Analisis Resources Based View Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
TESIS
Oleh
RIZAL AHMAD 117019020
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Oleh
RIZAL AHMAD 117019020
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(3)
Judul Tesis : ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN.
Nama Mahasiswa : RIZAL AHMAD
NIM : 117019020
Program Studi : ILMU MANAJEMEN
Menyetujui, Komisi Pembimbing :
(Dr. Yenni Absah, SE, M.Si) (Dr. Jonni Manurung, MS
Ketua Anggota
)
Ketua Program Studi, Dekan Fakultas Ekonomi,
(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA)
Tanggal lulus : 11 Desember 2013. Telah diuji pada :
(4)
Tanggal : 11 Desember 2013
PANITIA PENGUJI TESIS:
Ketua : Dr. Yenni Absah, SE, M.Si Anggota : 1. Dr. Jonni Manurung, MS
2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS 3. Prof. Dr
4. Dr. Beby KF. Sembiring, SE, MM . Amrin Fauzi
(5)
Judul Tesis
“ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN”
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Desember 2013 Penulis,
(6)
ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN ABSTRAK
Persaingan pendidikan tinggi saat ini tidak hanya di level perguruan tinggi melainkan sampai pada level program studi, Hal ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru, sebuah program studi dituntut memiliki daya tarik dengan memiliki kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan posisi suatu program studi khususnya Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dengan menitik-beratkan pada sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya berwujud (keuangan, organisasi, fisik dan teknologi) dan sumberdaya tidak berwujud (manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi) serta kapabilitas (rencana pengembangan program studi, sumberdaya, mutu akademis, dan dukungan kerjasama) dari program studi untuk merumuskan posisi bersaing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik pengambilan sample adalah probability sampling. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur dengan struktur hubungan kausal antara variabel kapabilitas, sumberdaya berwujud, sumberdaya tidak berwujud, posisi bersaing dan keunggulan posisi. Hasil penelitian menunjukkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, dilihat dari sumberdaya berwujud dan tidak berwujud menunjukkan sudah tersedia dengan baik dan kapabilitas program studi tersebut sudah berfungsi dengan baik. Posisi bersaing sudah menunjukkan penawaran nilai terhadap konsumen didalam suatu segmen tertentu, serta keunggulan posisi sudah menunjukkan penciptaan diferensiasi (superior). Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, posisi bersaing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, dan sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi.
Kata Kunci: Kapabilitas, Sumberdaya Berwujud, Sumberdaya Tidak Berwujud, Posisi Bersaing, dan Keunggulan Posisi.
(7)
TO DETERMINE THE POSITION ADVANTAGE OF MAGISTER OF LEGAL SCIENCE STUDY PROGRAM OF UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN ABSTRACT
Currently, education competition is not only at the university level but it also reaches the level of study program. This shows that study program is a business unit of a university in creating the excellence of university. To increase the number of new students, a study program is required to have a strong appeal that the position of study program of a university becomes excellent. The purpose of this study was to test and analyze the factors influencing the position advantage of study program especially Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan by focusing on the resources consisting of tangible resources (financial, organizational, physical and technological) and intangible resources (human being, innovation, reputation, and organizational culture) as well as capability (the plan for study program development, resources, academic quality, and cooperative support) of the study program to formulate the competitive position. The samples for this survey study were obtained through probability sampling technique. The data obtained were processed and analyzed through path analysis with the causal relationship structure between the variables of capability, tangible resources, intangible resources, competitive position, and position advantage . The result of this study showed that tangible and intangible resources of Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan have been well prepared and the capability of the study program has also functioned well. The competitive position has offered the value of certain segment to the consumers, and the position advantage has shown (superior) differentiation of creation. The result of this study showed that capability, tangible resources, and intangible resources had a significant and positive influence on the competitive position; the position advantage had a significant and positive influence on the position advantage; tangible resources and intangible resources had a significant and positive influence on the position advantage.
Keywords: Capability, Tangible Resources, Intangible Resources, Competitive Position, Position Advantage.
(8)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, Penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus Ketua Komisi Pembanding yang telah memberikan pengarahan serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Yenni Absah, SE., M.Si., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini.
(9)
6. Bapak Dr. Jonni Manurung, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
7. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi, dan Ibu Dr. Beby KF Sembiring, SE., MM, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah memberikan bimbingan dan dukungannya selama penyusunan tesis ini.
8. Seluruh Dosen Sekolah Pascasarajana Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Ilmu Manajemen dan Pegawai Administrasi.
9. Bapak Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM selaku Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
10. Bapak Dr. H. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Direktur Pascasarjana Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
11. Bapak Dr. Iman Jauhari, S.H., M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
12. Bapak Dr. H. Darwinsyah Minin, SH, MS selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
13. Kepada istri penulis Halimatussa’diah, SE yang paling banyak memberikan dukungan serta pengertian kepada penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan tesis dan Kedua anak penulis Aini Nurul Arsya dan Abdullah Hugo, yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan kuliah serta penyusunan tesis.
14. Seluruh sahabat dan teman-teman penulis di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Ilmu Manajemen angkatan XXI tahun 2011 baik reguler maupun paralel yang tidak disebutkan satu persatu, serta teman-teman dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Manajemen (HIM) atas segala dukungan moril dan semangat yang diberikan untuk menyelesaikan tesis ini.
(10)
15. Seluruh sahabat dan teman-teman dosen di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, yang memberikan dukungan moril dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studi dan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pihak lain di masa mendatang, oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna menyempurnakan penulisan tesis ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Medan, Desember 2013 Penulis,
(11)
RIWAYAT HIDUP
RIZAL AHMAD, lahir di Tanjungpinang, 18 April 1971, Kepulauan Riau, anak kesembilan dari sembilan bersaudara, pasangan dari Ayahanda H. HARUN HARAHAP dan Ibunda Hj. NURAIMA. Menikah tahun 1999 dengan HALIMATUSSA’DIAH, SE, dan dikaruniai dua orang anak AINI NURUL ARSYA dan ABDULLAH HUGO.
Menyelesaikan pendidikan dasar, menengah dan atas telah ditempuh di kampung halamannya di Tanjungpinang Kepulauan Riau. Tamat SD Negeri 01 Tanjungpinang, tahun 1984, SMP Negeri 04 Tanjungpinang, tahun 1987, dan SMA Negeri 01 Tanjungpinang, pada tahun 1990. Pendidikan berikutnya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tri Karya Medan dengan mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik hingga selesai tahun 1998. Terakhir melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara hingga selesai tahun 2013.
Pengalaman kerja diawali pada tahun 1999 – 2000, sebagai staf BAAK di biro rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, tahun 2000 – 2009, dipercaya sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD.1) Fakultas Ekonomi UNPAB , diawal tahun 2009 sebagai pembantu rektor bidang akademik (PR.1) UNPAB, dan kembali dipertengahan tahun 2010 - 2012 dipercaya sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNPAB dan tahun 2012 – sekarang menjabat Asisten Direktur Pasca Sarjana UNPAB.
Sebagai tenaga pengajar, dimulai tahun 2001 sebagai asisten dosen dengan mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Manajemen Perbankan, dan Sistem Informasi Manajemen di Fakultas Ekonomi UNPAB Medan.
