Pelaksanaan Pengumpulan Data S PJKR 1000360 Chapter3

72 Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono 1999 : 149 yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas instrument ini dinyatakan sangat tinggi, karena 0,964 berada diantara 0,80-1,00. dengan kata lain, instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran pendidikan jasmani dilapangan di SMAN 1 Baleendah Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan selama satu bulan, dan penelitian ini mengacu kepada kurikulum yang telah ada disekolah. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan observasi terstruktur. Menurut Sugiyono 2013:205 observasi terstruktur adalah “ observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan pengamatannya peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reriabilitasnya. Dalam pelaksanaannya penelitian kata beregu beladiri karate dilaksanakan dalam satu semester dengan 16 kali pertemuan, dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Sesuai dengan pendapat Juliantine et.al 2007:3.5 mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hariminggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4- 6 minggu.” 73 Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendapat harsono dalam Ryan 2012:61 “sebaiknya latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu.” Kemudian mengacu pada Bompa dalam Iwa 2013:36 menyatakan “During this time athleties should trening 3-5 time for week depending or their of development in athietes. ” Mengenai hal tersebut, pembelajaran dilaksanakan pada hari senin, Rabu dan jum’at pada pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pembelajaran yang dilaksanakan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Guru dan peneliti menyiapkanmenyusun skenario pembelajaran dan siswa diintruksikan untuk memahami skenario pembelajaran tersebut sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Tahap pelaksanaan

a. Kegiatan awal

Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa serta menjelaskan tujuan dan pelaksanaan pembelajaran kata beregu dengan model pembelajaran peer teaching, serta memberikan penjelasan tentang inti tujuan dari kata beregu tersebut.

b. Kegiatan inti

Setelah melakukan apersepsi dan melakukan pre test terhadap materi minggu lalu, guru menghubungkan materi minggu lalu dengan topik yang akan dibahas waktu itu. Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik yang dibahas waktu itu. Lalu guru membuat kelompok antar siswa secara merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa yang pintar sedang dan kurang pintar. Maksudnya agar terdapat keseragaman pemikiran nantinya. Langkah berikutnya adalah sebagai berikut : 1 Guru menjelaskan topik, tujuan pembelajaran, dan langkahkegiatan yang akan dilalui siswa 74 Faizal Nur Iman, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Kerjasama dan Hasil Belajar Kata Beregu Heian Shodan Pada Pembelajaran Karate di SMA Negeri 1 Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa secara merata tiap kelompok terdapat siswa yang pintar. 3 Di dalam kelompoknya siswa belajar dari dan dengan sesama teman lain dengan cara yang saling menguntungkan serta berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman masing- masing. 4 Setiap anggota kelompok dituntut memberikan tanggapan serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan. 5 Setiap kelompok merumuskan hasil diskusinya dalam satu kesimpulan atas dasar kesepakatan bersama. 6 Beberapa menit kemudian sekitar 20 menit salah satu anggota masing-masing kelompok secara bergiliran mengajarkan hasil temuannya di hadapan kelompok lain. 7 Setiap kelompok diminta memberikan tanggapan kritik, saran, pendapat, pertanyaan, komentar, dll 8 Perbedaan pendapat didiskusikan sampai permasalahan terpecahkan 9 Setiap masalah baru yang muncul dicatat oleh guru dan diberikan solusinya

c. Kegiatan akhir

1 Guru memberi kesimpulan permasalahan dan pemecahannya, sehingga pemahaman setiap siswa seragam. 2 Penilaian dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran sedang berlangsung terutama pada langkah 3 .

G. Teknik Pengolahan Data.