masih mudah frustasi, masih kurang mempertimbangkan dalam melakukan sesuatu, daya perhatian pendek, bergairah untuk belajar dan semakin menunjukan
minat terhadap teman Sudarna, 2014 :16. Mengingat karakteristik khusus yang dimiliki anak usia dini tersebut, seorang pendidik harus menyusun dan memilih
suatu strategi dalam melakukan setiap kegiatan secara cermat agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan tepat dan efektif.
Menurut Sudjana dan Rivai, proses belajar mengajar dengan strategi komunikasi mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan murid yang
optimal, sehingga menumbuhkan minat belajar yang aktif pada murid. Diskusi dan simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini
Sudjana dan Rivai 2013:126. Komunikasi didefinisikan sebagai pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan
untuk mengubah tingkah laku Arni, 2007:12. Proses penyampaian pesan yang dilakukan guru kepada anak didik, dikemas dalam bentuk verbal dan nonverbal.
Hal ini pula lah yang mendorong penulis ingin mengetahui dan meneliti apa saja pilihan kata verbal dan nonverbal guru serta tujuan dari pemenggalan setiap kata
dalam surat pendek Al-Quran yang diajarkan kepada murid. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
di TK Ar-Raudah mengenai “Strategi komunikasi guru TK dalam membina kemampuan menghafal surat pendek”. Disinilah penulis akan meneliti dan
menganalisis strategi komunikasi dan metode seperti apa yang digunakan para guru dalam membina kemampuan menghafal surat pendek pada murid. Selain itu,
penulis juga akan meneliti apa saja pilihan verbal dan nonverbal dalam proses pembinaan kemampuan menghafal surat pendek serta tujuan dari pemenggalan
kata disetiap surat-surat yang diajarkan kepada murid. Penulis akan mengamati antara kesesuaian teori dan kenyataan di lapangan.
Berdasarkan hasil pra-riset yang telah dilakukan, TK Ar-Raudah memiliki kekhususan dalam mengajarkan murid menghafal surat pendek, yaitu dengan cara
mendengarkan terlebih dahulu beberapa surat-surat pendek Al-Quran yang diputar melalui audio setiap pagi di masing-masing kelas dengan menggunakan media
speaker. Saat ini TK Ar-Raudah memiliki jumlah murid sebanyak 138 orang yang dibagi ke dalam 5 kelas. Berikut data jumlah murid TK Ar-Raudah:
Tabel 1. Jumlah murid TK Ar-Raudah
Kelas Lebah 1
Lebah 2 Semut 1
Semut 2 Mawar
Laki-laki 16 murid
16 murid 15 murid
18 murid 13 murid
Perempuan 15 murid
15 murid 13 murid
10 murid 7 murid
Jumlah 31 murid
31 murid 28 murid
28 murid 20 murid
Keterangan: Lebah : TK B 0 Besar, Semut : TK A 0 Kecil, Mawar : Kelompok Bermain
Sumber : data pra-riset tahun 2015
Kota Bandar Lampung memiliki banyak lembaga pendidikan taman kanak-kanak. Dari sekian banyak TK yang ada di Kota Bandar Lampung peneliti tertarik untuk
meneliti di TK Ar-Raudah, karena TK Ar-Raudah merupakan sekolah bernuansa Islam yang berkualitas, yang memadukan kurikulum nasional dan pendidikan
dasar keislaman sebagai sarana mengembangkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosi anak-anak. Selain itu, TK Ar-Raudah berada di tengah kota Bandar
Lampung yang dapat memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana strategi komunikasi guru TK dalam membina kemampuan
menghafal surat pendek pada murid? 2. Apa saja pilihan verbal dan nonverbal dalam proses mengajarkan surat-
surat pendek pada murid?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi komunikasi guru pada murid
dalam membina kemampuan menghafal surat pendek. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pilihan kata verbal dan nonverbal
yang digunakan guru dalam proses mengajarkan surat pendek pada murid.
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk: 1. Secara teoritis, penelitian mengenai strategi komunikasi para guru dalam
membina kemampuan menghafal surat pendek dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana cara-cara atau metode yang tepat dalam
mengajarkan anak usia dini. 2. Memberikan manfaat berupa masukan bagi para orang tua dan guru sebagai
pelaksana pendidik agar dapat mendidik murid untuk dapat memiliki kemampuan menghafal ayat Al-Quran berupa surat pendek sesuai kemampuan
anak dan menjadi bahan pertimbangan guna meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di taman kanak-kanak TK.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang strategi pembelajaran pada anak usia dini pernah dilakukan oleh Jesyka Mutiara Yuda, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Lampung tahun 2012. Ia mengangkat judul mengenai “Strategi Komunikasi Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Mengajarkan Shalat Lima Waktu Pada murid”.
Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah menyangkut tentang bagaimanakah strategi komunikasi yang diterapkan guru taman kanak-kanak
sebagai tenaga pengajar di sekolah dalam mengajarkan shalat lima waktu pada anak usia dini. Dalam hasil penelitian, Ia memaparkan bahwa strategi komunikasi
yang digunakan untuk mengajarkan shalat lima waktu pada anak usia dini adalah strategi komunikasi implementasi yang pada tahapannya terdapat tujuan dari
pembelajaran shalat lima waktu tersebut. Strategi ini telah berhasil menciptakan komunikasi yang efektif dan telah mencapai tujuan utamanya, yaitu
memperkenalkan shalat lima waktu kepada murid sejak usia dini. bersumber dari penelitian inilah peneliti mengetahui bahwa diperlukan strategi khusus dalam
proses pembelajaran di taman kanak-kanak, karena karakter murid di taman kanak-kanak berbeda dengan murid pada jenjang lainnya. Perbedaannya dengan
penelitian ini adalah, pada penelitian Jesyka Mutiara Yuda Ia menganalisis tentang bagaimana strategi komunikasi yang digunakan guru dalam mengajarkan
shalat lima waktu. Sedangkan pada penelitian ini peneliti menganalisis strategi komunikasi guru dan verbal dan nonverbal yang digunakan guru TK dalam
membina kemampuan menghafal surat pendek. Penelitian lain yang berkaitan dengan skripsi ini ialah milik Yeni Pramuka Sari,
mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Lampung tahun 2009 yang mengangkat judul mengenai “Peran Guru TK Dalam Membina Kemampuan Komunikasi dan
Sosialisasi Antar Siswa”. Masalah dalam penelitian ini ialah tentang bagaimana peran seorang guru dalam membina kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
pada anak usia dini. dalam hasil penelitian, Ia menjelaskan bahwa guru di taman kanak-kanak menjalankan perannya melalui perencanaan pembelajaran yaitu
penyusunan rangkaian kegiatan yang disusun oleh guru, dan evaluator pembelajaran yaitu evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan untuk melihat
tingkat keberhasilan yang dicapai siswa. Kegiatan evaluasi ini melalui hasil penilaian tugas dan pengamatan guru selama pembelajaran, serta diskusi dengan
siswa di akhir pelajaran. Dalam penelitian ini, Ia juga menjelaskan bahwa pembelajaran yang diberikan oleh guru tidak hanya diutamakan pada bidang
eksakta saja, melainkan juga di bidang sosial siswa yang terlihat dari proses belajarnya dimana media yang disediakan dan metode yang digunakan juga
ditujukan untuk membina kemampuan berbicara dan bergaul antar siswanya. Melalui tahap pembinaan ini, siswa yang kurang lebih telah mengikuti pendidikan
selama lebih dari 1 bulan, sudah berani menjalani pendidikannya secara mandiri, serta sudah mulai bergaul dengan baik. Metode yang digunakan guru dengan
berkelompok dan bermain sambil belajar juga dapat dikatakan efektif untuk mendidik siswa, baik dalam bidang eksakta, maupun bidang sosialnya. Jika dalam
penelitian ini, Ia mengangkat tema mengenai peran guru TK dalam membina kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, maka dalam penelitian ini peneliti
mengangkat tema tentang strategi komunikasi dan verbal serta nonverbal guru TK dalam membina kemampuan menghafal surat pendek.
2.2. Tinjauan Tentang Strategi Komunikasi 2.2.1. Strategi Komunikasi
Strategi dapat diartikan sebagai rencana menyeluruh dalam mencapai suatu target. Istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer, namun di bidang lain pun
tampaknya banyak juga yang menggunakannya meskipun dalam arti yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Di dalam dunia komunikasi, strategi berarti rencana
menyeluruh dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi Yusuf, 2010:228. Sedangkan menurut Effendy, strategi komunikasi merupakan paduan dari
perencanaan komunikasi communication planning
dengan manajemen komunikasi communication management untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan Effendy, 2003:301. Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian ini strategi komunikasi
yang tepat adalah strategi yang menempatkan seorang pendidik diposisi yang benar saat berkomunikasi dengan muridnya. Hal ini diharapkan guru mampu
membina anak muridnya sehingga tujuan dari pembelajaran menghafal surat pendek dapat tercapai. Guru harus memiliki strategi khusus dalam mengemas
pesan atau materi dalam membina murid sesuai dengan psikologis emosi anak. Dengan demikian guru sebagai komunikator dapat memberikan pengajaran yang
efektif dan dapat dengan mudah dipahami oleh murid dalam mengajarkan hafalan surat pendek.
2.2.2. Strategi Komunikasi Yang Efektif
Strategi komunikasi digunakan dalam rangka pencapaian komunikasi yang efektif sehingga tujuan tercapai. Komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan-pesan
komunikasi dapat terkirim dan diterima dengan baik. Liliweri, 2011:256 menjelaskan lebih dalam tentang strategi untuk mencapai komunikasi yang
efektif, sebagai berikut: 1. Inovasi yang adaptif adaptive inovation inovasi adalah satu bentuk
perubahan untuk meningkatkan kualitas komunikasi. 2. One voice. Strategi komunikasi yang mengandalkan seluruh kerabat kerja
bekerja dengan “satu suara”. 3. Sesuaikan waktu showtime. Istilah yang digunakan oleh para pelaku
bisnis untuk menggambarkan semua komunikasi berada tepat diatas on stage.
4. Strategi mempercepatstrategy speed. Istilah yang berkaitan dengan bekerja cepat dan cerdas working fast and smart.
5. Disiplin berdialog. Istilah ini berkaitan erat dengan pengawasan terhadap kata-kata yang diucapkan maupun yang direpresentasikan dalam
pertemuan bisnis.
2.3. Tinjauan Tentang Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh DeVito dalam Liliweri, 1991:13 komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang besifat langsung.