(12)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK. ... i
ABSTRACT. ... ii
KATA PENGANTAR. ... iii
RIWAYAT HIDUP. ... vi
DAFTAR ISI. ... vii
DAFTAR TABEL. ... x
DAFTAR GAMBAR. ... xii
DAFTAR LAMPIRAN. ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN. ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian. ... 1
1.2. Perumusan Masalah. ... 8
1.3. Tujuan Penelitian. ... 9
1.4. Manfaat Penelitian. ... 10
1.4.1. Manfaat Teoretis. ... 10
1.4.2. Manfaat Praktis. ... 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. ... 11
2.1. Penelitian Terdahulu. ... 11
2.2. Definisi Strategi. ... 12
2.3. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage). ... 14
2.3.1. Model Keunggulan Kompetitif. ... 14
2.3.2. Keunggulan Bersaing Bidang Jasa Pendidikan. ... 20
2.4. Sumber Daya (Resource) dan Kapabilitas (Capability). ... 21
2.4.1. Sumber Daya (Resource). ... 21
2.4.2. Kapabilitas (Capability). ... 23
2.5. Posisi Bersaing (Competitive Positioning). ... 24
2.6. Keunggulan Posisi (Positioning Adventage). ... 26
2.6.1. Mencapai Keunggulan Dengan Diferensiasi. ... 28
2.6.2. Mencapai Keunggulan Dengan Biaya Rendah. ... 30
2.6.3. Hubungan Diferensiasi Dengan Biaya Rendah. ... 31
2.7. Hubungan Sumber Daya Dan Kapabilitas Dengan Keunggulan Posisi. ... 33
2.8. Kerangka Berfikir. ... 35
2.9. Hipotesis Penelitian. ... 38
BAB III. METODE PENELITIAN. ... 39
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian. ... 39
3.1.1. Tempat Penelitian. ... 39
3.1.2. Waktu Penelitian. ... 39
3.2. Jenis Penelitian. ... 39
3.3. Populasi Dan Sampel. ... 41
3.4. Teknik Pengumpulan Data. ... 41
(13)
3.5.2. Sumber Data. ... 43
3.6. Pengukuran Variabel. ... 44
3.7. Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian. .. 44
3.7.1. Identifikasi Variabel Penelitian. ... 44
3.7.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian. ... 45
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen. ... 47
3.9. Teknik Analisis Data. ... 49
3.10. Uji Reliabilitas Dan Variance Extract. ... 62
3.10.1. Uji Reliabilitas. ... 62
3.10.2. Variance Extract. ... 62
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 63
4.1. Hasil Penelitian. ... 63
4.1.1. Gambaran Umum Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 63
4.1.2. Karakterstik Responden. ... 68
4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia. 68
4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 69
4.1.3. Analisis Deskriptif (Distribusi Penilaian Responden). ... 69
4.1.4. Proses Analisis Data dan Pengujian Model Penelitian. 98
4.1.4.1. Pengembangan Model Berdasarkan Teori. ... 99
4.1.4.2. Menyusun Diagram Alur (Path Diagram ). . 99
4.1.4.3. Konversi Diagram Alur. ... 99
4.1.4.4. Penilaian Matriks Input dan Teknik Estimasi. ... 99
4.1.4.5. Menilai Problem Identifikasi. ... 100
4.1.4.6. Evaluasi Kriteria Goodness of fit. ... 101
4.1.4.7. Interpretasi dan Modifikasi Model. ... 101
4.1.5. Analisis Faktor Konfirmatori (confirmatory factor analysis). ... 101
4.1.5.1. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen. ... 102
4.1.5.2. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen. ... 104
4.1.5.3. Analisis Structural Equation Model (SEM). .. 107
4.1.6. Analisis Asumsi Struktural Equation Modeling (SEM). ... 111
4.1.6.1. Uji Normalitas Data. ... 111
4.1.6.2. Uji Outlier. ... 112
4.1.6.3. Uji Multikolinearitas dan Singularitas. ... 113
4.1.6.4. Interpretasi dan Modifikasi Model. ... 113
4.1.7. Uji Reliabilitas dan Variance Extracted. ... 115
4.1.8. Pengujian Hipotesis. ... 117
4.1.8.1. Pengujian Hipotesis Satu (H1). ... 118
4.1.8.2. Pengujian Hipotesis Dua (H2). ... 119
4.1.8.3. Pengujian Hipotesis Tiga (H3). ... 119
4.1.8.4. Pengujian Hipotesis Empat (H4). ... 120
4.1.8.5. Pengujian Hipotesis Lima (H5). ... 121
4.1.8.6. Pengujian Hipotesis Enam (H6). ... 121
4.1.9. Analisis Pengaruh Antar Variabel Penelitian. ... 122
4.1.9.1. Pengaruh Langsung Antar Variabel Penelitian. ... 123
4.1.9.2. Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian. ... 124
(14)
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 126
4.2.1. Pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 126
4.2.2. Pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 131
4.2.3. Pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 134
4.2.4. Pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 138
4.2.5. Pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 141
4.2.6. Pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 143
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. ... 146
5.1. Kesimpulan. ... 146
5.2. Saran. ... 147
(15)
DAFTAR TABEL
N0 Judul Halaman
1.1. Gambaran Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA
– ACEH, Berdasarkan Jenis, Status dan Jenjang Program studi. .. 3
1.2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Magister Ilmu Hukum di Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL-I SUMATERA UTARA - ACEH Tahun 2008 – 2010. ... 4
1.3. Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL-I SUMATERA UTARA - ACEH (Program Magister Ilmu Hukum). Akreditasi, dan Jumlah Dosen Tetap Tahun 2011 – 2012. ... 6
2.1. Penelitian Terdahulu. ... 11
2.2. Sumber Daya Berwujud. ... 18
2.3. Sumber Daya Tak Berwujud. ... 18
2.4. Perbandingan pendekatan model Industrial-Organization (I/O), resource-based view (RBV), dan gerilya. ... 20
3.1. Operasionalisasi Variabel: Variabel, Definisi Operasional, Dimensi, Skala Pengukuran dan Skala Ukur. ... 45
3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen. ... 47
3.3. Variabel dan Indikatornya. ... 54
3.4. Model Persamaan Struktural (Structural Equation). ... 55
3.5. Persamaan Spesifikasi Model Pengukuran (Measurement Model). 56 3.6. Goodness of Fit Index. ... 60
4.1. Karateristik Responden Berdasarkan Usia. ... 68
4.2. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 69
4.3. Penilaian Responden Terhadap Indikator Rencana Pengembangan Program Studi (X1.1). ... 70
4.4. Penilaian Responden Terhadap Indikator Manajemen Sumberdaya (X1.2). ... 71
4.5. Penilaian Responden Terhadap Indikator Manajemen Mutu Akademis (X1.3). ... 74
4.6. Penilaian Responden Indikator Dukungan Kerjasama (X1.4).. .... 76
4.7. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Keuangan (X2.1). ... 77
4.8. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Organisasi (X2.2). ... 77
4.9. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Fisik (X2.3). 79
4.10. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Teknologi (X2.4). ... 80
4.11. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Manusia (X3.1). 82
4.12. Penilaian Responden Terhadap Indikator Inovasi (X3.2). ... 84
4.13. Penilaian Responden Terhadap Indikator Indikator Reputasi (X3.3). 86
4.14. Penilaian Responden Terhadap Indikator Budaya Organisasi (X3.4). 86
4.15. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut manfaat (Y1.1). ... 88
4.16. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut penggunaan atau penerapan (Y1.2). ... 89
(16)
4.17. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut pemakai (Y1.3).
... 91
4.18. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut harga atau kualitas (Y1.4). ... 92
4.19. Penilaian Responden Terhadap Indikator Kepentingan (Y2.1). ... 94
4.20. Penilaian Responden Terhadap Indikator Keistimewaan/ciri khas (Y2.2). ... 95
4.21. Penilaian Responden Terhadap Indikator Terjangkau (Y2.3). ... 97
4.22. Penilaian Responden Terhadap Indikator Menguntungkan (Y2.4). 97 4.23. Sample Covariances (Group number 1). ... 100
4.24. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen. ... 103
4.25. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori Kontruk Eksogen ... 104
4.26. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen. ... 105
4.27. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori Kontruk Endogen. ... 107
4.28. Hasil Uji Full Model. ... 108
4.29. Hasil Regression Weights Analisis Struktural Equation Modeling. ... 109
4.30. Hasil Uji Normalitas Data. ... 111
4.31. Hasil Uji Mahalanobis Distance. ... 112
4.32. Hasil Standardized Residual Covariances. ... 114
4.33. Hasil Uji Reliability dan Variance Extracted. ... 116
4.34. Pengujian Hipotesis. ... 118
4.35. Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian. ... 122
4.36. Pengaruh Langsung Variabel Penelitian. ... 123
4.37. Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian. ... 124
(17)
DAFTAR GAMBAR
N0 Judul Halaman
2.1. Strategi Generik Keunggulan Bersaing. ... 32
2.2. Kerangka Pemikiran Analisis RBV (Resource-Based View) Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi. ... 37
2.3. Paradigma Penelitian Analisis RBV (Resource-Based View) Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi. ... 37
3.1. Diagram Alur (Path Diagram) Penelitian. ... 53
4.1. Struktur Organisasi Program Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. ... 65
4.2. Analisis Faktor Konfirmatori Kontsruk Eksogen. ... 102
4.3. Analisis Faktor Konfirmatori Kontsruk Endogen. ... 105
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Kuisioner Penelitian. ... 154 2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas. ... 162 3. Hasil Analisis SEM. ... 167
(19)
ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN ABSTRAK
Persaingan pendidikan tinggi saat ini tidak hanya di level perguruan tinggi melainkan sampai pada level program studi, Hal ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru, sebuah program studi dituntut memiliki daya tarik dengan memiliki kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan posisi suatu program studi khususnya Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dengan menitik-beratkan pada sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya berwujud (keuangan, organisasi, fisik dan teknologi) dan sumberdaya tidak berwujud (manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi) serta kapabilitas (rencana pengembangan program studi, sumberdaya, mutu akademis, dan dukungan kerjasama) dari program studi untuk merumuskan posisi bersaing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik pengambilan sample adalah probability sampling. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur dengan struktur hubungan kausal antara variabel kapabilitas, sumberdaya berwujud, sumberdaya tidak berwujud, posisi bersaing dan keunggulan posisi. Hasil penelitian menunjukkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, dilihat dari sumberdaya berwujud dan tidak berwujud menunjukkan sudah tersedia dengan baik dan kapabilitas program studi tersebut sudah berfungsi dengan baik. Posisi bersaing sudah menunjukkan penawaran nilai terhadap konsumen didalam suatu segmen tertentu, serta keunggulan posisi sudah menunjukkan penciptaan diferensiasi (superior). Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, posisi bersaing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, dan sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi.
Kata Kunci: Kapabilitas, Sumberdaya Berwujud, Sumberdaya Tidak Berwujud, Posisi Bersaing, dan Keunggulan Posisi.
