Mengamati obsevasi LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran

e. Mengomunikasikan

Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menulis atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencarai informasi, mengasosiasikan, dan menemukan ola. hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik terse but. Kegiatan “mengomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disamaaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyamaikan hasil pengamatan, kesimpulan, berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, tolerani, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemauan berbahasa yang baik dan benar.

2. Strategi Pembelajaran Discoveri Learning

Peraturan Mentri Penddikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: 1 berpusat pada perserta didik, 2 mengembangkan aktivitas peserta didik, 3 menciptakan kondisi menyenagkan dan menantang, 4 bermuatan nilai, etika, estetika, dan kinestetika, dan 5 menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui peneraan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Strategi pembelajaran discoveri learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila belajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Langkah-langkah yang dapat mengaplikasikan model discoveri learning di kelas adalah sebagai berikut:

a. Stimulation StimulasiPemberian rangsangan

Pertama-tama dalam tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak member generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. selain itu, guru dapat memulai PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.

b. Problem Statement PernyataanIdentifikasi Masalah

Setelah dilakukan stimulation langkah senjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan masalah. memberikan kesempaan pesera didik untuk mengidentifikasi dan menanalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa menemukan suatu masalah.