kognitif siswa berdasarkan posttest dengan jenjang
kognitif C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan).

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh pada hasil belajar
matematika siswa dengan menggunakan media komik pada konsep faktor dan
kelipatan?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media komik pada
konsep faktor dan kelipatan.

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapt berguna bagi siswa, guru, peneliti lain,
sekolah, dll. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Siswa

: diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.

2. Guru

: diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam pemilihan media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti : diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
dan kajian untuk penelitian lebih lanjut.
4. Sekolah : diharapkan hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik
Dalam bagian deskripsi teoritik ini akan dikemukakan bahasan mengenai
hasil belajar matematika siswa, media pembelajaran, dan komik.
1. Hasil Belajar Matematika Siswa
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yakni ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk
pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.1 Belajar atau yang disebut
juga dengan learning, adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada
perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.2 Senada dengan Djamarah
yang menyatakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di
dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.3
Biggs merumuskan belajar dalam tiga rumusan, yaitu rumusan kuantitatif,
rumusan institusional, dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari
sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang
dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa. secara kualitatif (tinjauan
kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan
terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah dipelajari. Pengertian belajar
secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.4

1

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 44.
Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Kizi Brothers, 2011), h. 65.
3
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 38.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), cet. 16, h. 90.
2

7

8

Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, seperti yang
dikutip oleh Syah diantaranya:
1) Skinner
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif.
2) Chaplin
Chaplin membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan
pertama menyatakan bahwa belajar adalah perolehan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Sedangkan rumusan kedua
menyatakan bahwa belajar adalah proses memeroleh respon-respon akibat
adanya latihan khusus.
3) Hintzman
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme
(manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut. Dalam pandangannya, perubahan yang
ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat dikatakan belajar apabila
mempengaruhi organisme.
4) Wittig
Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman
5) Reber
Reber membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar
adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan
yang diperkuat. 5
Dari pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan yang kompleks dan merupakan proses berfikir
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Disamping itu,
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada
5

Ibid., h. 88-89.

9

proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarga.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada
individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi
hasil belajar. Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi
tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan
pengertian, serta sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori
hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
sikap, dan keterampilan motorik.6
Muhibbin Syah dalam psikologi belajar juga mengatakan tentang ciri-ciri
perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar, yaitu perubahan
intensional, positif dan aktif, serta efektif dan fungsional.7
1) Perubahan Intensional, perubahan ini merupakan perubahan yang terjadi
berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan
disadari atau dengan kata lain bukan kebetulan.
2) Perubahan Positif dan Aktif, perubahan ini merupakan perubahan yang
terjadi karena proses bersiifat positif dan negatif, perubahan positif artinya
baik yang bermanfaat serta sesuai dengan harapan, adapun perubahan
negatif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha siswa itu
sendiri.
3) Perubahan Efektif dan Fungsional, perubahan ini merupakan perubahan
yang timbul karena belajar bersifat efektif yaitu berhasil guna artinya
perubahan ini membawa pengaruh makna dan manfaat tertentu bagi siswa.
Perubahan ini bersifat dinamis dan mendorong terjadinya perubahan
positif lainnya.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, jenis-jenis hasil belajar yang paling
dikenal dan paling sering digunakan adalah jenis-jenis belajar yang dikemukakan
oleh Benyamin S. Bloom atau yang sering dikenal dengan “Taksonomi Bloom”.
6

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. XI, h. 22.
7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 114-116.

10

Benyamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa taksonomi
(pengelompokkan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu pada tiga
domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
ranah proses berpikir (cognitive domain), ranah nilai atau sikap (affective
domain), ranah keterampilan (psychomotor domain).8 Berikut ini pembahasan
ketiga ranah tersebut menurut Bloom.
1) Ranah kognitif, adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang paling rendah
sampai

jenjang

tertinggi,

yakni

(1)

pengetahuan/hafalan/ingatan

(knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan/aplikasi
(application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6)
penilaian (evaluation).
2) Ranah afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Terdapat lima jenjang dalam ranah afektif, yakni (1) menerima (receiving),
(2) menanggapi (responding), (3) menilai/menghargai (valuing), (4)
mengatur/mengorganisasi (organization), dan (5) karakterisasi dengan
suatu nilai atau komplek nilai (characterization by a value or value
complex.
3) Ranah psikomotor, adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu.9
Terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang menjadi bukti bahwa
seseorang tersebut telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Bertolak dari berbagai definisi di atas, secara
umum hasil belajar dapat dipahami sebagai perubahan seluruh tingkah laku yang
dialami oleh individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
8

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2011), Cet.11, h. 49.
9
Ibid., h. 50-58.