(20)
TO DETERMINE THE POSITION ADVANTAGE OF MAGISTER OF LEGAL SCIENCE STUDY PROGRAM OF UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN ABSTRACT
Currently, education competition is not only at the university level but it also reaches the level of study program. This shows that study program is a business unit of a university in creating the excellence of university. To increase the number of new students, a study program is required to have a strong appeal that the position of study program of a university becomes excellent. The purpose of this study was to test and analyze the factors influencing the position advantage of study program especially Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan by focusing on the resources consisting of tangible resources (financial, organizational, physical and technological) and intangible resources (human being, innovation, reputation, and organizational culture) as well as capability (the plan for study program development, resources, academic quality, and cooperative support) of the study program to formulate the competitive position. The samples for this survey study were obtained through probability sampling technique. The data obtained were processed and analyzed through path analysis with the causal relationship structure between the variables of capability, tangible resources, intangible resources, competitive position, and position advantage . The result of this study showed that tangible and intangible resources of Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan have been well prepared and the capability of the study program has also functioned well. The competitive position has offered the value of certain segment to the consumers, and the position advantage has shown (superior) differentiation of creation. The result of this study showed that capability, tangible resources, and intangible resources had a significant and positive influence on the competitive position; the position advantage had a significant and positive influence on the position advantage; tangible resources and intangible resources had a significant and positive influence on the position advantage.
Keywords: Capability, Tangible Resources, Intangible Resources, Competitive Position, Position Advantage.
(21)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan, bersama pendidikan akan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang lebih unggul dalam meningkatkan daya saing suatu bangsa melalui peran perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat memainkan perannya sebagai salah satu instrumen penting untuk mendorong daya saing bangsa di tingkat internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target agar perguruan tinggi di Indonesia memiliki kualitas untuk bersaing di tingkat internasional, namun kenyataannya banyak perguruan tinggi yang masih melakukan persaingan di tingkat lokal, nasional dan hanya beberapa perguruan tinggi yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Persaingan diperguruan tinggi bukan hanya antar perguruan tinggi saja, tetapi juga antar program studi. Perguruan tinggi yang mampu bertahan adalah perguruan tinggi yang mampu menciptakan daya tariknya melalui program studi. Daya tarik sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari jumlah pendaftaran mahasiswa baru, sedangkan perbandingan jumlah mahasiswa dapat dilihat dari jumlah peminat yang mendaftar di program studi. Hal ini merupakan masalah bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas mutu program studinya, maka suka atau tidak suka perguruan tinggi harus berusaha agar baku mutu yang digunakan tidak berbeda jauh dengan baku mutu internasional.
Permasalahan tersebut merupakan tantangan dan ancaman bagi perguruan tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dalam meningkatkan kekuatan bisnisnya (business strength) dan daya tarik (attractiveness) pada masyarakat dalam rangka merebut pangsa pasar (market share) yang memang sedikit dan terbatas ditengah para kompetitor yang begitu banyak. Hal ini
(22)
harus ditindaklanjuti oleh para pemimpin perguruan tinggi khususnya bagi pimpinan program studi, agar program studi yang dipimpinnya memiliki keunggulan posisi diantara program studi dari perguruan tinggi lainnya, sehingga dapat bertahan dalam persaingan yang ada. Hal ini disebabkan, bagaimanapun sebuah program studi di lingkungan eksternal harus dianalisis, apa yang dapat menjadi ancaman dan peluang bagi program studi, dan harus mampu mempertahankan dan mengembangkan potensi yang sudah dimiliki. Kelemahan di dalam dan ancaman di luar program studi, harus diantisipasi dengan menerapkan strategi keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi yang berbasis kepada kekuatan dan peluang yang dapat diperoleh melalui peningkatan sumberdaya dan kapabilitas program studi.
Perkembangan perguruan tinggi yang berada dibawah pengawasan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah – I, Sumatera Utara - Aceh (KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA - ACEH), juga dihadapkan dengan permasalahan yang sama. Analisis lingkungan eksternal adalah upaya untuk memperoleh apa yang menjadi ancaman dan peluang. Hal ini berguna bagi perguruan tinggi agar dapat mengantisipasi dan untuk mempertahankan serta mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui penerapan strategi keunggulan bersaing. Persaingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1. Gambaran Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, Berdasarkan Jenis, Status dan Jenjang Program Studi
S.3 S.2 S.1 D.4 D.3 D.2 D.1 Sp-1 Profesi
1 Universitas 30 0 24 376 0 41 0 1 0 3 445
2 Institut 3 0 0 24 0 2 0 0 0 0 26
3 Sekolah Tinggi 91 0 5 177 4 65 0 0 0 5 256
4 Akademi 125 0 0 0 0 162 4 3 0 0 169
5 Politeknik 15 0 0 0 1 75 0 0 0 0 76
264 0 29 577 5 345 4 4 0 8 972
1 Universitas 10 0 0 135 1 10 0 0 0 2 148
2 Institut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sekolah Tinggi 41 0 0 66 3 23 0 0 0 0 92
4 Akademi 48 0 0 0 0 54 0 0 0 0 54
5 Politeknik 3 0 0 0 0 12 0 0 0 0 12
102 0 0 201 4 99 0 0 0 2 306
ACEH
JUMLAH PT
JUMLAH SUMATERA UTARA
JUMLAH N0 JENIS PERGURUAN
TINGGI
Jumlah Program Studi per Jenjang
(23)
Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi
Tabel 1.1 menggambarkan bahwa perguruan tinggi yang berada dibawah pengawasan KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, sebanyak 366 perguruan tinggi yang tersebar di Sumatera Utara sebanyak 264 PTS dan di Aceh sebanyak 102 PTS, dengan program studi sebanyak 1.278 program studi. Hal ini merupakan ancaman bagi perguruan tinggi khususnya bagi PTS dalam rangka merebut pangsa pasar yang memang sedikit dan terbatas ditengah para kompetitor yang begitu banyak. Tabel 1.1 juga menunjukkan pada Jenjang Strata Satu (S.1) sebanyak 778 program studi, sedangkan Strata Dua (S.2) sebanyak 29 program studi. Hal ini merupakan peluang bagi PTS untuk meningkatkan kekuatan bisnisnya dan daya tarik pada masyarakat melalui keunggulan posisi program studinya.
Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, melalui Program Studi Magister Ilmu Hukum, merupakan program pendidikan pascasarjana yang di harapkan dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ipteks serta memiliki keterampilan dalam penerapannya, mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, dan mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis, keserbacukupan tinjauan, serta kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. Oleh karena itu Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB harus memenuhi persyaratan yang mengarah pada pelaksanaan proses pendidikan yang berorientasi pada pencapaian dan pemeliharaan mutu yang tinggi.
Perkembangan program studi magister ilmu hukum di perguruan tinggi di Sumatera Utara seharusnya diimbangi dengan peningkatan layanan dan mutu perguruan tinggi, karena hanya perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif saja yang mampu bertahan dalam persaingan. Persaingan tersebut dapat dilihat dari jumlah mahasiswa pada perguruan
(24)
tinggi. Tabel 1.2 menyajikan perbandingan jumlah mahasiswa PTS dibawah pengawasan KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, yang memilih program studi magister ilmu hukum.
Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Magister Ilmu Hukum di Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, Tahun 2008 sampai 2010
Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa 5 PTS yang memiliki program magister ilmu hukum, dengan peminat sebanyak 3.634 mahasiswa. Hal ini merupakan peluang bagi PTS untuk merebut pangsa tersebut dan mengharuskan PTS untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menciptakan kekuatan bisnis dan daya tarik.
Berdasarkan persentase jumlah mahasiswa, Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 17% ditahun 2009, 42% ditahun 2010, sedangkan Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Medan Area juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 25% ditahun 2009, 1% ditahun 2010. Berdasarkan hal diatas, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
Perguruan tinggi yang bermutu ditemu kenali sebagai lembaga pendidikan tinggi yang dikelola sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan jasa kependidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini sebagai bukti bahwa setiap perguruan tinggi harus mempertahankan keunggulannya dalam bersaing.
N0 PERGURUAN TINGGI TAHUN
BERDIRI 2008 2009 2010 JUMLAH
1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2004 559 473 872 1,904 2 Universitas Islam Sumatera Utara 2008 143 236 279 658 3 Universitas Medan Area 2003 201 150 149 500 4 Universitas Pembangunan Panca Budi 2007 144 119 69 332 5 Universitas Darma Agung 2007 63 88 89 240
3,118
3,075 3,468 3,634 JUMLAH
(25)
Konsep penjaminan mutu meliputi tiga hal, pertama program studi melakukan penjaminan mutu, kemudian fakultas mengordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu program studi, dan perguruan tinggi menjamin bahwa fakultas dan program studi melakukan penjaminan mutu dengan benar dan sesuai rencana. Pernyatan ini mengisyaratkan bahwa dalam mempertahankan perguruan tinggi tidak hanya dapat dicapai oleh penjaminan mutu perguruan tinggi saja, melainkan oleh fakultas dan program studi. Ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi atau sebagai unit analisis dasar dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Dengan demikian program studi dituntut memiliki daya tarik melalui kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul.
Permasalahan tersebut dapat diantisipasi dengan menerapkan strategi dalam menciptakan keunggulan bersaing melalui penentuan keunggulan posisi program studi magister ilmu hukum di perguruan tinggi yang berbasis kepada kekuatan dan peluang yang dapat diperoleh perguruan tinggi melalui peningkatan sumberdaya dan kapabilitas program studi.
Tabel 1.3 menyajikan sumberdaya yang dimiliki oleh program studi magister ilmu hukum di PTS melalui peningkatan mutu program studi yang terakreditasi sebagai wujud evaluasi mutu dan jumlah dosen sebagai pelaku perguruan tinggi yang berinteraksi langsung kepada mahasiswa sehingga berpengaruh pada jumlah peminat program studi tersebut.
(26)
Tabel 1.3: Perguruan Tinggi yang Memiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH. Berdasarkan Akreditasi dan Jumlah Dosen Tetap, Tahun 2011 sampai 2012
Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi
Tabel 1.3 menunjukkan jumlah PTS yang memiliki program studi magister ilmu hukum di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, dengan akreditasi program studi. Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Darma Agung yang masih belum mengambarkan wujud evaluasi mutu. Sedangkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB yang berdiri tanggal 20 September 2007, dan sebagai pendatang baru sudah terakreditasi dengan nilai (B). Hal ini menunjukkan bahwa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB serius dalam mengemban tugas untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Berdasarkan jumlah dosen tetap, hanya Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB yang memiliki Guru Besar. Ini merupakan bukti kekuatan yang dimiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. Berdasarkan hal diatas, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah:
S2 S3 GB
1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara B 10 2
-2 Universitas Islam Sumatera Utara - - -
-3 Universitas Medan Area C 4 2
-4 Universitas Pembangunan Panca Budi B 5 - 2
5 Universitas Darma Agung - 5 2
-N0 PERGURUAN TINGGI AKREDITASI
PROGRAM STUDI
(27)
a. Kurikulum program studi yang diusulkan berisikan gambaran mengenai bentuk program studi yang ditawarkan, meliputi aspek kualifikasi kompetensi keluaran yang diharapkan, aspek kurikulum, dan aspek rujukan program yang digunakan.
b. Sumber daya, berisikan gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk melaksanakan program studi dan/atau jurusan yang yang diusulkan, meliputi aspek dosen, aspek sarana & prasarana, dan aspek tenaga administrasi & penunjang akademik.
c. Persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk dosen tetap program studi S2 diantaranya dosen S2 berjumlah 4 Orang dan S3 berjumlah 2 orang.
Penetapan standar sebagaimana yang disebutkan diatas, merupakan suatu syarat layanan yang diberikan program studi kepada mahasiswanya, hanya saja saat ini mahasiswa sebagai konsumen dalam memilih program studi di perguruan tinggi, bukan hanya sekedar membutuhkan perkuliahan saja, akan tetapi ada sesuatu yang diharapkan sesuai dengan keunggulan program studi tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Cravens (2009) menyatakan bahwa keunggulan posisi sebagai salah satu pembentuk keunggulan bersaing, program studi yang tidak memiliki keunggulan posisi akan kalah bersaing. Dengan demikian dalam mencapai keunggulan posisi setiap program studi harus memiliki keunikan dan keunggulan dari pesaingnya melalui sumberdaya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis tentang pengaruh sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB dalam menentukan keunggulan posisi untuk mencapai keunggulan bersaing yang
berjudul “ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN
KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN”
(28)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
b. Bagaimana pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
c. Bagaimana pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
d. Bagaimana pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
e. Bagaimana pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
f. Bagaimana pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain adalah untuk: a. Menguji dan menganalisis pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi
Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
b. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
c. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
(29)
d. Menguji dan menganalisis pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
e. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan
f. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoretis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan terhadap ilmu manajemen khususnya manajemen strategi mengenai analisis Resource-Based View dalam strategi menentukan keunggulan posisi melalui pengembangan sumberdaya dan kapabilitas program studi magister ilmu hukum dan dapat meningkatkan pemahaman tentang teori-teori yang telah diterima dan dipelajari.
1.4.2. Manfaat Praktis.
a. Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat berguna bagi semua pengelola program studi, terutama Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, sehingga dapat memperoleh gambaran dalam membangun keunggulan bersaing melalui penentuan keunggulan posisi program studi.
b. Penelitian ini secara praktis dapat berguna bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki serta menjadi bahan dan sumber informasi.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya.
(30)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini disajikan pada Tabel 2.1: Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu
N0 Peneliti dan
Tahun Judul
Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
1 Fairuzzabadi Juli 2011 Pengaruh Sumberdaya Tak berwujud Pada Kinerja Organisasional Pada Institusi Pendidikan Tinggi swasta di Yogyakarta: Pendekatan Komplementarian. Variabel Independen: 1. Kapabilitas manajerial 2. Modal manusia 3. Reputasi organisasional persepsian 4. Pengauditan Internal 5. Hubungan ketenagakerjaan 6. Budaya organisasional 7. Kapabilitas relasional organisasi Variabel Kontrol: 1. kinerja organisasional Analisis regresi berganda melalui program SPSS 16.
Dari 7 hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa hanya hubungan ketenagakerjaan tidak berpengaruh signifikan pada kinerja organisasional
2 Laosma Tulus L Tobing Semarang 2006 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan Variabel Independen: 1. Pengamatan Lingkungan 2. Implementasi Strategi Differensiasi Variabel Dependen: 1. Kualitas Layanan 2. Keunggulan
Bersaing
SEM Penelitian ini hanya menemukan 3 variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing yaitu: pengamatan lingkungan, kualitas layanan, dan implementasi strategi diferensiasi. Pengukuran kinerja pada penelitian ini hanya berdasarkan pada persepsi Pimpinan unit kerja, tanpa memakai data-data
yang berupa data akuntansi keuangan
(31)
N0
Peneliti dan Tahun
Judul Variabel
Penelitian
Alat Analisis
Hasil Penelitian
3 Didik Purwanto Semarang 2006 Membangun Strategi Diferensiatif Melalui Sumberdaya Potensial Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Yang Berkelajutan (Studi Kasus Pada Industri jasa Pengecetan Mobil di Semarang). Variabel Independen: 1. Inovasi 2. Budaya Perusahaan 3. Pembelajaran organisasi 4. Orientasi Pasar
Variabel Dependen: 1. Strategi Diferensiasi 2. Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan
SEM Faktor sumberdaya potensial
berupa inovasi, budaya perusahaan, pembelajaran organisasi, dan orientasi pasar dapat mempengaruhi strategi diferensiatif yang selanjutnya dapat meningkatkan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
4 Ani Solihat Bandung 2011 Pengaruh Sumberdaya Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Posisi : Survei pada Program Studi Manajemen di Perguruan Tinggi Kota/Kabupaten Bandung Variabel Independen: 1. Sumber daya 2. Kapabilitas
Variabel Dependen:
1.keunggulan posisi
SEM Pengaruh sumberdaya dan kapabilitas terhadap keunggulan posisi secara simultan bernilai18,521, sedangkan secara parsial masing-masing H0 diterima
5 I Nengah Suardhika Bali 2012
Model Integrasi Dalam
Resources-Based View Untuk
Penerapan Strstegi Bersaing Dan Pencapaian Kinerja Usaha Pada UKM di Bali.
Variabel Independen: 1. Sumberdaya
strategis
2. Orientasi kewira- usahaan
3. Dinamika lingkungan Variabel Dependen: 1. Strategi bersaing 2. Kinerja usaha
keunggulan posisi
SEM Temuan penelitian secara keseluruhan mengindikasikan bahwa kombinasi sumber- daya strategis dan orientasi
kewirausahaan merupakan instrumen strategis yang men- dasari UKM untuk menerapkan strategi bersaing, sehingga mampu memperbaiki atau meningkatkan posisi kompetitifnya Sumber: Jurnal-jurnal yang sudah dirangkum
2.2. Definisi Strategi
Setiap organisasi dalam usaha mencapai tujuannya memerlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi.
(32)
Apakah strategi itu? Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Maksudnya disini adalah strategi berarti seni para jendral. Maka dari sudut pandang militer strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan (Hill dan Jones, 2009). Berbeda dengan Hubbard (2004), menyatakan strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti jangka menengah hingga jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas organisasi yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan sekaligus mengalahkan para pesaing.
Istilah strategi sudah dapat digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk “perperangan tertentu” (Siagian, 2002).
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Oleh karena itu. dalam penelitian ini yang dimaksud strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas perguruan tinggi yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan sekaligus mengalahkan para pesaing dan menciptakan keunggulan.
2.3. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)
Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki keunggulan bersaing apabila dapat melakukan sesuatu ketika perusahaan saingan tidak dapat melakukannya atau memiliki sesuatu yang amat diinginkan oleh perusahaan saingan.
(33)
Menurut Welch dalam Rangkuti (2006), menyatakan keunggulan bersaing merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk berhasil dalam memenangkan persaingan, apabila perusahaan tidak memiliki keunggulan bersaing, jangan coba-coba untuk melakukan persaingan. Lain halnya menurut Crown (2007), menyatakan keunggulan bersaing yaitu suatu posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing. Sementara menurut Hill dan Jones (2009), menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing bila profitabilitasnya lebih besar dari pada keuntungan rata-rata bagi setiap perusahaan yang bergerak pada industri yang sama.
Berdasarkan beberapa pengertian keunggulan bersaing diatas, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa keunggulan bersaing merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perguruan tinggi baik sumber daya, kemampuan, keterampilan, pengaturan dan lain sebagainya dimana hal tersebut dapat dijadikan sumber kekuatan perguruan tinggi dalam melakukan persingan dan dapat dijadikan sumber keberhasilan sebuah perguruan tinggi.
2.3.1. Model Keunggulan Kompetitif.
Untuk menganalisis keunggulan kompetitif digunakan tiga pendekatan alternatif model (Kuncoro, 2006) yaitu:
1. Model Organisasi-Industri (Industrial-Organization atau I/O).
Model ini menganggap bahwa kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kekuatan-kekuatan industri (eksternal) lebih penting dari pada berbagai faktor internal dalam upaya perusahaan mencapai keunggulan kompetitif. Model ini sangat ditentukan oleh karakteristik diluar perusahaan.
