Mandiriotonom Jurnal No26 Thn15 Juni2016

73 Jurnal Pendidikan Penabur - No.26Tahun ke-15Juni 2016 Taking Learning to Task

3. Berorientasi pada tujuan

Motivasi belajar akan meningkat ketika ada relevansi antara apa yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, terutama dalam kaitannya dengan masalah tertentu dari peserta didik. Dengan kata lain, ada tujuan yang ingin dicapai perserta didik.

4. Berorientasi pada tugas

Salah satu cara terbaik membelajarkan orang dewasa adalah dengan tugas. Mereka akan terlibat secara mendalam dan berkontribusi mencapai tujuan pembel- ajaran. Mereka akan terinspirasi dan termotivasi untuk terlibat dalam berbagai proyek dan berhasil menyelesaikannya.

5. Mementingkan nilai kepraktisan dan riil

Pemanfaatan berbagai saranafasilitas pembelajaran untuk membantu peserta didik menerapkan konsep teoritis di dalam kelas ke dalam situasi kehidupan nyata dan praktis. Belajar difasilitasi secara tepat untuk menerapkan pengetahuan teoritis dalam situasi kehidupan nyata dan jelas.

6. Mendorong kolaborasi

Pemelajar dewasa akan semakin berkem- bang dalam hubungan kolaboratif dengan guru. Ketika guru menempatkanmeman- dang peserta didik sebagai rekan atau partner , mereka menjadi lebih produktif. Ketika kontribusi mereka diakui, maka mereka akan memberikan karya yang terbaik. Secara umum, ketika peserta didik bukan lagi sebagai ‘objek’ belajar, maka diyakini ada passion atau keinginan dari peserta didik untuk menunjukkan kelebihannya. Mereka dengan sadar mengeluarkan segala daya untuk menyelesaikan pekerjaantugasnya, karena mereka sebagai subjek. Apalagi guru memberi apresiasi tinggi, dan memberi reinforcement terhadap apa yang dihasilkan oleh peserta didik. Karakteristik Peserta Didik Dewasa Memahami karakteristik peserta didik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Tujuannya adalah, supaya pendekatan, strategi, metode pembel- ajaran yang dipilih guru sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga pengalaman belajar yang akan diberikan berarti dan berguna. Peserta didik orang dewasa juga mempu- nyai beberapa karakteristik. Malcom Knowles dalam Sutikno 2013:26 menyebutkan ada sejumlah karakteristik peserta didik orang dewasa yaitu 1 orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda-beda; 2 orang dewasa lebih suka menerima saran daripada digurui; 3 orang dewasa lebih memberikan perhatian pada hal yang menarik bagi mereka dan menjadi kebutuhanya; 4 orang dewasa lebih suka dihargai daripada diberi hukuman atau disalahkan; 5 orang dewasa yang pernah mengalami putus sekolah, mempu-nyai kecenderungan untuk menilai lebih rendah kemampuan belajarnya; 6 apa yang bisa dilakukan orang dewasa menunjukkan tahap pemahamannya; 7 orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama; 8 orang dewasa suka diperlakukan dengan kesungguhan itikad yang baik, adil, dan masuk akal; 9 orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang cara mengatur hidupnya, oleh karena itu, mereka lebih cenderung tidak mau bergantung pada orang lain; dan 10 orang dewasa menyukai hal yang praktis. Sedangkan menurut Syamsu 1994, karakteristik peserta didik dewasa secara umum ditandai dengan beberapa hal seperti, 1 konsep diri peserta didik dewasa bergerak dari seorang pribadi yang bergantung ke arah pribadi yang mandiri, 2 peserta didik dewasa mengaku- mulasi banyak pengalaman yang diperolehnya sehingga menjadi sumber belajar yang berkembang, 3 kesiapan belajar peserta didik dewasa cenderung meningkat, dan 4 orientasi belajar peserta didik dewasa dari yang terpusat pada materi beralih menjadi terpusat pada masalah. Konsepsi Taking Learning to Task Secara harafiah, taking learning to task berarti mengambil tugas belajar http:id.wikipedia. org. Namun esensinya adalah, membawa peserta didik mendapatkan pengalaman belajar melalui tugas berbagai belajar. Taking learning to task tidak berpusat pada guru, juga tidak berpusat pada peserta didik, melainkan berpusat pada pembelajaran teaching centered. Maksud- nya, strategi ini ingin memfokuskan bahwa pembelajaran, khususnya untuk orang dewasa