11

mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar siswa yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar
dalam ranah kognitif dengan jenjang kognitif pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
dan penerapan (C3). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.10 Domain kognitif merupakan proses
pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya dari persepsi,
introspeksi, atau memori siswa.11 Oleh karena itu, penulis melakukan pengukuran
hasil belajar siswa kelas IV pada ranah kognitif jenjang C1, C2, dan C3.
1) Pengetahuan (C1), merupakan kemampuan berpikir yang paling rendah,
yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau
mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan
sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
2) Pemahaman (C2), merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat
lebih tinggi dari pengetahuan, yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pada
jenjang ini siswa diharapkan mampu memahami hubungan yang sederhana
dari informasi yang diperoleh baik berupa fakta, konsep, dan prinsip.
3) Penerapan (C3), adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsipprinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru
dan kongkret. Pada jenjang ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk
menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil,
aturan, gagasan, cara) yang telah diketahuinya secara tepat untuk
diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.
Dalam suatu pembelajaran, yang menjadi indikator atau petunjuk bahwa
suatu proses belajar mengajar tersebut dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai
berikut:12
10

Anas Sudijono, op.cit., h. 50.
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 75.
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 106
11

12

1) daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tertinggi, baik secara individual maupun kelompok
2) perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus
telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolok ukur
keberhasilan adalah daya serap siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru
perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada
siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
menguasai tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai. 13
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program
belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar.
Penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Melalui penilaian
formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi
pelaksanaannya. Tes formatif digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya
serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.14 Instrumen tes yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes
tersebut berupa tes objektif berbentuk uraian berjumlah 10 butir soal.
Adapun

dalam

menentukan

kualitas

pendidikan,

maka

upaya

merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya memperhatikan beberapa
prinsip. Prinsip-prinsip penilaian yang dimaksudkan antara lain:15
1) hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus
dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian
2) penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap saat proses belajar mengajar
sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
3) penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya
komprehensif.
4) Penilaian hasil belajar harusnya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data hasil
penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.
13

Ibid.
Ibid., h.107.
15
Nana Sudjana, op.cit., h. 8-9
14

13

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal:16
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologi
Secara umum kondisi fisiologi, seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan
sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.
b) Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap
manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada
proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis
yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat
dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan
udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial baik yang berwujud
manusia hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, saran dan
fasilitas, dan guru.
Sedangkan menurut Iska, belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 17
a) Faktor Internal; kesehatan, inteligensi, bakat, motivasi, dan cara belajar.
b) Faktor eksternal; keluarga, sekolah, masyarakat, dan teman sebaya.

16

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Ciputat: Gaung
Persada Press, 2008), h. 24-35.
17
Zikri Neni Iska, Op. cit., h. 73.

14

c. Pengertian Matematika
Matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution istilah
matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein yang berarti
mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata Sansekerta,
medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan atau inteligensia.
Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti
ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan arti kata mathein pada matematika).18
Matematika, menurut Ruseffendi, adalah bahasa simbol; ilmu deduktif
yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,
dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke
unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.
Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi, yaitu memiliki objek tujuan
abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.19
Dari berbagai pandangan dan pengertian diatas, dapat disarikan bahwa
matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, dan alat
untuk berkomunikasi. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin serta memajukan daya pikir manusia. Matematika mempunyai cabangcabang ilmu, antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika
merupakan suatu ilmu yang dipelajari oleh siswa sejak pertama kali menempuh
pendidikan yang terdiri dari angka-angka dan hitungan yang pasti. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa atau penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Matematika
dalam materi yang telah dipelajari dan merupakan bukti pencapaian pemahaman
terhadap konsep-konsep matematika yang diperoleh siswa setelah melalui proses
pembelajaran.

18

Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat & Logika, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2009), h. 21.
19
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 1.

15

2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach &
Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat grafis, potografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.20
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara guru dan siswa. Media juga membawa pesan dan informasi
yang mudah dipahami oleh para peserta didik.
Yusuf Hadi Miarso mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang
dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa-siswi.21 Sedangkan
menurut Yudhi Munadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan

dan

menyalurkan

pesan dari sumber

secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.22
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang berisi suatu
pesan dan berfungsi sebagai perantara atau pengantar pesan dari guru ke siswa.
Sebagai salah satu komponen sumber belajar, media pembelajaran adalah alat
bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku, dll. yang digunakan
guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media pembelajaran dapat dipakai guru
20

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 3.
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 160.
22
Yudhi Munadi, op.cit., h. 7-8.
21

16

untuk memperjelas informasi/pesan, memberikan tekanan pada hal-hal yang
penting,

memberikan

variasi,

memperjelas

struktur

pembelajaran,

dan

meningkatkan motivasi para siswa.

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sumber belajar media pembelajaran adalah
alat bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku, dan lain-lain
yang digunakan guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media pembelajaran dapat
bermanfaat untuk: 23
1) memperjelas informasi/pesan
2) memberikan tekanan pada hal-hal yang penting
3) memberikan variasi
4) memperjelas struktur pembelajaran
5) meningkatkan motivasi
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.24 Media pembelajaran juga dapat
mempertinggi kualitas hasil belajar yang dicapainya. Alasan media pembel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan (Penelitian Quasi Eksperimen Di Sekolah Dasar Negeri Sirnagalih 04 Bogor)

1 45 279

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep tekanan (kuasi eksperimen di SMP Darul Mukhlishin Cengkareng)

0 5 168

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep reaksi redoks: penelitian kuasi eksperimen di SMAN 87 Jakarta

5 37 178

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan

0 39 224

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat: kuasi eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan.

0 8 153