PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA KARTU FLASH PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 TAKENGON.

(1)

XI IPA SMA NEGERI 3 TAKENGON

Oleh: HAIRINA NIM 081244310008

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

i

Judul Penelitian : Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media PowerPoint dan Media Kartu Flash pada Materi Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon

Nama Mahasiswa : Hairina

NIM : 081244310008

Program Studi : Pendidikan Kimia Jurusan : Kimia

Mengetahui :


(3)

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN

MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA KARTU FLASH PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS

XI IPA SMA NEGERI 3 TAKENGON

Hairina (NIM. 081244310008)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya perbandingan hasil belajar siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe NHT menggunakan Powerpoint dan media kartu flash di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon. Sampel penelitian ini sebanyak 2 (dua) kelas XI IPA sebagai kelas eksperimen I dan eksperimen II. Kelas eksperimen I dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT dengan menggunakan Powerpoint dan kelas eksperimen II dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media kartu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan model kooperatif tipe NHT menggunakan powerpoint dan media kartu pada pokok bahasan laju reaksi. Data statistik analisis penelitian ini menunjukkan bahwa gain di kelas eksperimen I mencapai 82%, dan di kelas eksperimen II 51%. Hasil pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-tes kelas eksperimen I (26,5) dan pos-tes (86,5). Hasil pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata pre-tes (28) dan pos-tes (64,67). Data pre-tes, pos-tes diuji normalitas dan diperoleh data terdistribusi normal. Data pre-tes kedua kelas diuji homogenitas diperoleh bahwa kedua kelas homogen sebelum mendapat perlakuan berbeda. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT menggunakan powerpoint dan media kartu flash pada pokok bahasan laju reaksi diperoleh sebesar 31%.


(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Rumusan Masalah 4

1.4.Batasan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia 8

2.1.2. Hasil Belajar Kimia 9

2.1.3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 9 2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.3.3. Perbandingan Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.3.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together 14 2.1.4.1. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT 15

2.1.5. Media Pembelajaran 16

2.1.5.1. Pengertian Media Pembelajaran 16 2.1.5.2. Fungsi dan Kegunaan Media Pendidikan 17

2.1.5.3. Media Berbasis Komputer 18

2.1.5.4.Microsoft PowerPoint sebagai Media Persentasi Berbasis

Komputer 19

2.1.5.5. Media Kartu (Flash Card) 20

2.1.6. Laju Reaksi 21

2.1.6.1. Kemolaran 21

2.1.6.2. Konsep Laju Reaksi 22

2.1.6.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi 23

2.1.6.4. Orde Reaksi pada Laju Reaksi 24

2.1.6.5. Peranan katalis dalam Makhluk Hidup dan Industri 25


(5)

2.3. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2.Populasi dan Sampel 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.3.1. Variabel Terikat 29

3.3.2. Variabel Bebas 29

3.4. Instrumen Penelitian 29

3.5. Rancangan Pelaksanaan Penelitian 30

3.5.1. Mengadakan Pree-Tes 30

3.5.2. Metode Pengajaran 30

3.5.3. Mengadakan Post-Tes 30

3.6.Desain Penelitian 30

3.7.Instrumen Pengumpulan Data 33

3.7.1. Validitas 33

3.7.2. Reabilitas Tes 33

3.7.3. Taraf Kesukaran Tes 34

3.7.4. Daya Pembeda Tes 34

3.8. Teknik Analisis Data 35

3.8.1. Uji Normalitas 35

3.8.2. Uji Homogenitas 36

3.8.3. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 36

3.8.4. Uji Hipotesis 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38

4.1.1.1. Validitas Tes 38

4.1.1.2. Reabilitas Tes 38

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 39

4.1.1.4. Daya Beda Tes 39

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 39 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 39

4.1.3.1. Uji Normalitas 39

4.1.3.2. Uji Homogenitas 40

4.1.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa 41

4.1.3.4. Pengujian Hipotesis 41

4.2. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 45

5.2. Saran 45


(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

Belajar konvensional 12

Tabel 2.2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran

Kooperatif 13


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 32 Gambar 4.1. Gambar grafik peningkatan hasil belajar kimia siswa 41 Gambar 4.2. Gambar grafik hasil uji hipotesis 2 pihak 42


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen 1 48 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen 2 58

