Lanjutan Gambar 2.1
Bil. kuantum utama n
Tingkat energi orbital
Bil. kuantum azzimut l
Bil. kuantum magnetik ml
Bil. kuantum spin m
s
Subtingkat energi
orientasi orbital Arah Rotasi
elektron
Orbital s Orbital p
Orbital d Penurunan dari persamaan
Schrodiner Hasil percobaan
Menghasilkan Menghasilkan
Ukuran orbital Bentuk orbital
Menjelaskan
Orbital d
Diagram tingkat energi orbital Memiliki
Menjelaskan Bilangan kuantum
26
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan Research and
Development RD. Menurut Sugiyono 2013 Research and Development RD merupakan suatu metode penelitian dan pengembangan yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan produk tersebut. Berikut ini merupakan langkah-langkah penggunaan metode Research and
Development RD: 1 Potensi dan masalah; 2 Mengumpulkan Informasi; 3 Desain produk; 4 Validasi desain; 5 Perbaikan desain; 6 Uji coba produk; 7
Revisi produk; 8 Uji coba pemakaian; 9 Revisi produk; dan 10 Pembuatan produk massal.
Penelitian yang akan dilakukan kali ini dibatasi sampai pada tahap pengembangan desain produk yang kemudian divalidasi oleh dosen ahli dan meminta tanggapan
dari guru dan siswa. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan keahlian peneliti untuk tahap selanjutnya.
B. Subyek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian dan subjek uji coba. Subjek penelitian adalah asesmen pada materi struktur atom berdasarkan teori
atom Bohr dan mekanika kuantum. Subjek uji coba terdiri dari guru mata pela- jaran kimia kelas X dan siswa kelas X yang telah mendapatkan materi teori atom
Bohr dan mekanika kuantum. Lokasi pada penelitian pada tahapan pengumpulan informasi adalah 6 SMA Kabupaten Lampung Selatan dan pada tahap uji coba di-
lakukan pada 1 SMA di Bandarlampung.
C. Sumber Data
Sumber data adalah asal dari mana data diperoleh. Pada tahap mengumpulkan in- formasi, yang menjadi sumber data adalah 6 guru mata pelajaran kimia dan 45 sis-
wa yang tersebar di enam Sekolah Menengah Atas Kabupaten Lampung Selatan. Tahap uji coba produk, yang menjadi sumber data adalah 1 guru mata pelajaran ki-
mia dan 28 siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas di Bandarlampung yang telah mempelajari materi teori atom Bohr dan mekanika kuantum.
D. Alur Penelitian
Adapun alur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Alur penelitian pengembangan instrumen asesmen pengetahuan. Pengumpulan Informasi
Potensi dan Masalah
Studi Kepustakaan
- Analisis KI dan KD
- Pengembangan Silabus
- Pembuatana Analisis Konsep
- Pembuatan RPP
- Kriteria asesmen yang baik
Studi Lapangan
- Wawancara guru dan siswa di
enam SMA di Lampung Selatan mengenai penggunaan asesmen
teori atom Bohr dan mekanika kuantum dalam proses
pembelajaran,
Revisi Kecil
Desain II Revisi
Penilaian Produk oleh guru dan Siswa
Revisi Produk hasil penilaian oleh Guru dan Siswa
Desain III
Keterlaksanaan Instrumen Asesmen Reliabilitas Asesmen
Hasil dan Penilaian keterlaksanaan instrumen pengetahuan Desain I instrumen asesmen
pengetahuan Perancangan Asesmen Pengetahuan dan Penyusunan angket validitas Produk
Validasi Ahli ke i i 1
Valid? Desain Ii
ya tidak
E. Langkah-Langkah Penelitian
Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Potensi dan masalah
Sebuah penelitian hendaknya berangkat dari potensi dan masalah yang ada. Po- tensi adalah segala sesuatu yang apabila digunakan akan mempunyai nilai tambah,
sedangkan masalah adalah adanya kesenjangan antara kenyataan dengan keadaan idealnya. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditun-
jukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi la-
poran kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. Pada kasus ini, yang menjadi potensi adalah telah banyak beredarnya asesmen pada ma-
teri teori atom Bohr dan mekanika kuantum, dan yang menjadi masalahnya adalah belum banyak tersedianya asesmen pengetahuan pada materi teori atom Bohr dan
mekanika kuantum.
2. Mengumpulkan informasi Selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi ma- salah tersebut. Adapun dalam tahap mengumpulkan informasi, disebut tahap ana-
lisis kebutuhan yang meliputi tahap studi kepustakaanliteratur dan studi lapangan. a
Studi kepustakaanliteratur Studi ini dtunjukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teo-
ritis yang memperkuat asesmen pengetahuan yang akan dikembangkan. Tahap