Stimulation StimulasiPemberian rangsangan Problem Statement PernyataanIdentifikasi Masalah

diharapkan mampu mengembangkan cara belajar bekerja dengan orang lain dalam kehidupan dewasa kelak. oleh karena itu pembelajaran berbasis proyek tidak hanya berkenaan dengan cara belajar tetapi juga bekerja sama working together.

4. Strategi Problem Based Learning Pembelajaran berbasis masalahPBM

Pembelajaran berbasis masalah PBM adalah suatu strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran. Strategi pembelajaran berbasis maslah digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tingggi dala situasi berorientasi masalah. Untuk mencapai hal itu, guru membantu peserta didik secara kritis mengidentifikasi informasi dan strategi yang relevan dan sumber belajar yang relevan untuk melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dalam mengembangkan ketrampilan ini, kerjasama antar peserta didik secra berpasangan atau berkelompok diperlukan untuk mengidentifikasi informasi dan strategi yang relevan dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah yang mereka temukan. oleh karenanya, PBM merukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Student-centered, sementara berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya. Pada dasarnya, PBM diawali dengan aktivitas peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau disepakati. Proses menyelesaikan masalah tersebut berimplikasi pada terbentuknya ketrampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan berfikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru. Proses tersebut dilakukan dalam tahap-tahap atau sintaks pembelajaran yang disajikan pada table berikut. Tabel 2.1 Sintaks atau Langkah-langkah PBM Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik Tahap 1 Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan. Tahap 2 Mengornaisasikan peserta didik untuk belajar Guru membantu peserta didik mengidentifikasikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya. Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau model. Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan. Sumber: Modul Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013, 2013:55

2.1.2 Materi Pembelajaran

Salah satu komponen yang penting dalam pembelajaran adalah materi pembelajaran. Sutikno 2013:35 mengungkapkan bahwa materi pembelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, penentuan materi pembelajaran harus berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan