Sejarah Singkat Tentang Perpustakaan SMP Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau

26 BAB III PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN SMA BINA SISWA PERKEBUNAN KAYANGAN RIAU

3.1 Sejarah Singkat Tentang Perpustakaan SMP Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau

SMP bina siswa berdiri sejak tahun 2000. pada tahun tersebut SMP bina siswa masih menumpang gedung di SDS Kayangan 1 Palm Agung divisi 6 kebun kayangan. hal ini dilakukan karena SMP bina siswa belum mempunyai gedung sendiri. 6 enam bulan setelah menumpang di SDS kayangan I, maka dibangunlah gedung SMP bina siswa di lokasi saat ini. pembangunan awal gedung SMP hanya berjumlah 3 tiga kelas dan 1 satu ruang Kepala sekolah yang bergabung dengan ruang guru. Pada tahun 2004 dibangun kembali gedung SMP bina siswa dengan jumlah 3 tiga kelas dan 1 satu ruang Lab. IPA. Dan pada tahun 2005 dibangun kembali ruang kelas sebanyak 3 tiga 1 ruang Lab. Computer , 1 satu ruang Guru dan 1 satu ruang seni. Selanjutnya pada tahun 2009 dibangun 4 empat ruang kelas. tahun tahun berikutnya mulailah dibangun gedung gedung pendukung. Antara lain Musholla, kamar mandi siswa, pos keamanan dan ruang UKS. Latar belakang berdirinya SMP bina siswa ini adalah untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam usaha mendidik anaknya sekolah. Dengan adanya SMP bina siswa, karyawan tidak lagi harus menyekolahkan anaknya keluar perkebunan. Sehingga tercipta kenyamanan dan ketenangan karyawan dalam bekerja sehari hari. Kepala sekolah yang pertama menjabat adalah Bapak Dongliman Manurung. Menjabat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2013 tepatnya tanggal 25 Nopember 2013. Kemudian digantikan oleh Bapak Ratiman dari tanggal 25 Nopember 2014 hingga saat ini. Universitas Sumatera Utara 27

3.1.1 Gambaran Umum

Sekolah menengah pertama SMP bina siswa adalah sekolah yang dibangun untuk memenuhi program pemerintah dalam upaya wajib belajar 9 Sembilan tahun. Hal ini di lakukan berdasarkan UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU RI Nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dan Undang Undang No. 19 tahun 2005 tentang Pendidikan Nasional Permen No. 106 Tahun 2000 tentang Pengelola dan penanggungjawab keuangaan dalam pelaksanan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. SMP bina siswa adalah sekolah yang menampung lulusan sekolah dasar dari Kebun Kayangan, Kebun Cibaliung, Kebun Sei Bangko , Kebun Kencana dan anak anak masyarakat lingkungan sekitar perkebunan. Kondisi Siswa SMP Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau No Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Total Jlh Kelas Siswa Jlh Kelas Siswa Jlh Kelas Siswa JlhKe las Siswa L P L P L P L P 1. 6 137 101 6 105 144 5 92 104 17 334 349 Umur Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah L P L P L P L P L+P 13 Tahun 76 62 34 46 122 115 227 13 Tahun 41 30 67 56 37 1 137 87 228 14 Tahun 20 9 4 34 49 64 63 104 170 15 Tahun 8 6 29 14 33 51 16 Tahun 10 10 10 16 Tahun Jumlah 137 101 105 144 92 104 334 349 683 Universitas Sumatera Utara 28

3.2.1 Sturuktur Oganisasi

Dalam suatu lembaga atau intansi perlu adanya struktur organisasi yang jelas sehingga semua unit dalam lembaga atau intansi tersebut dapat mengetahui tugas dan tanggungjawab masing-masing Struktur organisasi suatu perpustakaan adalah suatu penggambaran kegiatan dari setiap dan mengkodinir tenaga kerjanya sehari-hari, sehingga selaras dan teratur. Adapun struktur organisasi secara mikro pada SMP bina siswa perkebunan kayangan Riau adalah penggambaran dari setiap kedudukan dan kewenangan secara hirarki yang ada dalam lingkungan kerja perpustakaan tersebut. Bagan struktur organisasi SMP bina siswa perkebunan kayangan Riau secara mikro dapat dilihat pada lampiran.

