Grafik 4.2 Rerata Berat Badan Hari ke-14 pada semua kelompok penelitian
Grafik 4.2 menggambarkan adanya kenaikan berat badan tikus pada kelompok DM dengan terapi Cinnamomum cassia pada hari ke-14
dibandingkan dengan kelompok DM. Meskipun kenaikan berat badan tikus kelompok DM dengan terapi Cinnamomum cassia belum mencapai
kenaikan berat badan tikus kelompok normal. Sehingga dapat dilihat bahwa kelompok penelitian yang mengalami peningkatan berat badan
paling besar adalah kelompok DM denga terapi ekstrak Cinnamomum cassia.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Cinnamomum cassia
dengan dosis 300mgkgbb selama 14 hari dapat menaikkan berat badan tikus.
Hasil penelitian berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh El- Desoky et al yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Cinnamomum
verum dengan dosis 200 mgkgbbhari pada tikus dapat terjadi kenaikan
berat badan tikus secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan efek dari ekstrak Cinnamomum verum dalam merangsang produksi insulin dan
meningkatkan ambilan glukosa oleh sel adiposit.
24
20 40
60 80
100 120
140
Hari ke-14
R a
si o
Be ra
t Ba
d a
n
Waktu Pemeriksaan Berat Badan
N D
D + CC
4.3 Berat Organ
4.3. 1 Pankreas
Data rasio berat organ pankreas diambil setelah dilakukan terminasi yaitu pada hari ke-14 pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia.
Grafik 4.3 Rerata rasio berat organ pankreas pada hari ke-14 pada semua kelompok penelitian
Pada grafik 4.3 menunjukkan rasio berat organ pankreas pada kelompok DM dengan terapi Cinnamomum cassia lebih kecil
dibandingkan dengan kelompok DM. Tabel 4.3 Hasil uji Kruskal Wallis Rasio Berat Organ Pankreas Semua
Kelompok
Kelompok Penelitian
Mean ± St.Dev Mean Rank
Rerata berat organ pankreas gram
N 1,9950 ± 0,20616
4,00 DM
3,6575 ± 0,54993 10,25
D + CC 2,5050 ± 0,28135
5,25
Keterangan: N: Kelompok normal n=4; DM: Kelompok DM n=4; D + CC: Kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia
n=4 p0,05
Tabel 4.3 menunjukkan rerata rasio berat organ pankreas dengan proporsi berat badan tikus. Pada kelompok DM tampak
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
Hari ke-14
Rasio B er
at P
an k
re as
N D
D + CC
mempunyai rerata rasio berat badan lebih besar yaitu 3,6575 gram dibandingkan dengan kelompok normal yaitu sebesar 1,9950 gram
dan kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia sebesar 2,5050 gram. Berdasarkan uji analisis statistik menggunakan Kruskal
Wallis diperoleh hasil p0,05 yang menunjukkan perbedaan yang
bermakna antara rasio berat organ pankreas terhadap berat badan antarkelompok penelitian. Dilakukan analisis statistik menggunakan
Kruskal Wallis karena data tidak homogen baik sebelum atau sesudah
data dilakukan transformasi. Pada penelitian ini, kelompok DM mempunyai rasio berat organ lebih besar dibandingkan dengan
kelompok normal dan DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Priyanga et al
2012, menunjukkan pemberian ekstrak Cinnamomum zeylanicum dengan dosis 600 - 1200 mgkgbb selama 1 bulan tidak menunjukkan
adanya nekrosis, inflamasi sel pankreas dan hiperplasia danatau atrofi pulau Langerhans dengan studi histopatologi.
29
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Zafar et al 2010 menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang berarti antara berat pankreas pada tikus DM dan tikus non DM yang diinduksi dengan Streptozotocin STZ.
20
4.3. 2 Ginjal
Data rasio berat organ ginjal diambil setelah dilakukan terminasi yaitu pada hari ke-14 pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia.