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 68

Lampiran 4. Format Lembar Jawaban 75

Lampiran 5. Kisi – Kisi Instrumen Tes 76

Lampiran 6. Bahan Diskusi Siswa 86

Lampiran 7. Media PowerPoint 88

Lampiran 8. Media Kartu 94

Lampiran 9. Perhitungan Uji Validitas Test 101 Lampiran 10. Perhitungan Uji Reabilitas Test 103 Lampiran 11. Perhitungan tingkat Kesukaran Test 105 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Test 106 Lampiran 13. Rekap analisis Instrumen Test 108 Lampiran 14. Tabulasi Data Nilai Siswa Kelompok Ekperimen I dan

Eksperimen II 109

Lampiran 15. Perhitungan Uji Normalitas 111 Lampiran 16. Perhitungan Uji Homogenitas 115 Lampiran 17. Perhitungan Gain (Keberhasilan Belajar) 117 Lampiran 18. Tabel Persiapan Pengujian Hipotesis 118 Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis 119 Lampiran 20. Tabel Persiapan Validitas Tes dan Reabilitas Tes 121 Lampiran 21.Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 122 Lampiran 22. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (x2) 123 Lampiran 23. Tabel Nilai-nilai dalan Distribusi-t (Tabel t) 124 Lampiran 24. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 125


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2011).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Pengaruh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pembangunan sangat luas. Pendidikan berperan untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu berpikir secara mandiri dan kritis, karena pendidikan merupakan modal dasar bagi pembangunan manusia yang berkualitas (Wijayati, 2008).

Aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasialan pendidikan yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, metode, dan media pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya dengan pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan metode yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode yang digunakan harus sesuai dengan materi dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk dapat memilih metode yang tepat dalam mengajarnya agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kodisi belajar yang interaktif, efektif dan efsien (Wijayati, 2008).

Berdasarkan hasil wawancara guru kimia SMA Negeri 3 Takengon, bahwa proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga keaktifan siswa dalam kelas masih kurang.Model dan media pembelajaran yang diberi guru juga kurang bervariasi sehingga membuat siswa pasif dalam belajar. Dalam proses belajar di


(10)

2

kelas tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan. Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai akhir semester siswa SMA Negeri 3 Takengon kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012 bahwa nilai rata-rata mencapai 70. Namun, jika ditelusuri dari tingkat ketuntasan perorangan (individu) masih ada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar. Ini berarti tidak seluruh siswa menguasai materi kimia yang diajarkan oleh guru. Penguasaan materi kimia yang belum maksimal oleh siswa menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan pertimbangan dalam memilih model dan media pembelajaran yang selama ini digunakan.

Sementara ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di samping ilmu pengetahuan lain. Sampai saat ini pembelajaran kimia yang ada di sekolah pada umumnya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pembelajaran kimia di SMA membutuhkan penanganan khusus untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Materi laju reaksi merupakan salah satu bahasan materi yang sarat dengan konsep dan perhitungan yang sering menjadi kendala siswa malas untuk mengikuti pembelajaran kimia. Materi ini sebenarnya tidak akan menjadi sebuah kendala atau kesulitan bagi siswa jika model dan media yang digunakan oleh guru sesuai dengan materi yang diberikan. Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hasil yang dicapai oleh siswa belum maksimal karena setiap selesai melaksanakan ujian masih ada siswa yang harus mengikuti remedial. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran agar pengajaran di SMA memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satu model yang dimaksud yaitu model pembelajaran kooperatif.

Belajar kooperatif juga dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. Siswa belajar lebih banyak dari teman mereka dalam belajar kooperatif daripada dari guru. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.


(11)

Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau sering disebut dengan kepala bernomor, NHT merupakanstruktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun.

Menurut Wijayati (2008) dalam penelitiannya, pembelajaran NHT memberikan pengaruh positif mungkin disebabkan adanya variasi pembelajaran sehingga dapat menimbulkan ketertarikan, minat dan motivasi pada siswa. Sedangkan hasil penelitian Pietersz (2010) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus.

Untuk menghindari kesalahan komunikasi digunakan media. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik.

Media yang digunakan pada penelitian ini adalah aplikasi media berbasis komputer. Media komputer yang digunakan adalah media persentasi materi atau bahan pengajaran berupa PowerPoint dan media kartu (Flash Card). Power point merupakan media yang cukup efektif, sebab menggunakan proyektor multimedia yang memiliki jangkauan pancar yang cukup besar. Apalagi, ditunjang dengan penyampaian media itu sendiri yang dikemas dengan sangat menarik, sehingga akan menggugah minat dan perhatian siswa kepada materi yang diajarkan. Sedangkan media kartu (Flash Card) bisa sebagai bahan bacaan bagi siswa yang dikemas menarik dalam bentuk kartu. Dengan kelebihan tersebut, diharapkan akan terwujud sebuah aplikasi model pembelajaran NHT yang berbantuan media pembelajaran yang atraktif dan menarik secara visual bagi peserta didik.