3.2.1 Koleksi Perpustakaan

Salah satu tujuan dari perpustakaan yaitu menyediakan bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan, dengan demikian keberadaan koleksi pepustakaan tidak hanya tergantung pada kwantitas melainkan kwalitas. Oleh kerana itu koleksi suatu perpustakaan harus sejalan dengan kegiatan sekolah. Pada perpustakaan SMP bina siswa perkebunan kayangan Riau jumlah koleksi sangatlah banyak antara lain : No Bidang study Judul Eksemplar 1. B.indonesia 30 4.603 2. Kimia 65 10.200 Universitas Sumatera Utara 29 3. B.inggris 60 7.443 4. Biologi 35 4.549 5. Tik 35 4.549 6. Pkn 70 8.800 7. BUKU UMUM 135 5.100

3.2.3 Tenaga Kepustakaan

Setelah penulis mengadakan wawancara dengan pihak perpustakaan SMP bina siswa perkebunan kayangan Riau, ternyata masih ada kejanggalan dalam bidang pekerjaan pembangian tugas, dimana masih ada satu orang yang menanggungjawab dua bidang sekaligus. Contoh : dalam bidang pengadaan dan bidang pengolahan dikerjakan oleh pengawai yang sama. Jika dibiarkan terus-menerus begini, maka akan dikhawatirkan terjadinya kerancuan dalam menyelesaikan pekerjaan, kenapa penulis mengkhawatirkan karancuan dalam pekerjaan, karena : 1. Bila hanya satu orang yang mengerjakan dua bidang bidang pengadaan dan sidang pengolahan, Jika diperhatikan dalam bidang pengadaan, disini pegawai berusaha mengadakan bahan koleksi, adapun kegiatan dalam bidang pengadaan ini antara lain . Kegiatan pemilihan bahan pustaka, ialah kegiatan memilih bahan pustaka berdasarkan kedudukan pemakai dalam hal pemakai yaitu siswa dan guru. 2. Kegiatan pelaksanaan bahan pustaka, maksudnya pegawai perpustakaan harus menyediakan bahan pustaka berbangai macam cara, misalnya dengan pembelian, tukar menukar dengan perpustakaan sekolah lain, dan penerbitan sendiri. Pemaparan diatas adalah sebagian dari tugas bidang pengadaan, dan kita perhatikan bidang pengolahan. Kegiatan pengolahan adalah kegiatan mempersiapkan bahan pustaka yang telah diproleh agar dengan mudah dapat diataur ditempat penyimpanan sehingga mudah pula untuk dilayankan kepada pemakai koleksi perpustakaan. kegiatan ini dilakukan dengan berbangai macam kegiatan seperti: Universitas Sumatera Utara 30 1. Klasifikasi atau kegiatan mengelompokkan bahan koleksi sesuai dengan macamnya dan bidang ilmu masing-masing. 2. Katalogisasi, yaitu kegiatan membuat kartu-kartu katalog untuk setiap bahan pustaka. 3. Pelebelan, ialah kegiatan membuat atau menulis nomor call number setiap bahan koleksi pada l tebel tertentu, kemudian menempelkannya pada punggung buku dengan ketentuan yang berlaku Ini juga merupakan sebansiian dari tugas dari pengolahan. Sesuai dengan Penjelasan diatas penulis bisa menyimpulkan adanya ketakutan tentang kerancuan dalam melaksanakan pekerjaan.

3.2.4 Peraturan Pepustakaan

Untuk menjaga sebuah perpustakaan haruslah mempunyai sebuah peraturan yang akan menjadi pegangan bagi pemakai atau pengguna dengan membuat peraturan perpustakaan tersebut akan lebih nyaman dan teratur. Adapun peraturan yang ada pada perpustakaan SMP bina siswa perkebunan kayangan Riau mempunyai jam pelayanan pengguna sebagai berikut: Senin sd kamis: 09.00-13.00 Wib Jum’at : 09.00-12.00 Wib Sabtu :09.00-13.00 Wib Pada hari sabtu pengawai perpustakaan sering melakukan kegiatan seperti pembersihan, peyusunan buku dan kebersihan. peraturan bagi pengguna - Siswa harus punya kartu anggota - Masa pengguna sampai dengan tamat - Kerapian pakaian, di larang ribut Peraturan peminjaman buku paket = berlaku sesuai tingkat Universitas Sumatera Utara 31 cth : Kls I , Kls 2 - Buku umum = berlaku selama satu minggu, perpanjangan satu minggu apabila pengembalian terlambat pengguna tersebut akan di denda sebesar Rp 100,- hari. Cth peraturan terlampir.

3.5 Pengadaan Bahan Pustaka SMP Bina Siswa Perkebunan Kayangan Riau