Grafik 4.4 Rerata rasio berat ginjal hari ke-14 semua kelompok penelitian
Pada grafik 4.4 menunjukkkan kelompok DM dengan terapi Cinnamomum cassia
mempunyai rasio berat ginjal yang lebih kecil dibandingan dengan kelompok DM meskipun tidak mencapai
kelompok normal Tabel 4.4 Hasil uji One-Way Annova Rasio Berat Organ Ginjal Semua
Kelompok
Kelompok Penelitian Mean ± St.Dev
Rearata berat organ ginjal
N 2,8075 ± 0,25118
DM 5,3000 ± 0,63650
D + CC 3,9050 ± 1,00696
Keterangan: N: Kelompok normal n=4; DM: Kelompok DM n=4; D + CC: Kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia
n=4 p0,05
Tabel 4.4 menunjukkan rerata rasio berat organ ginjal terhadap proporsi berat badan tikus. Kelompok DM mempunyai
peningkatan rasio berat organ ginjal paling besar yaitu sebesar 5,3000 gram dibandingkan dengan dua kelompok penelitian yang lain yaitu
1 2
3 4
5 6
Hari ke-14
Rasio B er
at G
in jal
N D
D + CC
kelompok normal sebesar 2,8075 gram dan kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia yaitu sebesar 3,9050 gram. Dan
berdasarkan analisa statistik dengan menggunakan uji One-Way Annova
karena data normal dan homogen didapatkan hasil p0,05 yaitu sebesar p=0,002 yang menunjukkan arti terdapat perbedaan
bermakna antarkelompok penelitian. Pada tikus DM yang diberikan aloksan, pada pemeriksaan
histopatologi memperlihatkan perubahan pada organ ginjalnya yaitu adanya perluasan glomerular, dilatasi tubulus dan nekrosis pada
interstisial pada penelitian selama 14 hari. Manifestasi akut perubahan fungsi ginjal terjadi pada 4 hari setelah induksi aloksan dan nefropati
diabetik dilaporkan terjadi 14 hari setalah induksi aloksan.
26
Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu penelitian Zafar et al 2010 yang menunjukkan peningkatan rasio
berat organ ginjal secara signifikan antara tikus DM dengan tikus non DM. Beberapa studi menjelaskan bahwa terjadinya hipertrofi ginjal
akibat adanya produksi faktor pertumbuhan. Kejadian DM dependen insulin berkaitan erat dengan ekspresi berlebihan Transforming
growth factor TGF-
1 pada ginjal terutama pada sel proximal convoluted tubules
PCT dan sel mesengial glomerular sehingga terjadi hipertofi pada ginjal.
20
4.3. 3 Jantung
Data rasio berat organ jantung diambil setelah dilakukan terminasi yaitu pada hari ke-14 pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia.
Grafik 4.5 Rerata rasio berat ginjal hari ke-14 semua kelompok penelitian
Pada grafik 4.5 menunjukkan rasio berat organ jantung pada kelompok DM dengan terapi Cinnamomum cassia lebih kecil
dibandingkan dengan kelompok penelitian lain. Tabel 4.5 Hasil Uji Kruskal Wallis Rerata Rasio Berat Organ Jantung
pada Semua Kelompok
Kelompok Penelitian
Mean ± St.Dev Mean Rank
Rerata berat organ jantung
N 2,4175 ± 0,28135
10,50 DM
1,2150 ± 0,07850 6,50
D + CC 0,1650 ± 0,08851
2,50
Keterangan: N: Kelompok normal n=4; DM: Kelompok DM n=4; D + CC: Kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia
n=4 p0,05
Tabel 4.5 memperlihatkan rerata rasio berat jantung terhadap proporsi berat badan tikus. Pada kelompok normal terjadi
peningkatan rasio berat organ jantung lebih besar yaitu sebesar 2,4175 gram, sedangkan kelompok DM sebesar 1,2150 gram dan
kelompok DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia 0,5
1 1,5
2 2,5
3
Hari ke-14
Rasio B er
at Jan
tun g
N D
D + CC
mempunyai rasio berat jantung paling kecil yaitu 0,1650 gram. Namun, berdasarkan uji analisis statistik dengan menggunakan uji
Kruskal wallis didapatkan p0,05 yang menunjukkan adanya
perbedaan bermakna rasio berat organ jantung antar kelompok penelitian.
Pada beberapa hewan percoobaan diabetes, terjadi perubahan pada fungsi dan struktur otot jantung.
27
Menurut penelitian Vogel et al 1988, kelinci yang diinduksi aloksan
mempunya rata-rata berat ventrikel kiri lebih besar dari pada kelinci yang normal.
28
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa pemberian ekstrak Cinnamomum cassia
dengan dosis 300mgkgbb selama 14 hari menurunkan secara bermakna peningkatan rasio berat pankreas,
ginjal dan jantung tikus DM yang diinduksi aloksan.
4.4 Hambatan Penelitian
Dalam tahap persiapan penelitian hingga akhir penelitian ditemukan hambatan berupa Banyaknya sampel yang mati akibat sifat
toksik dari Alloxan monohydrate.
39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pada penelitian ini didapatkan simpulan sebagai berikut: 5.1. 1
Ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 300 mgkgbb yang diberikan selama 14 hari memiliki efek terhadap penurunan kadar
glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Rerata penurunan glukosa darah pada tikus DM yang diberikan terapi ekstrak
Cinnamomum cassia adalah 12,25.