Hasil penelitian Astuti (2008) menggunakan media powerpoint menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Dan didalam proses


(12)

4

tindakan pembelajaran yang dilakukannya terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, dan kreatifitas siswa dalam mengerjakan tugas atau praktik meningkat.Adapun penggunaan media kartu juga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diungkapkan olehInayati(2010) bahwa ada peningkatan hasilbelajar siswa yang diajar dengan menggunakan media kartu dibanding dengan yang tidak diajar dengan media kartu.

Alasan tersebut membuat penulis memilih judul dalam penelitian ini yaitu Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media PowerPointdanMedia Kartu (Flash Card) pada Materi Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Masih banyak guru yang belum menggunakan model dan pembelajaran yang variatif dan menarik

2. Adakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint dan media kartu? 3. Adakah perbedaan penggunaan media powerpoint dan media kartudalam

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan laju reaksi?

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint hasil belajar siswa meningkat ?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media kartu hasil belajar siswa meningkat ?


(13)

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu?

1.4. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartuterhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 3 Takengon kelas XI pada pokok bahasan laju reaksi.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakan media PowerPoint

2. Mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakanmeda kartu.

3. Mengetahui ada atau tidaknyaperbedaan hasil belajar siswa XI IPA SMA Negeri 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakan media PowerPoint dan meida kartu.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa

b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan 2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan


(14)

6

pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu dalam pembelajaran kimia.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri 3 Takengon.

1.7.Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran Numbered Head Together pada pokok bahasan laju reaksi merupakan pengembangan dari pembelajaran Numbered heads atau kepala bernomor. Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Metode belajar ini membagi siswa dalam suatu kelompok, dan siswa diberi nomor kemudian guru memanggil nomor dari siswa tersebut untuk melakukan presentase.

2. Media PowerPoint pada pokok bahasan laju reaksi dimanfaatkan dalam pembuatan simulasi dan animasi. Sehingga melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

3. Media Kartu (Flash Card) termasuk meida visual. Media kartu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat bantu pengajaran yang berupa kertas. Flash Card adalah kartu yang berisikan gambar, kata, phrase dan lain-lain. Kartu dalam pokok bahasan laju reaksi ini memuat identifikasi laju reaksi, keterangan serta contohnya. Sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajarinya.

4. Hasil belajar kimia adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar. Sehingga meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajran kimia.

5. Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau


(15)

tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu.


(16)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Peningkatan hasil belajarsiswayangmenggunakan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) menggunakan PowerPoint (eksperimen I)

pre-test sebesar 26,5 dan post-test sebesar 86,5.

2. Peningkatan hasil belajar siswa yangmenggunakan model kooperatif tipe NHT menggunakan Media Kartu (eksperimen II) pre-test sebesar 28dan posttest sebesar 64,67. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen I dengan adanya PowerPoint lebih tinggi.

3. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 2,562. Sedangkan ttabel

untuk df =58 adalah 2,393. Maka pada pengujian hipotesis untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (2,562 > 2,393)dengan pada taraf signifikasi α = 0,05

atau taraf kepercayaan 95% sehingga Ha diterima yang berarti ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu pada pokok bahasan laju reaksi. Dimana perbedaan hasil belajar kedua kelas eksperimen dilihat berdasarkan selisih peningkatan hasil belajar (gain) antara kedua kelas eksperimen tersebut yaitu sebesar 31%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan powerPoint pada

pokok bahasan Laju Reaksidalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang

dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


(1)

Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau sering disebut dengan kepala bernomor, NHT merupakanstruktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun.

Menurut Wijayati (2008) dalam penelitiannya, pembelajaran NHT memberikan pengaruh positif mungkin disebabkan adanya variasi pembelajaran sehingga dapat menimbulkan ketertarikan, minat dan motivasi pada siswa. Sedangkan hasil penelitian Pietersz (2010) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus.

Untuk menghindari kesalahan komunikasi digunakan media. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik.