Model I/O merupakan kondisi dan karakteristik lingkungan eksternal sebagai input utama perusahaan dan penentuan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sejak tahun 1960 sampai tahun 1980-an, lingkungan eksternal telah dipertimbangkan sebagai penentu
(34)
utama strategi perusahaan yang dipilih untuk mencapai keberhasilan. Model I/O menjelaskan tentang pengaruh lingkungan eksternal terhadap kegiatan strategi perusahaan (Hitt et al. 2002).
2. Model berbasis sumberdaya (Resource-Based View atau RBV).
Model ini percaya bahwa kesuksesan suatu perusahaan ditentukan oleh karateristik yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Model ini memfokuskan pada pengembangan dan perolehan sumberdaya dan kapabilitas yang berharga sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaing. Menurut perspektif RBV perbedaan dalam kinerja perusahaan disebabkan terutama oleh faktor keunikan sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dan bukan karena karakteristik struktur industri (Sampurno, 2010).
Pendekatan berbasis sumberdaya terhadap keunggulan menyakini bahwa sumberdaya internal lebih penting bagi perusahaan dari pada berbagai faktor eksternal dalam upaya meraih dan mempertahankan keunggulan kompetitif (David, 2008). Dasar pemikiran RBV adalah bahwa pada dasarnya perusahaan berbeda karena masing-masing perusahaan memiliki sejumlah sumberdaya tertentu yang bersifat unik. Oleh karena banyak sumberdaya yang tidak dapat diperoleh dengan segera (instan), maka pilihan strategi perusahaan dibatasi oleh jumlah sumberdaya yang tersedia pada saat itu dan oleh kecepatan perusahaan untuk memperoleh sumberdaya baru. Tanpa adanya keragaman dan tingkat perubahan sumberdaya antar perusahaan, maka tiap perusahaan dapat memilih strategi manapun yang diinginkan sehingga strategi yang berhasil dapat langsung ditiru dan akhirnya laba akan menurun sampai nol. Oleh karenanya, perbedaan sumberdaya merupakan inti dari strategi dan sangat penting bagi kesinambungan keunggulan kompetitif (Collins & Montgomery, 2005).
Berdasarkan Model RBV, above-average returns bagi suatu perusahaan amat ditentukan oleh karakteriktik di dalam perusahaan. Model ini memfokuskan pada
(35)
pengembangan atau perolehan sumberdayadan kapabilitas yg berharga, yang sulit atau tak mungkin ditiru oleh para pesaing.
Model ini mengasumsikan bahwa:
a. Tiap organisasi merupakan sekumpulan sumberdaya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya.
b. Perusahaan memperoleh sumberdaya yang berbeda serta mengembangkan kemampuan yang unik. Oleh karenanya, seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumberdaya atau kemampuan strategis yang sama.
c. Sumberdaya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan (berlawanan dengan model I/O)
Analisis sumberdaya perusahaan dan posisinya dalam persaingan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan strategi menggunakan RBV (Thompson et al, 2007).
Menurut Hitt et al. (2002), analisis RBV dapat dilakukan dengan 5 tahapan, yaitu : a. Mengidentifikasi sumberdaya dari perusahaan dan kemudian mempelajari kekuatan dan
kelemahan dibanding dengan pesaing.
b. Menentukan kapabilitas perusahaan yang unggul.
c. Memastikan potensi dari sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dalam artian yang memiliki keunggulan daya saing.
d. Memilih sebuah industri yang menarik.
e. Memilih strategi yang paling memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumberdaya dan kapabilitasnya berkaitan dengan peluang-peluang lingkungan eksternal.
(36)
Kemampuan perusahaan menawarkan value (melalui low-cost or differentiated products) merupakan hasil dari serangkaian aktivitas nilai-tambah yang mendukung. Analisis RBV ini terdiri atas sumberdaya berwujud, sumberdaya tak berwujud dan kapabilitas:
Menurut Barney dalam Lumpkin, (2003), sumberdaya meliputi: 1. Sumberdaya berwujud (Tangible Aset s),
Merupakan aset yang dapat dilihat dan dihitung. Sumberdaya ini mudah untuk diidentifikasi serta dievaluasi. Termasuk kedalam sumberdaya ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 2.2.
Tabel 2.2: Sumberdaya berwujud (Tangible Aset s)
Sumberdaya keuangan Kemampuan menghasilkan dana bagi perusahaan Sumberdaya organisasi Planning, controlling dan coordinating system Sumberdaya fisik Lokasi plant dan equipment, akses kepada bahan
baku
Sumberdaya teknologi Paten, merek dagang, hak cipta dan komputer.
Sumber : Hitt et al, 2002
Sumberdaya berwujud sulit ditiru oleh pesaing dan memiliki daya tahan yang lama sehingga banyak perusahaan yang menggunakannya dalam membentuk keunggulan bersaing.
2. Sumberdaya tidak berwujud (Intangible Aset s)
Adalah aset yang dapat dirasakan manfaatnya tetapi tidak berwujud. Ada tiga tipe sumberdaya yang tergolong dalam sumberdaya tidak berwujud yaitu : sumberdaya manusia, inovasi dan reputasi, contoh-contoh yang tergolong kedalam tipe sumberdaya ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 2.3
(37)
Tabel 2.3: Sumberdaya Tak Berwujud (Intangible Aset s)
Sumberdaya manusia Pengetahuan, kepercayaan, kemampuan managerial, rutinitas organisasi
Inovasi Ide, kemampuan ilmiah, kapasitas dalam berinovasi Reputasi
Reputasi dengan komsumen, merek, persepsi dari kualitas produk, daya tahan produk, reputasi dengan supplier.
Sumber : Hitt et al, 2002
3. Kapabilitas organisasi, meliputi: kompetensi/ketrampilan perusahaan untuk mentransfer input menjadi output serta kemampuan untuk memadukan sumberdaya berwujud maupun tidak berwujud dengan menggunakan proses organisasional untuk mencapai hasil yang diharapkan, misal: produk dan jasa inovatif, pengembangan produk, keunggulan layanan pelanggan.
Menurut Kuncoro (2006) ciri utama perusahaan yang menggunakan model RBV sebagai berikut:
a. Perusahaan pada intinya adalah sekumpulan kapabilitas
b. Efektivitas suatu perusahaan tergantung dari kesesuaian antara kapabilitas dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan.
c. Pertumbuhan suatu perusahaan dibatasi oleh kapabilitas yang dimilikinya.
d. Kapabilitas dapat dibeli atau diciptakan dan tersedia bagi semua perusahaan, namun ada juga kapabilitas yang tidak dapat atau relatif sulit ditiru.
3. Model Gerilya (Guerilla)
Dalam model Gerilya dikenal Hiperkompetisi yaitu lingkungan bisnis yang diwarnai dengan perubahan terus-menerus dimana untuk memenangkan persaingan dalam lingkungan yang hiperkompetitif, diperlukan visi terhadap perubahan dan gangguan, kapabilitas, dan taktik. Dasar pemikiran gerilya bahwa keunggulan kompetitif hanyalah sementara, maka
(38)
perlunya para pembuatan kebijakan menyadari betapa kacaunya lingkungan eksternal sehingga dapat mempengaruhi keunggulan kompetitif dan berapa lama keunggulan kompetitif dapat berlangsung, sehingga di perlukan pemain yang inovatif, agresif dan fleksibel.
Tabel 2.4: Perbandingan pendekatan model Industrial-Organization (I/O), Resource-Based View (RBV), dan Gerilya
I/O RBV Gerilya
Keunggulan Kompetitif
Positioning dalam industri
Memiliki aset dan kapabilitas perisahaan yang khas Sementara Penentu Profitabilitas Karateristik Industri; posisi perusahaan dalam industri
Jenis, jumlah, dan nature sumberdaya perusahaan Kemampuan untuk berubah dan mengejutkan pesaing dengan tindakan strategik
Fokus Eksternal Internal Eksternal dan Internal
Perhatian Utama
Persaingan Sumberdaya
kompetensi
Situasi yang terus berubah-ubah secara radikal Pilihan Strategik Memilih industri yang menarik; posisi yang sesuai Mengembangkan sumberdaya dan kapabilitas yang khas Menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan terjadi secara berulang; mengejutkan pesaing
Sumber: Coulter (2002) dalam Kuncoro (2006)
2.3.2. Keunggulan Bersaing Bidang Jasa Pendidikan
Perguruan tinggi yang kurang atau tidak memiliki keunggulan bersaing, akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan keberadaan dirinya dalam industri pendidikan,
(39)
terutama karena semakin banyaknya jumlah perguruan tinggi dari tahun ke tahun, sehingga berdampak pada tingkat persaingan yang semakin ketat dan kompleks, dan juga karena semakin selektifnya masyarakat pengguna pendidikan tinggi dalam memilih suatu perguruan tinggi yang akan dimasukinya.
