Sejarah Perusahaan Gambaran Umum Perusahaan8
78
Sekitar tahun 1950 para pengrajinpengusaha tersebut berkembang jumlahnya menjadi 250 pengusaha, kesadaran berorganisasi yang mulai tumbuh yaitu dengan
membentuk suatu wadah kepegurusan yang diberi nama Gabungan Pengusaha Sepatu Desa Bojongloa GPSDB. Melalui wadah tersebut mulai dirintis
penyediaan bahan baku untuk produksi para anggotanya. Bahan baku tersebut berasal dari luar daerah dan beberapa diantaranya diperoleh dengan cara
mengimpor. Pada tahun 1977 kondisi seperti itu mulai berubah ketika pemerintah
melalui Departemen Perindustrian Provinsi Jawa Barat, bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial LP
3
ES membangun Pusat Pelayanan Fasilitas Center Service Facility yang lebih
dikenal oleh para pengrajin Sentra Industri Cibaduyut dengan Unit Pelayanan Teknis UPT barang kulit Cibaduyut. Setelah dibentuknya UPT tersebut
kerjasama antar instansi pemerintah dan lembaga-lembaga swasta menjadi lebih epektif untuk melakukan pembinaan jangka panjang terhadap pengrajin sepatu
Cibaduyut. Diantara bantuan-bantuan yang diberikan adalah alat-alat permesinan baru yang menunjang bagi peningkatan produksi ataupun kualitas barang yang
dihasilkan, penyaluran modal kredit dan melalui pendidikan dengan melakukan pelatihan-pelatihan sehingga jumlah pengrajin yang membuka bengkel sepatu
semakin banyak. Bagian-bagian bisnis tertentu seperti bagian penjualan, pembelian,
administrasi dan bagian keuangan menjadi perhatian utama. Hal inilah yang kemudian disadari oleh pengrajin sepatu Cibaduyut untuk terus mengembangkan
79
usahanya dengan membentuk organisasi usaha yang semakin kompleks dan penggunaan tenaga-tenaga ahli dibidangnya masing-masing, sehingga industri
kecil ini semakin berkembang dan unit usaha yang dimiliki oleh pengrajin semakin besar.