Aam Lasmanah, 2015 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SD Melalui
Model Pembelajaran Brain Based Learning BBL Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengambil kesimpulan
Memberikan hasil atau langkah yang kurang tepat 1
Memberikan hasil yang tepat, tetapi langkah masih kurang tepat
2
Memberikan hasil yang tepat dan langkah yang tepat, tetapi salh dalam mengambil kesimpulan
3
Memberikan hasil yang tepat, langkah yang tepat, dan mengambil kesimpulan yang tepat
4
Bahan tes diambil dari materi pelajaran matematika SD kelas V semester genap pada materi bangun datar dan bangun ruang. Sebelum soal-soal
diujicobakan, peneliti meminta pertimbangan dosen pembimbing untuk memberikan penilaian terhadap soal-soal tersebut. Peneliti bersama dengan rekan-
rekan mahasiswa S2 Pendidikan Dasar angkatan 2013 mendiskusikan kelayakan soal kemudian dengan guru wali kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Haurwangi.
Setelah uji kelayakan instrumen, maka peneliti melakukan ujicoba instrumen dan diberi skor sesuai kriteria di atas, selanjutnya dilakukan analisis uji
instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari soal. Analisis uji coba instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS 18 dan Microsoft Office excel 2007.
a. Validitas
Pengujian validitas bertujuan untuk melihat tingkat kesahihan ketepatan suatu alat ukur. Sugiyono 2015, hlm.173 menegaskan bahwa
“valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Pengujian validitas uji instrumen tes berpikir kritis akan ditentukan melalui perhitungan korelasi Pearson Product Moment karena datanya berbentuk
interval Suherman, 2003, hlm. 120. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Aam Lasmanah, 2015 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SD Melalui
Model Pembelajaran Brain Based Learning BBL Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑ ∑
: koefisien korelasi variable X dan Y X
: skor dari tiap soal Y
: skor total N
: banyaknya siswa Dalam hal ini juga ditentukan penafsiran terhadap harga koefisien korelasi r
dengan mengkonsultasikannya pada tabel, dengan r
tabel
= 0,349 = 0,05. Soal
dikatakan valid jika r
hitung
r
tabel
. Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas digunakan kriteria menurut Guilford Suherman, 2003, hlm. 112
sebagai berikut. Tabel 3.3
Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Koefisien Korelasi
Interpretasi Validitas 0,90 ≤ r
xy
1,00 Sangat tinggi
0,70 ≤ r
xy
0,90 Tinggi
0,40 ≤ r
xy
0,70 Sedang
0,20 ≤ r
xy
0,40 Rendah
r
xy
0,20 Sangat Rendah
Dengan menggunakan bantuan software SPSS 18, hasil perhitungan dan interpretasi validitas butir soal untuk tes kemampuan berpikir kritis dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini.
Aam Lasmanah, 2015 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SD Melalui
Model Pembelajaran Brain Based Learning BBL Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas Butir Soal
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Nomor
soal r
hitung
Kesimpulan Kriteria
Keterangan
1 0,695
Valid Sedang
Digunakan 2
0,613 Valid
Sedang Digunakan
3 0,610
Valid Sedang
Digunakan 4
0,643 Valid
Sedang Digunakan
5 0,776
Valid Sedang
Digunakan 6
0,736 Valid
Sedang Digunakan
7 0,522
Valid Sedang
Digunakan 8
0,669 Valid
Sedang Digunakan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa uji coba validitas untuk tes kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa koefisien korelasi semua butir
soal kemampuan berpikir kritis matematis dengan klasifikasi sedang.
b. Reliabilitas