Hak dan Kewajiban Konsumen

danatau jasa dalam penggunaannya akan nyaman, aman maupun tidak membahayakan konsumen penggunanya, maka konsumen diberikan hak untuk memilih informasi yang benar, jelas, dan jujur. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi sampai ganti rugi. Konsumen juga memiliki kewajiban-kewajiban yang diatur dalam Pasal 5 UUPK, antara lain: a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. 11 Pada pasal 53 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya; b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter; c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; d. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterimanya. 11 Ibid, hlm. 30

B. Pelaku Usaha 1. Pengertian Pelaku Usaha

Undang-Undang Perlindungan Konsumen menggunakan istilah pelaku usaha. Istilah pelaku usaha memiliki abstraksi yang tinggi karena dapat mencakup berbagai istilah seperti produsen producer, pengusaha atau pebisnis bussiness man, pedagang trader, eksportir, importir, penjual seller, pedagang eceran retailer, pembuat barang- barang jadi atau pabrikan manufacturer, penyedia jasa, pengrajin crafter. Pasal 1 Angka 3 UUPK mengartikan pelaku usaha adalah setiap perseorangan atau badan usaha,baik berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 12

2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban. Hak pelaku usaha diatur dalam Pasal 6 UUPK meliputi lima aspek yang sesungguhnya merupakan hak- hak yang bersifat umum dan sudah menjadi standar. Hak-hak pelaku usaha yaitu: a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan atau jasa yang diperdagangkan; b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; 12 Wahyu Sasongko, Op.cit., hlm. 57 c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen; d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau jasa yang diperdagangkan; e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 13 Dokter memiliki hak dan kewajiban dalam hubungannya dengan pasien untuk melakukan praktik kedokteran. Hak dan kewajiban yang esensial diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Berdasarkan pasal 50 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan hak dokter dalam menjalankan tugas profesinya adalah: a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; b. Melakukan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; c. Memperoleh informasi yang jujur dan lengkap dari pasien atau keluarganya; d. Menerima imbalan jasa. Setiap Kinik mempunyai hak berdasarkan Pasal 36 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik sebagai berikut: a. Menerima imbalan jasa pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; b. Melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam mengembangkan pelayanan; 13 Titik Triwulan Tutik, Shita Febriana. Op.Cit. hlm.34 c. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian; d. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan; dan e. Mempromosikan pelayanan kesehatan yang ada di ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban para pelaku usaha berdasarkan Undang-Undang Perlindungan konsumen diatur dalam Pasal 7, adapun kewajiban-kewajiban tersebut adalah : a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan; c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; d. Menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku; e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan atau mencoba barang dan atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan atau yang diperdagangkan; f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan;