organisasi, sumberdaya fisik, dan sumberdaya teknologi untuk membangun posisi bersaing sudah berdasarkan manfaat, penggunaan atau penerapan, pemakai, dan harga atau kualitas bagi
mahasiswa, sehingga menghasilkan posisi bersaing yang kuat. Dan merujuk pada karakteristik tersebut membuat sumberdaya menjadi bernilai sehingga sumberdaya berwujud tersebut dapat
dijadikan sebagai superioritas kompetitif atau sumber keunggulan posisi dalam bersaing.
i. Pengaruh sumberdaya tidak berwujud
intangible terhadap posisi bersaing competitive positioning Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya tidak berwujud Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB, berpengaruh terhadap posisi bersaing. Hal ini terlihat dari
koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,284 dengan probabilitas sebesar 0,004. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 3 tiga dalam penelitian
ini terbukti dan dapat diterima. Penelitian ini juga membuktikan bahwa apabila Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB melakukan peningkatan sumberdaya tidak berwujud seperti
peningkatan sumberdaya manusia, inovasi, reputasi, dan budaya di UNPAB, maka akan meningkatkan posisi bersaing sebesar 0,284 satuan, namum ada 71,6 variabel lainnya
sebagai penyebab dalam meningkatan posisi bersaing. Hipotesis 3 tiga ini telah membuktikan dan mendukung pendapat Muniarti dan
Usman 2009 bahwa sumberdaya berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki menjadi modal dasar yang kuat bagi setiap sekolah dalam menetapkan perumusan posisi bersaingnya,
sehingga memungkinkan untuk dapat memberdayakan diri. Artinya ketika sebuah program studi memiliki sumberdaya tidak berwujud yang langka dan sulit ditiru, maka akan lebih
mudah melakukan tindakan merancang penawaran dan citra program studi sehingga lebih berarti dan berbeda posisi bersaing dalam target pikiran mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah program studi dalam suatu perguruan tinggi yang memiliki sumberdaya manusia yang handal baik itu tenaga pengajar maupun pengelola prodi akan memberikan
pelayanan yang maksimal untuk mahasiswa, dengan didukung ilmu pengetahuan yang handal melalui program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sehingga dapat men-
transfer ilmu sesuai dengan perkembangannya, begitu pun dengan bagian administrasi dengan sumberdaya yang dimiliki menjadikan pelayanan pada mahasiswa lebih optimum.
Selanjutnya hipotesis ini juga menguatkan pendapat Rangkuti 2006 bahwa setiap perusahaan memiliki potensi sumberdaya yang berbeda dengan perusahaan lain. Potensi
sumberdaya ini meliputi keahlian yang dimiliki oleh para manajer, karyawan, kemampuan pengelolaan perusahaan, fasilitas yang dimiliki, dan sebagainya. Semakin tinggi kualitas
potensi sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, semakin mudah perusahaan itu menentukan posisi bersaing dan mengimplementasikan rencana-rencana strategis untuk
mencapai keunggulan posisi dalam bersaing. Artinya tenaga pengajar maupun pengelola prodi yang handal, akan mampu memberikan ide atau gagasan dalam melaksanakan belajar
mengajar, serta memiliki dosen dengan kualifikasi Guru besarProfesor, Strata Tiga S3 dan selalu menghadirkan pakar atau tenaga ahli dalam proses kegiatan akademik, maka akan
meningkatkan reputasi program studi dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai implementasikan dari rencana strategis untuk mencapai keunggulan posisi dalam
bersaing. Menurut Li Winront 2010 sumberdaya adalah segala sesuatu yang dimiliki atau
dikendalikan oleh perusahaan, yang akan menjadi kekuatan dan kelemahan. Artinya sumberdaya adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan organisasi, ketika suatu organisasi
memiliki sumberdaya yang lengkapbanyak tinggi, hal ini dapat dijadikan sumber kekuatan dalam proses operasi organisasi dan sebaliknya akan menjadi sumber kelemahan. Sumberdaya
tidak berwujud tersebut merupakan semua input yang bisa dirasakan, dilihat tetapi tidak bisa
Universitas Sumatera Utara
disentuh yang digunakan dalam proses kegiatan program studi yang dilakukan dalam rangka pengelolaan program studi sehingga menghasilkan kekuatan program studi. Tinggibanyaknya
sebuah sumberdaya tidak berwujud yang dimiliki dapat dijadikan kekuatan bagi program studi jika pemberdayaan sumberdaya tidak berwujud tersebut memiliki nilai dari segi manfaat,
semakin tinggi nilai manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa dalam peningkatan pendapatan, karirjabatan, jejaring sosial, dan relasi bisnis maka semakin kuat posisi bersaing Program
Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan dibandingkan dengan program studi lainnya. Memiliki nilai dari segi penggunaan atau penerapan , semakin tinggi nilai penggunaan atau
penerapan yang diperoleh oleh mahasiswa
dalam melaksanakan pekerjaantugas dan dalam kehidupan bermasyarakat
maka semakin kuat posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan dibandingkan dengan program studi lainnya. Memiliki nilai dari segi
pemakai, semakin baik nilai yang diperoleh pemakai mahasiswa sebagai individu, komunitas tertentu dan sebagai anggota masyarakat maka semakin kuat posisi bersaing Program Studi
Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan dibandingkan dengan program studi lainnya. Memiliki nilai dari segi harga atau kualitas, semakin tinggi nilai kualitas dengan perbandingan harga
yang layak yang diperoleh mahasiswa dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat maka semakin kuat posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu
Hukum UNPAB Medan dibandingkan dengan program studi lainnya. Dengan demikian Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB dalam memanfaatkan aset yang dimiliki seperti
sumberdaya manusia, inovasi, reputasi, dan budaya di UNPAB untuk membangun posisi bersaing sudah berdasarkan manfaat, penggunaan atau penerapan, pemakai, dan harga atau
kualitas bagi mahasiswa, sehingga menghasilkan posisi bersaing yang kuat. Dan merujuk pada karakteristik tersebut membuat sumberdaya tidak berwujud menjadi bernilai sehingga
sumberdaya tersebut dapat dijadikan sebagai superioritas kompetitif atau sumber keunggulan posisi dalam bersaing.
Universitas Sumatera Utara
j. Pengaruh posisi bersaing