Kebugaran jasmani. Instrumen Penelitian

Januar Pratama Nababan, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TGFU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merupakan permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik, dan mental Herwin, 2006, hlm. 78.

E. Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mempersiapkan terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan. Sugiyono 2010, hlm. 146 menjelaskan bahwa “Instrumen penelitiaan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Untuk memperoleh data secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik. Dalam penelitian ini diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Nurhasan 1999, hlm. 2 mengemukakan bahwa “ dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur.” Dengan menggunakan alat ukur maka akan mendapatkan data yang akurat karena hasil dari pengukuran. Adapun instrumen yang digunakan penulis untuk memperoleh data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kebugaran jasmani.

Menurut W ahjoedi 2001 “Tes adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data seseorang atau objek tertentu.” dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tingkat kebugaran tubuh siswa di SMA. oleh karena itu dilakukan tes kebugarn jasmani untuk mendapatkan data. Tes kebugaran jasmani merupakan upaya untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani seseorang. Dengan tes ini, penulis akan mendapatkan informasi mengenai kebugaran tubuh siswa, adapun bentuk-bentuk tes kebugaran yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu kepada tes kebugaran jasmani yang telah baku di Indonesia adalah : Januar Pratama Nababan, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TGFU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tes lari cepat dash Sprint 60 meter. Tujuanya : untuk mengukur kecepatan lari siswa. Pelaksanaanya : Subjek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba- aba ya subjek lari ke depan menuju garis finis secepat mungkin menenempuh jarak 60 meter. Pada saat subjek menyentuh atau melewati garis finis stop watch di matikan . Indikator penilaian : Tabel 3.2 Tabel Penilaian Tes Lari Cepat Dash Sprint 60 Meter Nilai 16 – 19 Tahun PUTERA PUTERI 5 Sd – 7.2 “ Sd – 8.4 “ 4 7.3” – 8.3 “ 8.5 “ – 9.8 “ 3 8.4 “ – 9.6 “ 9.9 “ – 11.4 “ 2 9.7 “ – 11.0 “ 11.5 “ – 13.4 “ 1 11.1 “ – dst. 13.5 “ - dst 2. Tes angkat tubuh pull-ups 30 detik putri, 60 detik putra. Tujuanya : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu Pelaksanaanya: Subjek bergantungan pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subjek mengangkat tubuhnya dan membemgkokan kedua lengannya, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, tanpa istirahat selama waktu tes berlangsung. Januar Pratama Nababan, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TGFU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator penilaian : Tabel 3.3 Tabel Penilaian Tes Angkat Tubuh Pull-ups 30 detik putri, 60 detik putra Nilai 16 – 19 Tahun PUTERA PUTERI 5 19 ke atas 41 keatas 4 14 – 18 22 – 40 3 9 – 13 10 – 21 2 5 – 8 3 – 9 1 – 4 – 2 3. Tes baring duduk sit-up Tujuanya : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Pelaksanaanya : Siswa berbaring di atas lantai. Kedua lutut ditekut kurang lebih 90 derajat. Kedua tangan dilipat dan diletakan di belakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah satu teman siswa membantu menekan dan memegang dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki siswa yang melakukan gerkan tidak terangkat. Pada aba-aba ya, siswa bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua siku menyentuh paha, kemudian kembali ke sukap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang cepat tanpa istirahat selama 60 detik. Indikator penilaian : Tabel 3.4 Tabel Penilaian Tes Baring Duduk Sit-up Nilai 16 – 19 Tahun PUTERA PUTERI 5 41 ke atas 29 keatas 4 30 – 40 20 – 28 3 21 – 29 10 – 19 2 10 – 20 3 – 9 1 – 9 – 2 4. Tes loncat tegak vertical jump Tujuanya : Mengukur daya ledak tenaga eksplosif otot tungkai. Pelaksanaanya : Siswa berdiri tegak dekat dinding, posisi menyamping. Kemudian tangan yang berda dekat dengan dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan di tempelkan pada dinding sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengambil posisi awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua tangan diaayun kebelakang, kemudian siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan menggunakan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada dinding. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan sebanyak tiga kali. Indikator penilaian : Tabel 3.5 Tabel Penilaian Tes Loncat Tegak Vertical Jump Nilai 16 – 19 Tahun PUTERA PUTERI 5 73 cm ke atas 50 cm ke atas 4 60 cm – 72 cm 39 cm – 49 cm 3 50 cm – 59 cm 31 cm – 38 cm 2 39 cm – 49 cm 23 cm – 30 cm 1 0 cm – 38 cm 0 cm – 22 cm 5. Tes lari jarak jauh. Tujuanya : Mengukur daya tahan cardio respiratory endurance Jarak tempuh : Putra 1200 m dan Putri 1000 m Pelaksanannya : Siswa berdiri di belakang garis start. Pada siap siswa mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari. Pada aba-aba ya siswa berlari menuju garis finis sesuai dengan jarak tempuh yang sudah di sesuaikan. Hasil yang dicatat sebagai skor pada tes lari jarak jauh adalah capaian waktu dalam menempuh jarak 1200 untuk siswa putra dan 100 un siswa putri. Apabila ada siswa yang mencuri start maka siswa terebut harus Januar Pratama Nababan, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TGFU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Penilaian : Tabel 3.6 Tabel Penilaian Tes Lari Jarak Jauh. Nilai 16 – 19 Tahun PUTERA PUTERI 5 SD – 3’.14” SD – 3’.52” 4 3’.15 – 4’.25” 3’.53” – 4’.56” 3 4’.26 – 5’.12” 4’.57” – 5’.58” 2 5’.13” – 6’.33” 5’.59 – 7’.23” 1 6’.34” ke atas 7’.24 – ke atas Kelima bentuk tes kebugaran jasmani di atas adalah bentuk tes yang baku yang digunakan dalam dunia penjas dan olahraga dan untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani maka jumlahkan nilai kelima butir tes kemudian hasil dari penjumlahan nilai tersebut dengan tabel norma tes kebugaran jasmani indonesia dibawah ini : Tabel 3.7 Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia No Jumlah Nilai Klasifikasi 1 22 – 25 Baik sekali BS 2 18 – 21 Baik B 3 14 – 17 Sedang S 4 10 – 13 Kurang K 5 5 – 9 Kurang sekali KS

2. Motivasi