Sesuai dengan pandangan Kotler dan Fox (2003) mengungkapkan bahwa: “Setiap perguruan tinggi menghadapi persaingan”. Oleh karenanya, bagi perguruan tinggi, upaya memiliki keunggulan bersaing merupakan determinan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dan keberlanjutan suatu perguruan tinggi itu sendiri. Namun demikian perlu dipahami bahwa, keunggulan bersaing jasa pendidikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing secara sehat dan berwibawa, bukan keunggulan bersaing dengan menghalalkan berbagai cara yang tidak sehat. Persaingan sehat dan berwibawa ini merupakan kata kunci yang teramat penting dalam suatu persaingan industri.
Ketatnya tingkat persaingan antar perguruan tinggi yang sudah ada semakin lama semakin terasa secara jelas. Perguruan tinggi yang kurang mempunyai keunggulan terlihat semakin menurun kinerjanya dan tidak berkembang baik. Sebaliknya perguruan tinggi yang dikelola dengan cara yang profesional akan semakin kuat dan mapan sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang bermutu. Harus menjadi perhatian bahwa, tujuan perguruan tinggi bukanlah berorientasi pada profit atau pencarian keuntungan, namun demikian bukan pula suatu badan amal. Akan tetapi sesungguhnya perguruan tinggi sebagai suatu industri yang mempunyai tujuan mulia, selayaknya dikelola secara profesional, beradab, dan berkarsa tinggi untuk membentuk suatu perguruan tinggi yang mempunyai keunggulan bersaing.
(40)
2.4. Sumberdaya (Resource) dan Kapabilitas (Capability)
2.4.1. Sumberdaya (Resource)
Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah sumberdaya berisikan gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk melaksanakan program studi dan/atau jurusan yang yang diusulkan, meliputi aspek dosen, aspek sarana & prasarana, dan aspek tenaga administrasi & penunjang akademik. Sedangkan menurut Kuncoro (2006) menyatakan sumberdaya merupakan seluruh aset, baik berwujud dan tidak berwujud yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan, menciptakan, dan menjual produk atau jasanya kepada pelanggan. Sedangkan Barney (1991) menambahkan bahwa budaya organisasi merupakan sumber penting dari keunggulan kompetitif, karena budaya organisasi merupakan “jantung” dari upaya organisasi untuk memperbaiki efektivitas dan kualitas produk dan layanan secara keseluruhan.
Sumberdaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, sumberdaya berwujud terdiri dari semua aset atau item fisik yang dimiliki perguruan tinggi yang dapat dilihat dan dihitung, seperti sumberdaya keuangan, sumberdaya organisasi, sumberdaya fisik, dan sumberdaya teknologi. Sedangkan sumberdaya tidak berwujud dalam penelitian ini adalah semua yang dimiliki oleh perguruan tinggi yang bisa dirasakan, dilihat tetapi tidak bisa disentuh (tidak memiliki bentuk fisik) seperti: sumberdaya manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi.
Kemampuan untuk memaksimalkan produktivitas itu sangat penting. Untuk mencapai hal itu perguruan tinggi perlu mengupayakan agar sumberdaya-sumberdaya yang ada dapat menunjang usaha yang lebih besar. Untuk membuat sumberdaya perguruan tinggi sebagai
(41)
bagi arah strategi perguruan tinggi, dan kedua, sumberdaya adalah sumber utama keunggulan perguruan tinggi.
Perumusan strategi berbasis sumberdaya, tidak hanya menyangkut masalah pemanfatan sumberdaya yang ada, tetapi juga menyangkut pembentukan basis sumberdaya perguruan tinggi. Proses ini meliputi penggantian investasi sebagai simpanan stok sumberdaya perusahaan dan menambah sumberdaya guna menunjang dan mengembangkan posisi keunggulan kompetitif serta untuk memperluas aset peluang strategis perguruan tinggi. Untuk itu sangat menarik melakukan penelitian mengenai sumberdaya yang mampu meningkatkan keunggulan posisi pada sebuah perguruan tinggi.
2.4.2. Kapabilitas (Capability)
Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah manajemen akademik berisi mengenai bagaimana program studi akan dikelola, bagaimana rencana pengembangan program studi baik jangka pendek (1-3 tahun kedepan) maupun jangka menengah (3- 5 tahun kedepan) dan jangka panjang (5 – 10 tahun kedepan), bagaimana sumberdaya yang dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina, dan dukungan kerjasama yang ada sangat membantu mengembangkan program studi tersebut dalam hal: a. Rencana pengembangan program studi.
b. Manajemen sumber daya c. Manajemen mutu akademis d. Dukungan kerjasama
(42)
Kapabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumberdaya-sumberdaya baik fisik maupun non fisik untuk menghasilkan produk (barang dan jasa) (Carpenter dan Sanders, 2007). Kemampuan perusahaan dihasilkan melalui struktur, proses dan sistem kontrol organisasi. Kegiatan ini menentukan bagaimana dan dimana keputusan dibuat dalam suatu perusahaan, perilaku-perilaku yang dihargai perusahaan, dan norma serta nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan (Hill dan Jones, 2009). Sementara itu, yang dimaksud dengan kapabilitas menurut Day (1994) adalah akumulasi keahlian (skill) dan pengetahuan yang kompleks dan dimanfaatkan melalui proses organisasi untuk mengkoordinasikan aktivitas dan memberdaya-gunakan aset perusahaan.
Kapabilitas dalam penelitian ini adalah kemampuan dan pengetahuan perguruan tinggi dalam mengkombinasikan, mengembangkan, mengalokasikan dan memberdaya-gunakan sumber-sumber dayanya tanpa mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina, dan dukungan kerjasama yang ada sangat membantu mengembangkan program studi yang terdiri dari, rencana pengembangan program studi, manajemen sumber daya, manajemen mutu akademis, dan dukungan kerjasama.
2.5. Posisi Bersaing (Competitive Positioning)
Posisi secara tradisional disebut sebagai strategi untuk memerangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan dapat menciptakan keunggulan posisi. Prinsip dasar posisi bersaing adalah berkaitan dengan bagaimana pelanggan mempersepsikan persaingan perusahaan, produk/jasa atau merek. Hal ini penting untuk diingat bahwa posisi boleh berlaku untuk berbagai level yang terdiri dari perusahaan, produk dan jasa, serta merek.
Menurut Hooley (2008) posisi bersaing adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga lebih berarti dan berbeda posisi bersaing dalam target pikiran
(43)
positioning berkaitan dengan apa yang perusahaan lakukan dalam benak konsumennya atau bagaimana perusahaan memposisikan produknya dalam benak konsumen. Hal ini sejalan dengan Kotler (2002), yang menyatakan positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari perusahaan untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Di samping itu, juga menjelaskan beberapa cara positioning di antaranya adalah:
a. Penentuan posisi menurut atribut. Perusahaan memposisikan diri dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, model dan lain sebagainya.
b. Penentuan posisi produk menurut manfaat. Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan. Memposisikan seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan produk sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya.
d. Penentuan posisi menurut pemakai. Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai, sebuah atau beberapa komunitas.
e. Penentuan posisi menurut pesaing. Produk diposisikan secara keseluruhan untuk menonjolkan nama mereknya secara utuh dan lebih baik daripada pesaing.
f. Penentuan posisi menurut kategori produk. Posisi produk sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
g. Penentuan posisi produk menurut harga atau kualitas. Produk diposisikan sebagai produk yang menawarkan nilai terbaik.
(44)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan posisi bersaing adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari perguruan tinggi untuk mendesain citra perguruan tinggi dan penawaran nilai dimana masyarakat di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perguruan tinggi, dibandingkan dengan pesaingnya melalui cara positioning program studi yang terdiri dari posisi menurut manfaat, posisi menurut penggunaan atau penerapan, posisi menurut pemakai, dan posisi menurut harga atau kualitas, dan akhirnya akan menciptakan keunggulan posisi.
2.6. Keunggulan Posisi (Positioning Advantage)
Perguruan tinggi dapat mengidentifikasikan keunggulan-keunggulan apa saja yang dimiliki dan akan terus dikembangkan oleh perguruan tinggi dibandingkan dengan para pesaing, maka perguruan tinggi perlu memahami pola persaingan yang ada serta posisi perguruan tinggi dalam persaingan. Hal ini sejalan dengan pendapat Crown (2007) yang menyatakan bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan harus memiliki suatu posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing. Hal ini bukanlah hal yang mudah dan sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Berbeda dengan pandangan Kotler (2002) menyatakan bahwa posisi adalah inti-nya strategi, sedangkan strategi adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan berharga bagi perusahaan. Posisi menjadi acuan bagi penyusunan diferensiasi dan menjadi landasan dalam membangun ekuitas merek. Keunggulan merupakan diferensiasi yang memberikan keunggulan nilai bagi pelanggan. Perbedaan penampilan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan menghasilkan manfaat unik yang dapat menutupi harga yang tinggi.
Untuk menciptakan keunggulan posisi maka perguruan tinggi harus terlebih dahulu menemukan potensi-potensi sumberdaya yang dimilikinya, yang bisa menjadi kekuatan
(45)
(2002) yang menyatakan bahwa untuk menciptakan diferensiasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Kepentingan (Importance) adalah perbedaan harus menciptakan nilai manfaat yang tinggi untuk sejumlah pelanggan.
b. Keistimewaan/ciri khas (Distintive) adalah perbedaan tidak dapat ditiru atau dilakukan lebih baik oleh orang lain.
c. Superior adalah perbedaan yang harus menyediakan cara unggul bagi pelanggan untuk memperoleh manfaat tersebut.
d. Mudah disampaikan (Communicable) adalah perbedaan yang harus mampu
dikomunikasikan kepada pelanggan dan dimengerti oleh pelanggan.
e. Terjangkau (Affordable) adalah target pelanggan yang mampu menjangkau untuk membayar perbedaan tersebut.
f. Menguntungkan (Profitable) adalah perbedaan akan perintah harga yang memadai untuk membuat hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan.
