Pengertian Ekstraksi Metode Ekstraksi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, flavonoid Majumder, Pulak et al, 2011, Selain itu menurut Majumder Pulak 2011 juga memiliki aktivitas antijamur.

2.1.6 Khasiat

Katumpangan air P. pellucida L. Kunth sering digunakan sebagai ramuan dalam pengobatan tradisional. Tumbuhan ini memiliki manfaat dalam pengobatan sakit kepala, demam, sakit perut, abses, bisul dan gangguan ginjal Oloyede, 2011. Menurut penelitian Sio, Susie O 2001 P. pellucida L. Kunth dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan asam urat. Berbagai penelitian sudah dilakukan dan menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas analgesik, antipiretik, antiinflamasi, hipoglikemik Sheikh H., et al, 2013, antibakteri Xu Su, 2005, antijamur Majumder, Pulak et al, 2007, antimikroba dan antikanker Wei et al, 2011. P. pellucida mempunyai banyak khasiat sebagai obat, namun karakterisasinya belum ada dan masih sedikit yang meneliti tentang kandungan kimianya. Menurut Hembing 2006, P. pellucida berkhasiat untuk mengatasi nyeri pada rematik, penyakit asam urat, radang kulit, luka terpukul dan luka bakar ringan. Bagian yang digunakan adalah herba. Menurut hasil penelitian Muhtadi 2004, tentang aktivitas antidiabetes ekstrak etanol dari herba suruhan Peperomia pellucida H.B.K., hasil penapisan fitokimia dari ekstrak etanol menunjukkan adanya golongan senyawa steroida.

2.2 EKSTRAKSI

2.2.1 Pengertian Ekstraksi

Pengambilan bahan aktif dari suatu tumbuhan, dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Pengertian ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut. Pengetahuan mengenai golongan senyawa aktif yang dikandung dalam simplisia akan mempermudah proses pemilihan pelarutan dan cara ekstraksi yang tepat Depkes, 2000. Prinsip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa non polar dalam senyawa non polar. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi, dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna Ansel, 1989.

2.2.2 Metode Ekstraksi

Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut Depkes, 2000 yaitu: 1. Cara dingin a. Maserasi Maserasi ialah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinyu terus-menerus. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya. b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses ini terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Cara Panas a. Refluks Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna. b. Sokletasi Sokletasi ialah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendinginan balik. c. Digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinyu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 o C. d. Infusa Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air mendidih, temperatur terukur 96 o C - 98 o C selama waktu tertentu 15-20 menit. e. Dekok Dekok adalah infus yang waktunya lebih lama lebih dari 30 menit dan temperatur sampai titik didih air.

2.3 EKSTRAK