Analisis Korelasi Antara Kompetensi Wirausaha X1, Orientasi

109 variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. Secara diagram bentuk hubungan antara ketiga variabel yang sedang diteliti tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.4 Diagram Jalur Paradigma Penelitian Gambar diagram jalur seperti terlihat diatas dapat diformulasikan kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut : Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama X 2 = P X2X1 X 1 + εεεε 1 Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua Y = P YX1 X 1 + P YX2 X 2 + εεεε 2 Keterangan: Y = Kinerja bisnis X 2 = Orientasi pasar X 1 = Kompetensi wirausaha P X2X1 = Koefisien jalur Kompetensi wirausaha terhadap orientasi pasar P YX1 = Koefisien jalur Kompetensi wirausaha terhadap kinerja bisnis X 1 X 2 Y P YX1 P YX2 P X2X1 εεεε 1 εεεε 2 110 P YX2 = Koefisien jalur orientasi pasar terhadap kinerja bisnis ε = Pengaruh faktor lain Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antar sesama variabel, maka nilai koefisien korelasi yang diperoleh dikonsultasikan ke tabel interpretasi koefisien korelasi berikut : Tabel 4.20 Pedoman Pengklasifikasian Koefisien Korelasi No Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 1 0,000 – 0,199 Sangat rendah 2 0,200 – 0,399 Rendah 3 0,400 – 0,599 Sedang 4 0,600 – 0,799 Kuat 5 0,800 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, 2009; 250 Variabel bebas pada penelitian ini adalah kompetensi wirausaha X 1 , variabel intervening orientasi pasar X 2 dan variabel dependen kinerja bisnis Y, koefisien korelasi diantara ketiga variabel tersebut dihitung menggunakan rumus berikut : 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 X X n X X X X r n X X n X X − =   − × −     ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 1 1 1 2 2 2 2 1 1 X Y n X Y X Y r n X X n Y Y − =   − × −     ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 X Y n X Y X Y r n X X n Y Y − =   − × −     ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS.18 diperoleh koefisien korelsi antara ketiga variabel tersebut sebagai berikut : 111 Tabel 4.21 Korelasi Antar Variabel Penelitian Berdasarkan nilai koefisien korelasi diatas dapat dilihat bahwa hubungan antara kompetensi wirausaha X 1 dangan orientasi pasar X 2 sebesar 0,729 dan masuk dalam kategori kuat atau erat. Arah hubungan positif antara kompetensi wirausaha dengan orientasi pasar menujukkan bahwa kompetensi wirausaha yang baik cenderung diikuti dengan peningkatan orientasi pasar. Kemudian hubungan antara kompetensi wirausaha X 1 dengan kinerja bisnis Y sebesar 0,732 termasuk dalam kategori kuat, demikian juga hubungan antara orientasi pasar X 2 dengan kinerja bisnis Y sebesar 0,748 termasuk dalam kategori sangat kuat dengan arah positif.

4.4.1.2 Analisis Jalur Antara Kompetensi Wirausaha X

1 Terhadap Orientasi Pasar X 2 Karena variabel independen hanya satu variabel kompetensi wirausaha, maka nilai koefisien korelasi sekaligus menjadi koefisien jalur. 2 1 1 2 X X P 0, 729 X X r = = Correlations 1.000 .732 .748 .732 1.000 .729 .748 .729 1.000 . .000 .000 .000 . .000 .000 .000 . 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Y X1 X2 Y X1 X2 Y X1 X2 Pearson Correlation Sig. 1-tailed N Y X1 X2 112 Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS.18 diperoleh koefisien jalur kompetensi wirausaha terhadap orientasi pasar sebagai berikut : Tabel 4.22 Analisis Jalur Kompetensi Wirausaha terhadap Orientasi Pasar Secara Parsial Nilai standardized coefficients sebesar 0,729 pada tabel 4.22 merupakan nilai koefisien jalur kompetensi wirausaha terhadap orientasi pasar. Koefisien jalur adalah bobot pengaruh langsung variabel kompetensi wirausaha terhadap orientasi pasar pada usaha sepatu yang berada di daerah Sentra UKM Sepatu Cibaduyut.

4.4.1.3 Analisis Determinasi Kompetensi Wirausaha X

1 Terhadap Orientasi Pasar X 2 Secara Parsial Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien jalur. 0,531 Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS.18 diperoleh koefisien determinasi kompetensi wirausaha terhadap orientasi pasar sebagai berikut : Coefficients a 7.354 2.523 2.915 .004 .904 .086 .729 10.529 .000 Constant X1 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: X2 a. 2 1 2 1 2 2 X X X X R = P =