Media yang digunakan pada penelitian ini adalah aplikasi media berbasis komputer. Media komputer yang digunakan adalah media persentasi materi atau bahan pengajaran berupa PowerPoint dan media kartu (Flash Card). Power point merupakan media yang cukup efektif, sebab menggunakan proyektor multimedia yang memiliki jangkauan pancar yang cukup besar. Apalagi, ditunjang dengan penyampaian media itu sendiri yang dikemas dengan sangat menarik, sehingga akan menggugah minat dan perhatian siswa kepada materi yang diajarkan. Sedangkan media kartu (Flash Card) bisa sebagai bahan bacaan bagi siswa yang dikemas menarik dalam bentuk kartu. Dengan kelebihan tersebut, diharapkan akan terwujud sebuah aplikasi model pembelajaran NHT yang berbantuan media pembelajaran yang atraktif dan menarik secara visual bagi peserta didik.

Hasil penelitian Astuti (2008) menggunakan media powerpoint menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Dan didalam proses


(2)

tindakan pembelajaran yang dilakukannya terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, dan kreatifitas siswa dalam mengerjakan tugas atau praktik meningkat.Adapun penggunaan media kartu juga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diungkapkan olehInayati(2010) bahwa ada peningkatan hasilbelajar siswa yang diajar dengan menggunakan media kartu dibanding dengan yang tidak diajar dengan media kartu.

Alasan tersebut membuat penulis memilih judul dalam penelitian ini yaitu Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media PowerPointdanMedia Kartu (Flash Card) pada Materi Laju Reaksi di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Masih banyak guru yang belum menggunakan model dan pembelajaran yang variatif dan menarik

2. Adakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint dan media kartu? 3. Adakah perbedaan penggunaan media powerpoint dan media kartudalam

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan laju reaksi?

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint hasil belajar siswa meningkat ?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media kartu hasil belajar siswa meningkat ?


(3)

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu?

1.4. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartuterhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 3 Takengon kelas XI pada pokok bahasan laju reaksi.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakan media PowerPoint

2. Mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakanmeda kartu.

3. Mengetahui ada atau tidaknyaperbedaan hasil belajar siswa XI IPA SMA Negeri 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmenggunakan media PowerPoint dan meida kartu.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa

b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan 2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan


(4)

pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu dalam pembelajaran kimia.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri 3 Takengon.

1.7.Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran Numbered Head Together pada pokok bahasan laju reaksi merupakan pengembangan dari pembelajaran Numbered heads atau kepala bernomor. Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Metode belajar ini membagi siswa dalam suatu kelompok, dan siswa diberi nomor kemudian guru memanggil nomor dari siswa tersebut untuk melakukan presentase.

2. Media PowerPoint pada pokok bahasan laju reaksi dimanfaatkan dalam pembuatan simulasi dan animasi. Sehingga melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

3. Media Kartu (Flash Card) termasuk meida visual. Media kartu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat bantu pengajaran yang berupa kertas. Flash Card adalah kartu yang berisikan gambar, kata, phrase dan lain-lain. Kartu dalam pokok bahasan laju reaksi ini memuat identifikasi laju reaksi, keterangan serta contohnya. Sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajarinya.

4. Hasil belajar kimia adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar. Sehingga meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajran kimia.

5. Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau


(5)

tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu.


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Peningkatan hasil belajarsiswayangmenggunakan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) menggunakan PowerPoint (eksperimen I) pre-test sebesar 26,5 dan post-test sebesar 86,5.

2. Peningkatan hasil belajar siswa yangmenggunakan model kooperatif tipe NHT menggunakan Media Kartu (eksperimen II) pre-test sebesar 28dan posttest sebesar 64,67. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen I dengan adanya PowerPoint lebih tinggi.

3. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 2,562. Sedangkan ttabel untuk df =58 adalah 2,393. Maka pada pengujian hipotesis untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (2,562 > 2,393)dengan pada taraf signifikasi α = 0,05 atau taraf kepercayaan 95% sehingga Ha diterima yang berarti ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media PowerPoint dan media kartu pada pokok bahasan laju reaksi. Dimana perbedaan hasil belajar kedua kelas eksperimen dilihat berdasarkan selisih peningkatan hasil belajar (gain) antara kedua kelas eksperimen tersebut yaitu sebesar 31%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan powerPoint pada pokok bahasan Laju Reaksidalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PERBANDINGAN MEDIA ULAR TANGGA DAN KARTU ARISAN PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KECAKAPAN BEKERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

2 10 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) ENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA KARTU PADA MATERI KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 0 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI.IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG

0 1 10