Pengertian Perlindungan Konsumen Kegunaan Penelitian

suatu hubungan hukum itu terjadi permasalahan yang diakibatkan kedudukannya yang tidak seimbang. 9

4. Hak dan Kewajiban Konsumen

Berbicara mengenai perlindungan konsumen, tidak akan lepas dari dunia perdagangan dimana di dalamnya melibatkan dua pihak, yaitu konsumen dan pelaku usaha. Dimana masing-masing pihak tentunya memiliki hak dan kewajiban yang harus dapat dilaksanakan secara seimbang, sehingga perlindungan konsumen yang diinginkan dapat terwujud. Secara khusus mengenai hak-hak konsumen diatur dalam Undang –Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut ketentuan Pasal 4 UUPK, konsumen memiliki hak diantaranya: a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa; b. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa; d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan; e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; 9 N.H.T. Siahaan, Hukum Konsumen, Jakarta: Panta Rei, 2005, hlm.13 f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 10 Berdasarkan Pasal 52 dan 53 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran mengatur tentang hak dan kewajiban pasien dalam hubungannya dengan perjanjian terapeutik, dimana pasien mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Pada pasal 52 tentang hak pasien, disebutkan bahwa dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, pasien mempunyai hak: a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik; b. Meminta pendapat dokter; c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medik; d. Menolak tindakan medik; e. Mendapatkan isi rekam medik. Masalah kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen merupakan hal yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen. Barang danatau jasa yang penggunaannya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang tidak aman atau membahayakan keselamatan konsumen jelas tidak layak untuk diedarkan dalam masyarakat. Selanjutnya, untuk menjamin bahwa suatu barang 10 Titik Triwulan Tutik, Shita Febriana. Op.Cit. hlm.29 danatau jasa dalam penggunaannya akan nyaman, aman maupun tidak membahayakan konsumen penggunanya, maka konsumen diberikan hak untuk memilih informasi yang benar, jelas, dan jujur. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi sampai ganti rugi. Konsumen juga memiliki kewajiban-kewajiban yang diatur dalam Pasal 5 UUPK, antara lain: a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. 11 Pada pasal 53 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya; b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter; c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; d. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterimanya. 11 Ibid, hlm. 30