Definisi keunggulan posisi dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi yang memiliki posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing dan dapat memberikan nilai dan menghasilkan manfaat unik yang sesuai dengan keinginan masyarakat serta dapat menutupi biaya yang tinggi dengan menciptakan diferensiasi agar dapat memenuhi kriteria; kepentingan, keistimewaan /ciri khas, terjangkau, dan menguntungkan.
2.6.1. Mencapai Keunggulan dengan Diferensiasi.
Bagi perguruan tinggi, keunggulan bersaing dapat dibentuk melalui banyak cara. Seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Fox (2003) persaingan suatu perguruan tinggi dapat
(46)
menggunakan aset pemasaran untuk membentuk keunggulan bersaing. Aset pemasaran tersebut antara lain adalah melalui aspek-aspek berikut:
a. Mutu program pendidikan (program quality), yaitu keunggulan bersaing perguruan tinggi dapat diciptakan dengan mengutamakan pada mutu program pendidikan yang ditawarkan. Tentunya mutu program pendidikan tersebut adalah yang tercermin dari mulai input, proses, output hingga outcome pendidikan yang dihasilkan.
b. Diferensiasi program pendidikan (program uniqueness), yaitu keunggulan karena keunikan atau diferensiasi program pendidikan yang ditawarkan. Jadi suatu perguruan tinggi dapat memiliki nilai keunggulan karena program pendidikan yang ditawarkannya berbeda dari pesaing, dan selain berbeda juga program tersebut sesungguhnya dibutuhkan oleh suatu segmen pasar tertentu dalam jangka panjang.
c. Biaya atau harga (price), yaitu keunggulan karena biaya pendidikannya sesuai dan layak dengan program pendidikan serta jasa layanan pendidikan yang ditawarkannya. Biaya bukan berarti biayanya harus paling murah, atau sebaliknya sangat mahal, tetapi yang dimaksud adalah kesesuaian antara mutu program dan jasa layanan pendidikan yang ditawakan dengan biayanya, sehingga sesungguhnya jika dikalkulasi antara biaya (cost) dan manfaat (benefit), maka akan memberikan hasil penilaian bahwa biaya pendidikannya layak, dan dirasakan lebih rendah dibandingkan pesaing.
d. Reputasi lembaga (reputation), yaitu keunggulan bersaing suatu perguruan tinggi dikarenakan adanya reputasi atau citra baik perguruan tinggi tersebut di mata masyarakatnya. Penilaian reputasi tersebut baik yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perguruan tinggi. Pembentukan reputasi atau citra ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena citra yang dibentuk merupakan akumulasi penilaian yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Suatu perguruan tinggi yang sudah mempunyai citra
(47)
lebih baik. Sebaliknya, citra baik suatu perguruan tinggi yang sudah terbentuk memerlukan
upaya dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk mempertahankan dan
meningkatkannya.
e. SDM lembaga yang berkualifikasi baik, yaitu keunggulan bersaing karena suatu perguruan tinggi memiliki SDM, yaitu terdiri dari para pimpinan, dosen-dosen, karyawan, dan mahasiswanya yang berkualifikasi baik. SDM yang dimaksud terdiri dari para pimpinan yang profesional, dosen-dosen yang memenuhi dan memiliki kualifikasi yang memenuhi syarat dan kompetensi sangat baik, karyawan yang berkinerja tinggi, serta mahasiswa-mahasiswanya yang bermutu.
Dalam praktiknya, suatu organisasi dapat menekankan pada salah satu atau kombinasi dari beberapa aspek tersebut, yang mungkin berbeda aspek penekanannya antara satu dengan organisasi lainnya. Dalam penelitian ini tentunya untuk mendapatkan keunggulan bersaing, suatu perguruan tinggi dapat menekankan pada salah satu aspek atau beberapa aspek tertentu, sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan perguruan tinggi yang terdiri dari mutu program pendidikan, diferensiasi program pendidikan, biaya atau harga, reputasi lembaga, SDM, disebut sebagai atribut perguruan tinggi.
2.6.2. Mencapai Keunggulan dengan Biaya Rendah
Perguruan tinggi yang menekankan pada aspek keunggulan biaya, dicirikan oleh perguruan tinggi yang lebih menitikberatkan pada faktor efisiensi biaya. Dengan strategi ini suatu perguruan tinggi akan menekankan pada efisiensi pengelolaan biaya pendidikan untuk suatu cakupan persaingan atau sasaran pasar yang luas, tentunya dengan tetap memperhatikan pula pentingnya mutu pendidikan. Untuk keberhasilan perguruan tinggi yang lebih menekankan pada strategi ini, diperlukan perencanaan, penggunaan, dan pengendalian biaya
(48)
yang baik. Diharapkan dengan pengelolaan biaya pendidikan secara baik tersebut, maka perguruan tinggi akan dapat lebih unggul dari pesaingnya.
Inti dari keunggulan biaya ini bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dari berbagai aspek pengelolaan pendidikan, baik pemborosan karena ketidakefisienan biaya itu sendiri, waktu, dan upaya yang dilakukan. Bukan mustahil ketidakberhasilan suatu perguruan tinggi dalam bersaing dikarenakan adanya pengelolaan biaya pendidikan yang tidak efisien dan pemborosan terjadi di mana-mana dalam setiap bidang internal lembaga, sehingga akibat lebih lanjutnya adalah berdampak pada mahalnya biaya pendidikan bagi peserta didik (SPP) yang ditetapkan, adanya berbagai sumbangan-sumbangan yang dibebankan kepada mahasiswa sehingga menyulitkan mereka (para orang tua) karena mahalnya biaya total pendidikan yang harus dikeluarkan, dan lain-lain biaya yang sejenis. Oleh karena itu adanya efisiensi biaya merupakan salah satu unsur penting bagi keunggulan bersaing suatu perguruan tinggi. Keunggulan biaya rendah atau efisiensi biaya ini sangat ditentukan oleh struktur organisasi.
2.6.3. Hubungan Diferensiasi dengan Biaya Rendah
Keunggulan dalam kepemimpinan biaya rendah dan keunggulan diferensiasi sebagaimana diuraikan di atas bahwa didalam menciptakan keunggulan diferensiasi terdapat aspek biaya pendidikan yang akan digunakan untuk keperluan memberikan jasa pelayanan pendidikan. Sedangkan keunggulan biaya rendah menekankan pada efisiensi pengelolaan biaya pendidikan untuk suatu cakupan persaingan atau sasaran pasar yang luas, tentunya dengan tetap memperhatikan pula pentingnya mutu pendidikan. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa keunggulan diferensiasi dapat diciptakan melalui perencanaan, penggunaan, dan pengendalian biaya yang baik sehingga mampu meminimalkan pemborosan terjadi dari berbagai aspek pengelolaan pendidikan.
