2.3.2. NIHSS
The National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS adalah pengukuran kuantitatif pasien stroke berhubungan dengan kondisi klinis pasien stroke , yang
merupakan penilaian terhadap status neurologis. Penilaian status neurologis berdasar NIHSS memiliki keunggulan dibandingkan dengan skala status neurologis lainnya,
karena cakupan NIHSS cukup luas sehingga penilaiannya dapat menggambarkan fungsi otak secara keseluruhan. Adapun pemeriksaan status neurologis tersebut
meliputi tingkat kesadaran, bahasa, neglek, lapangan pandang, gerakan otot ekstra okuler, kekuatan motorik, ataksia, disartria, dan gangguan sensorik.
67,68
Untuk penggolongan secara klinis dapat digolongkan dengan batasan nilai 25 sangat berat,
16 – 25 berat, nilai 5 – 15 sedang, 5 ringan.
69
NIHSS reproducible, mudah dilakukan, dan cepat tidak memerlukan waktu yang lama 10 menit dan berkolerasi dengan volume infark dan keluaran fungsional
3 bulan setelah stroke. NIHSS dapat digunakan pada perawatan akut, skreening, penilaian formal dan untuk monitoring. NIHSS terbukti reliabel dan valid untuk
menilai keluaran jangka panjang longterm outcome.
68,69
Saver, Johnston, Homer, Wityk, Koroshetz, Truskowski dkk 1999 mendapatkan bahwa volume infark yang diperiksa menggunakan CT Scan pada
awitan stroke hari ke-6 – ke-11 mendapatkan adanya korelasi positif r=0,56 dengan skor NIHSS.
70
Johnston, Wagner, Haley, Connors 2002 dengan menggunakan pemeriksaan CT Scan pada 1 minggu awitan stroke mendapatkan adanya korelasi
positif 0,64 dengan skor NIHSS. NIHSS merupakan prediktor keluaran, akan tetapi
volume infark tidak merupakan prediktor keluaran 3 bulan.
71
Fink, Selim, Kumar, siver, Livante, Caplan dkk.2002 dengan menggunakan pemeriksaan perfussion
weight MRI, pasien dengan lesi serebral sisi kanan mempunyai nilai skor NIHSS lebih rendah dibanding sisi kiri bila dibandingkan volume lesi yang didapatkan.
72
Fischer, Arnold, Nedeltchev, Brekenfeld, Ballinari, Remonda dkk.2005 mendapatkan skor NIHSS pada oklusi pembuluh darah area basiler, A. karotis
interna, A. Serebri media oklusi sentral lebih tinggi dari pada didaerah yang lebih perifer.
73
2.4. Kerangka teori