Latar Belakang Masalah PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA KARTU FLASH PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 TAKENGON.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Trianto, 2011. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Pengaruh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pembangunan sangat luas. Pendidikan berperan untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu berpikir secara mandiri dan kritis, karena pendidikan merupakan modal dasar bagi pembangunan manusia yang berkualitas Wijayati, 2008. Aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasialan pendidikan yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, metode, dan media pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya dengan pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan metode yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode yang digunakan harus sesuai dengan materi dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk dapat memilih metode yang tepat dalam mengajarnya agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kodisi belajar yang interaktif, efektif dan efsien Wijayati, 2008. Berdasarkan hasil wawancara guru kimia SMA Negeri 3 Takengon, bahwa proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga keaktifan siswa dalam kelas masih kurang.Model dan media pembelajaran yang diberi guru juga kurang bervariasi sehingga membuat siswa pasif dalam belajar. Dalam proses belajar di kelas tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan. Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai akhir semester siswa SMA Negeri 3 Takengon kelas XI IPA tahun pelajaran 20112012 bahwa nilai rata-rata mencapai 70. Namun, jika ditelusuri dari tingkat ketuntasan perorangan individu masih ada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar. Ini berarti tidak seluruh siswa menguasai materi kimia yang diajarkan oleh guru. Penguasaan materi kimia yang belum maksimal oleh siswa menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan pertimbangan dalam memilih model dan media pembelajaran yang selama ini digunakan. Sementara ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di samping ilmu pengetahuan lain. Sampai saat ini pembelajaran kimia yang ada di sekolah pada umumnya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pembelajaran kimia di SMA membutuhkan penanganan khusus untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Materi laju reaksi merupakan salah satu bahasan materi yang sarat dengan konsep dan perhitungan yang sering menjadi kendala siswa malas untuk mengikuti pembelajaran kimia. Materi ini sebenarnya tidak akan menjadi sebuah kendala atau kesulitan bagi siswa jika model dan media yang digunakan oleh guru sesuai dengan materi yang diberikan. Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hasil yang dicapai oleh siswa belum maksimal karena setiap selesai melaksanakan ujian masih ada siswa yang harus mengikuti remedial. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran agar pengajaran di SMA memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satu model yang dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif. Belajar kooperatif juga dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. Siswa belajar lebih banyak dari teman mereka dalam belajar kooperatif daripada dari guru. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT atau sering disebut dengan kepala bernomor, NHT merupakanstruktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun. Menurut Wijayati 2008 dalam penelitiannya, pembelajaran NHT memberikan pengaruh positif mungkin disebabkan adanya variasi pembelajaran sehingga dapat menimbulkan ketertarikan, minat dan motivasi pada siswa. Sedangkan hasil penelitian Pietersz 2010 menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Untuk menghindari kesalahan komunikasi digunakan media. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah aplikasi media berbasis komputer. Media komputer yang digunakan adalah media persentasi materi atau bahan pengajaran berupa PowerPoint dan media kartu Flash Card. Power point merupakan media yang cukup efektif, sebab menggunakan proyektor multimedia yang memiliki jangkauan pancar yang cukup besar. Apalagi, ditunjang dengan penyampaian media itu sendiri yang dikemas dengan sangat menarik, sehingga akan menggugah minat dan perhatian siswa kepada materi yang diajarkan. Sedangkan media kartu Flash Card bisa sebagai bahan bacaan bagi siswa yang dikemas menarik dalam bentuk kartu. Dengan kelebihan tersebut, diharapkan akan terwujud sebuah aplikasi model pembelajaran NHT yang berbantuan media pembelajaran yang atraktif dan menarik secara visual bagi peserta didik. Hasil penelitian Astuti 2008 menggunakan media powerpoint menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Dan didalam proses tindakan pembelajaran yang dilakukannya terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, dan kreatifitas siswa dalam mengerjakan tugas atau praktik meningkat.Adapun penggunaan media kartu juga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diungkapkan olehInayati2010 bahwa ada peningkatan hasilbelajar siswa yang diajar dengan menggunakan media kartu dibanding dengan yang tidak diajar dengan media kartu. Alasan tersebut membuat penulis memilih judul dalam penelitian ini yaitu Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT Menggunakan Media PowerPointdanMedia Kartu Flash Card pada Materi Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon. 1.2.Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Masih banyak guru yang belum menggunakan model dan pembelajaran yang variatif dan menarik 2. Adakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint dan media kartu? 3. Adakah perbedaan penggunaan media powerpoint dan media kartudalam pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan laju reaksi? 1.3.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint hasil belajar siswa meningkat ? 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media kartu hasil belajar siswa meningkat ? 3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu?

1.4. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PERBANDINGAN MEDIA ULAR TANGGA DAN KARTU ARISAN PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KECAKAPAN BEKERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

2 10 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) ENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA KARTU PADA MATERI KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 0 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI.IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG

0 1 10