(1)
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
Y1.4 Y1.3 Y1.1 Y1.2 Y2.1 Y2.2 Y2.4 Y2.3 X3.4 X3.3 X3.1 X3.2 X1.4 X1.3 X1.1 X1.2 X2.4 X2.3 X2.1 X2.2 Y1.4 .000
Y1.3 -.238 .000 Y1.1 -.045 -.137 .000 Y1.2 -.171 .344 .100 .000
Y2.1 -.069 .112 -.083 -.404 .000 Y2.2 .260 -.336 -.068 -.529 -.143 .000 Y2.4 -.081 -.038 -.075 -.280 .128 .317 .000 Y2.3 1.032 .796 .343 .142 .001 -.146 -.179 .000 X3.4 -.672 .314 -.351 -.674 .253 .504 -.137 .514 .000 X3.3 .557 .345 -.462 -.398 -.345 -.527 -.926 .359 .063 .000 X3.1 .251 .497 .073 -.376 .024 -.364 -.630 .149 .106 -.032 .000 X3.2 .341 .526 .349 -.377 .059 .124 -.053 .693 -.187 .106 -.014 .000 X1.4 .697 .091 .071 .774 -.852 -.738 -.705 .285 -.590 -.339 -.231 .444 .000 X1.3 .396 -.424 -.007 -.320 -1.026 -.365 -.688 .143 -.439 .017 -.558 .358 -.170 .000 X1.1 .509 -.295 .737 -.043 .207 .619 .099 .551 .346 -.749 -.581 .399 .313 -.124 .000 X1.2 .448 -.670 -.314 -.563 -.811 -.489 -.590 .453 .674 .988 .147 .812 -.154 .392 -.301 .000 X2.4 .099 -.503 -.036 -.436 .002 -.312 -.128 .012 .107 .249 .184 -.068 -.797 -.287 .051 -.369 .000 X2.3 .149 .357 .348 -.103 .335 .290 .487 -.085 -.066 .377 -.094 -.191 .165 .669 .878 .326 -.081 .000 X2.1 -.064 -.263 -.059 -.345 .215 .139 -.031 -.405 .002 .522 -.004 .012 .130 -.142 .101 -.465 .061 .005 .000 X2.2 .431 -.157 .491 .222 -.381 .349 -.131 -.615 -.283 .013 -.106 -.475 -.013 .333 .531 -.880 .124 -.041 -.042 .000 Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)
Y1.4 Y1.3 Y1.1 Y1.2 Y2.1 Y2.2 Y2.4 Y2.3 X3.4 X3.3 X3.1 X3.2 X1.4 X1.3 X1.1 X1.2 X2.4 X2.3 X2.1 X2.2 SDTB .010 .011 .009 .010 .027 .018 .026 .022 .240 .169 .203 .220 .003 .004 .002 .003 -.002 -.002 -.002 -.002 Kapabilitas .021 .024 .019 .022 .004 .002 .003 .003 .003 .002 .003 .003 .189 .235 .145 .176 .001 .001 .001 .001 SDB .008 .009 .007 .009 .023 .016 .022 .019 -.002 -.001 -.002 -.002 .001 .001 .001 .001 .228 .263 .194 .173 Y1 .165 .189 .151 .177 .028 .019 .027 .023 .012 .008 .010 .011 .024 .030 .018 .022 .011 .012 .009 .008 Y2 .020 .023 .018 .022 .225 .152 .215 .185 .024 .017 .021 .022 .003 .004 .002 .003 .023 .026 .020 .017
(2)
Total Effects (Group number 1 - Default model) SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2
Y1 .239 .397 .238 .000 .000
Y2 .430 .155 .427 .390 .000
Y1.4 .220 .366 .219 .921 .000 Y1.3 .240 .399 .239 1.005 .000 Y1.1 .233 .388 .232 .977 .000 Y1.2 .239 .397 .238 1.000 .000 Y2.1 .407 .147 .405 .370 .948 Y2.2 .364 .131 .362 .330 .847 Y2.4 .423 .152 .420 .384 .984 Y2.3 .430 .155 .427 .390 1.000 X3.4 .967 .000 .000 .000 .000 X3.3 .927 .000 .000 .000 .000 X3.1 .953 .000 .000 .000 .000 X3.2 1.000 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 1.136 .000 .000 .000 X1.3 .000 1.137 .000 .000 .000 X1.1 .000 .998 .000 .000 .000 X1.2 .000 1.000 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .975 .000 .000 X2.3 .000 .000 .965 .000 .000 X2.1 .000 .000 .982 .000 .000 X2.2 .000 .000 1.000 .000 .000 Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2 Y1 .284 .411 .290 .000 .000 Y2 .431 .135 .440 .329 .000 Y1.4 .202 .292 .206 .711 .000 Y1.3 .212 .308 .217 .748 .000 Y1.1 .200 .290 .205 .705 .000 Y1.2 .209 .303 .214 .736 .000 Y2.1 .353 .111 .360 .270 .820 Y2.2 .320 .101 .327 .245 .744 Y2.4 .352 .111 .360 .269 .818 Y2.3 .344 .108 .352 .263 .799 X3.4 .807 .000 .000 .000 .000 X3.3 .747 .000 .000 .000 .000 X3.1 .780 .000 .000 .000 .000 X3.2 .800 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 .779 .000 .000 .000 X1.3 .000 .811 .000 .000 .000 X1.1 .000 .715 .000 .000 .000 X1.2 .000 .748 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .828 .000 .000 X2.3 .000 .000 .845 .000 .000 X2.1 .000 .000 .807 .000 .000 X2.2 .000 .000 .793 .000 .000
(3)
Direct Effects (Group number 1 - Default model) SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2
Y1 .239 .397 .238 .000 .000
Y2 .336 .000 .334 .390 .000
Y1.4 .000 .000 .000 .921 .000 Y1.3 .000 .000 .000 1.005 .000 Y1.1 .000 .000 .000 .977 .000 Y1.2 .000 .000 .000 1.000 .000 Y2.1 .000 .000 .000 .000 .948 Y2.2 .000 .000 .000 .000 .847 Y2.4 .000 .000 .000 .000 .984 Y2.3 .000 .000 .000 .000 1.000 X3.4 .967 .000 .000 .000 .000 X3.3 .927 .000 .000 .000 .000 X3.1 .953 .000 .000 .000 .000 X3.2 1.000 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 1.136 .000 .000 .000 X1.3 .000 1.137 .000 .000 .000 X1.1 .000 .998 .000 .000 .000 X1.2 .000 1.000 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .975 .000 .000 X2.3 .000 .000 .965 .000 .000 X2.1 .000 .000 .982 .000 .000 X2.2 .000 .000 1.000 .000 .000 Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2 Y1 .284 .411 .290 .000 .000 Y2 .337 .000 .344 .329 .000 Y1.4 .000 .000 .000 .711 .000 Y1.3 .000 .000 .000 .748 .000 Y1.1 .000 .000 .000 .705 .000 Y1.2 .000 .000 .000 .736 .000 Y2.1 .000 .000 .000 .000 .820 Y2.2 .000 .000 .000 .000 .744 Y2.4 .000 .000 .000 .000 .818 Y2.3 .000 .000 .000 .000 .799 X3.4 .807 .000 .000 .000 .000 X3.3 .747 .000 .000 .000 .000 X3.1 .780 .000 .000 .000 .000 X3.2 .800 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 .779 .000 .000 .000 X1.3 .000 .811 .000 .000 .000 X1.1 .000 .715 .000 .000 .000 X1.2 .000 .748 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .828 .000 .000 X2.3 .000 .000 .845 .000 .000 X2.1 .000 .000 .807 .000 .000 X2.2 .000 .000 .793 .000 .000
(4)
Indirect Effects (Group number 1 - Default model) SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2 Y1 .000 .000 .000 .000 .000 Y2 .093 .155 .093 .000 .000 Y1.4 .220 .366 .219 .000 .000 Y1.3 .240 .399 .239 .000 .000 Y1.1 .233 .388 .232 .000 .000 Y1.2 .239 .397 .238 .000 .000 Y2.1 .407 .147 .405 .370 .000 Y2.2 .364 .131 .362 .330 .000 Y2.4 .423 .152 .420 .384 .000 Y2.3 .430 .155 .427 .390 .000 X3.4 .000 .000 .000 .000 .000 X3.3 .000 .000 .000 .000 .000 X3.1 .000 .000 .000 .000 .000 X3.2 .000 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 .000 .000 .000 .000 X1.3 .000 .000 .000 .000 .000 X1.1 .000 .000 .000 .000 .000 X1.2 .000 .000 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .000 .000 .000 X2.3 .000 .000 .000 .000 .000 X2.1 .000 .000 .000 .000 .000 X2.2 .000 .000 .000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) SDTB Kapabilitas SDB Y1 Y2
Y1 .000 .000 .000 .000 .000 Y2 .093 .135 .095 .000 .000 Y1.4 .202 .292 .206 .000 .000 Y1.3 .212 .308 .217 .000 .000 Y1.1 .200 .290 .205 .000 .000 Y1.2 .209 .303 .214 .000 .000 Y2.1 .353 .111 .360 .270 .000 Y2.2 .320 .101 .327 .245 .000 Y2.4 .352 .111 .360 .269 .000 Y2.3 .344 .108 .352 .263 .000 X3.4 .000 .000 .000 .000 .000 X3.3 .000 .000 .000 .000 .000 X3.1 .000 .000 .000 .000 .000 X3.2 .000 .000 .000 .000 .000 X1.4 .000 .000 .000 .000 .000 X1.3 .000 .000 .000 .000 .000 X1.1 .000 .000 .000 .000 .000 X1.2 .000 .000 .000 .000 .000 X2.4 .000 .000 .000 .000 .000 X2.3 .000 .000 .000 .000 .000 X2.1 .000 .000 .000 .000 .000 X2.2 .000 .000 .000 .000 .000
(5)
Minimization History (Default model) Iteration Negative
eigenvalues
Condition #
Smallest
eigenvalue Diameter F NTries Ratio
0 e 10 -.619 9999.000 1321.812 0 9999.000
1 e* 6 -.175 4.312 548.209 20 .285
2 e 3 -.132 1.327 195.539 5 .847
3 e 0 1068.457 .753 112.959 5 .826
4 e 0 33.800 .710 95.025 6 .000
5 e 0 24.199 .352 83.377 2 .000
6 e 0 25.366 .254 79.998 1 1.079
7 e 0 28.610 .054 79.893 1 1.030
8 e 0 28.372 .003 79.893 1 1.002
9 e 0 28.376 .000 79.893 1 1.000
Model Fit Summary CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 49 79.893 161 1.000 .496
Saturated model 210 .000 0
Independence model 20 1337.797 190 .000 7.041 RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .067 .939 .920 .720 Saturated model .000 1.000
Independence model .650 .276 .200 .250 Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1 RFI rho1
IFI Delta2
TLI
rho2 CFI Default model .940 .930 1.069 1.083 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000 Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .847 .797 .847 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000 NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1147.797 1035.516 1267.538 FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .660 .000 .000 .000 Saturated model .000 .000 .000 .000
(6)
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .000 1.000 Independence model .223 .212 .235 .000 AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 177.893 198.473 315.290 364.290 Saturated model 420.000 508.200 1008.844 1218.844 Independence model 1377.797 1386.197 1433.877 1453.877 ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model 1.470 2.140 2.140 1.640 Saturated model 3.471 3.471 3.471 4.200 Independence model 11.387 10.459 12.376 11.456 HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER .01
Default model 291 312