Pengertian Cerita Anak Unsur Intrisik Cerita Anak

lebih menjelaskan apa dan bagaimana berbagai peristiwa yang dikisahkan. Latar menunjukkan tempat, yaitu lokasi di mana cerita itu terjadi, waktu, kapan cerita itu terjadi, dan lingkungan sosial budaya, keadaan masyarakat tempat tokoh dan peristiwa terjadi. Latar terdiri atas tiga unsur, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar lingkungan sosial budaya. Latar tempat menunjukkan tempat di mana cerita yang dikisahkan itu terjadi. Menurut Suyanto 2012: 50-51 latar dalam cerita dapat diklasifikasikan menjadi: 1 latar tempat, yaitu latar yang merupakan lokasi tempat terjadinya peristiwa cerita, baik itu nama kota, jalan, gedug, rumah, dan lain-lain; 2 latar waktu, yaitu latar yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa cerita, berupa penanggalan, penyebutan peristiwa sejarah, bagaimana situasi malam, pagi, siang, sore, dan lain-lain; 3 latar sosial, yaitu keadaan yang berupa adat istiadat, budaya, nilai-nilai moral, dan sejenisnya yang ada dalam peristiwa. Dalam cerita anak, deskripsi tentang latar tempat cukup penting untuk membantu anak memahami dan mengembangkan imajinasi. Lewat deskripsi latar, pembaca akan memperoleh pengetahuan dan persepsi baru, dan itu merupakan suatu bentuk pengalaman batin yang berharga.

4. Tema

Secara sederhana tema dapat dipahami sebagai gagasan yang mengikat cerita. Tema merupakan dasar pengembangan cerita. Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sebagai suatu gagasan yang ingin disampaikan tema dijabarkan dan dikonkretkan melalui unsur-unsur intrinsik yang lain seperti tokoh, alur, dan latar. Pemahaman terhadap tema suatu cerita adalah pemahaman terhadap makna itu sendiri. Tema merupakan gagasan utama.”

5. Moral

Moral dapat dipahami sebagai sesuatu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Moral berkaitan dengan masalah baik dan buruk. Untuk cerita anak istilah moral dapat dipahami secara lebih konkret sebagai mengajarkan. Kehadiran moral dalam cerita fiksi dapat dipandang sebagai semacam saran terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis, tetapi bukan resep atau petunjuk bertingkah laku. Ia dikatakan praktis karena ajaran moral itu disampaikan lewat sikap dan perilaku konkret sebagaimana ditampilkan oleh para pelaku cerita. Dengan demikian, kehadiran dalam unsur moral dalam suatu cerita fiksi, apalagi fiksi anak, tentulah merupakan sesuatu yang mesti ada.

6. Sudut Pandang

Nurgiyantoro 2005:284 mengemukakan “Sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana penampilan tokoh, tindakan, dan peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah teks fiksi kepada pembaca”. Jadi sudut pandang pada hakikatnya adalah suatu cara, strategi atau siasat yang sengaja dipilih pengarang untuk mengungkapkan cerita dan gagasannya. Secara lebih konkret dan spesifik sudut pandang adalah „siapa yang melihat‟, „siapa yang berbicara‟, atau „dari kacamata siapa sesuatu itu dibicarakan‟.

7. Style

Bahasa yang dipergunakan dalam teks-teks sastra dapat dipandang sebagai representasi suatu stile yaitu stile penulisannya. Stile itu sendiri harus dapat dipahami oleh pembaca, di dalam cerita itu pengarang juga ingin mempengaruhi pembaca anak untuk memberikan sikap sebagaimana yang diberikan secara implisit dalam cerita. tidak menonjol.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya Best dalam Sukardi, 2003:157. Metode deskriptif kualiatif merupakan metode yang bermaksud untuk membuat deskripsi atau gambaran untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain- lain Moleong, 2011:6. Pada penelitian ini, aktivitas yang digambarkan oleh penulis, meliputi seluruh aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran apresiasi cerita anak, misalnya dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan, yaitu untuk mendeskripsikan pembelajaran apresiasi cerita anak pada siswa kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung tahun pelajaran 20132014 .

3.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran apresiasi cerita anak siswa kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung tahun pelajaran 20132014. Pembelajaran yang dimaksud pada penelitian difokuskan pada: 1. Perencanaan proses pembelajaran yang berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2. Proses pembelajaran yang berupa aktivitas guru dan siswa di dalam kelas yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam pelaksanaan pembelajaran. 3. Penilaian yang diberikan oleh guru untuk mengetahui hasil proses belajar.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal utama dalam penelitian , karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan perekaman. 1. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa observasi terus terang atau tersamar. Obsevasi terus terang atau tersamar merupakan observasi yang menyatakan keterusterangan peneliti kepada sumber data bahwa peneliti sedang melakukan pengumpulan data untuk keperluan penelitian Sugiyono, 2012:312. Obsevasi ini dilakukan pada saat penelitian pendahuluan berupa mengamati kondisi sekolah pada tanggal 3 Juni 2014. Selanjutnya penelitian pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran pada tanggal 5 dan 7 Juni 2014. 2. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi atau memperjelas data dari pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara tidak terstruktur atau wawancara yang bebas dari pedoman sistematis, sehingga pertanyaan- pertanyaan yang digunakan untuk wawancara hanya berupa garis besar dari permasalahan yang ditanyakan Sugiyono, 2012:320. Penulis melakukan wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia yang menjadi subjek penelitian. 3. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012:329. Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan oleh peneliti terdiri atas perekaman dan pengambilan foto kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran apresiasi cerita anak berlangsung. Selain itu, peneliti mengumpulkan dokumen berupa rencana pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita anak yang dibuat oleh guru dan hasil penilaian pembelajaran apresiasi cerita anak.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini mengacu pada teori Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2012:337 yang mengungkapkan bahwa aktivitas analisis data dilakukan dalam tiga tahap sebagai berkut: 1. Data Reduction Redaksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, sehingga perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Pada penelitian ini data yang direduksi adalah hasil perekaman selama pembelajaran apresiasi cerita anak berlangsung. Data-data tersebut kemudian direduksi untuk dilkasifikasikan sesuai dengan instrument analisis perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan ketercapaian materi pembelajaran apresiasi certa anak. 2. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2012:341 mengungkapkan bahwa penyajian data yang sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data bertujuan untuk memudahkan dan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarka apa yang telah dipahami sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut, data yang disajiakan berdasarkan penelitian yang dilakaukan adalah berupa teks naratif, yakni menceritakan dan menggambarkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.