5.1. 2 Ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 300mgkgbb yang
diberikan selama 14 hari memiliki efek meningkatkan berat badan tikus DM dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia meskipun
perbedaan antar semua kelompok penelitian tidak signifikan 5.1. 3
Ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 300mgkgbb yang diberikan selama 14 hari memiliki efek menurunkan berat organ
pankreas, ginjal dan jantung dibandingkan kelompok DM secara signifikan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, maka pada penelitian selanjutnya disarankan sebagai berikut:
5.2. 1 Menggunakan beragam dosis untuk pemberian ekstrak
Cinnamomum cassia dengan waktu penelitian yang lebih lama
5.2. 2 Melakukan pemeriksaan histopatologi untuk melihat kerusakan
mikroskopik pada organ 5.2. 3
Melakukan pemeriksaan fungsi pada masing-masing organ untuk melihat gangguan fungsi yang terjadi pada organ
40
BAB VI KERJASAMA RISET
Riset ini merupakan bagian kerjasama riset mahasiswa dan kelompok riset diabetes dan regenerasi pankreas Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dibiyai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di bawah
bimbingan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D dan dr. Hari Hendarto, Sp.PD, Ph.D, FINASIM.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization WHO. Definition, Diagnosis and
Classification of Diabetes Mellitus and Its Complication. Geneva: Department of Noncommunicable Disease Surveillance. 1999
2. World Health Organization and International Diabetes Federation.
Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediet Hyperglicemia. Geneva: WHO Press. 2006
3. Cockram, CS. The Epidemiology of Diabetes Mellitus in the Asia-Pasific
Region. Hong Kong. Department of Medicine and Therapeutic, The Chinese University of Hong Kong. 2000
4. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan kementerian Kesehatan RI. 2013 5.
Sudoyo Aru W., Setiyohadi B., K Marcellus Simadibarata., Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 3. Jakarta: Interna Publishing. 2009
1865-1899. 6.
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke-6 Alih Bahasa oleh dr. Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC. 2012
7. Gardner, David G and Dolores Shoback.
Langee Greenspan’s Basic Clinical Endocrinology Eighth Edition. San Francisco: McGraw-
Hill’s Medical. 2007
8. Malvi, Reetesh. Et al. A Review on Antidiabetic Medicinal Plants and
Marketes Herbal
Formulation. India:
International Journal
of Pharmaceutical Biological Archive. 2011
9. Perkumpulan Endokrinologi Indoesia. Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. 2011 3-4 10.
Price Sylvia A., Wilson Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2 Alih Bahasa oleh dr. Brahm U. Pendit.
Jakarta: EGC. 2003 1260-1270
11. Al-Jamal, Abdulrahim, Imad Naji Rasheed. Effects of Cinnamon Cassia
Zelynicum on Diabetic Rats. Jordan: African Journal of Food Science. 2010
12. Kamble, Shobha and S. Rambhimaiah. Antidiabetic Activuty of aqueous
Extract of Cinnamomum cassia in Alloxan-Induced Diabetic Rats. India: Biomedical and Pharmacology Journal. 2013
13. Molina, Patricia E. Lange Endocrine Physiology 2nd Edition. San
Francisco: McGraw- Hill’s Medical. 2007
14. Graaff, Van De. Human Anatomy Sixth Edition. New York: McGraw-Hill
Comp. 2001 470 15.
UKK Endokrinologi Anak dan Remaja., Ikatan Dokter Indonesia., World Diabetes Foundation. Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus
Tipe 1. Jakarta: IDAI. 2009 8-9 16.
Nugroho, Agung Endro. Review Hewan Percobaan Diabetes Mellitus: Patologi dan Mekanisme Aksi Diabetogenik. Yogyakarta: Biodiversitas.
2011 17.
Rohilla Ankur., Ali Shahjad. Alloxan Induced Diabetes: Mechanisms and Effects. India: International Jurnal of Research in Pharmaceutical and
Biomedical Sciences. 2012 2229-3701 18.
Ravindran, P.N., Babu K. Nirmal., Shylaja M. Cinnamon and Cassia The Genus Cinnamomum. Washington, D.C: CRC Press LLC. 2004
19. Dugoua, Jean-Jacques., Seely D., Perri D., Cooley K., Forelli T., Mills E.,
et al. From Type 2 Diabetes to Antioxidant Activity: a Systematic Review of the Safety and Efficacy of Common and Cassia Cinnamon Bark. Canada:
NRC Research Press. 2007. 85. 837-847 20.
Zafar, Muhammad., Naqvi Syed Naeem-ul-Hasan. Effect of STZ-Induced Diabetes on The Relative Weight of Kidney, Liver and Pancreas in Albino
Rats: A Comparative Study. Pakistan: Int. J. Morphol. 2010. 281, 135- 142
21. Integrated Taxonomic Information System. 2014. Diunduh tanggal 3
September 2014.