Faktor-faktor Yang Menjadi Penghambat Dalam Memberikan

konsep, doktrin dan asas-asas hukum yang berkaitan dengan pokok cara membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan permasalahan yang akan di bahas. Berikut ini bahan-bahan yang berkenaan dengan kasus yang akan di bahas yang terdiri antara lain : Data skunder dalam penelitian ini adalah : 1. Bahan Hukum Primer, antara lain : a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Jo. Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP b Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana KUHAP. c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. d Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. e Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. 2. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan bahan hukum primer dalam hal ini teori-teori yang dukemukakan para ahli dan peraturan-peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 3. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang terdiri dari: a Literatur b Kamus c Internet, surat kabar dan lain-lain 1

C. Penetuan Populasi dan Sampel

Populasi yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang dapat diduga-duga. Populasi adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang sama. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah Kepolisian Daerah Lampung. Sampel merupakan sejumlah objek yang jumlahnya kurang dari populasi. Pada sampel penelitiannya diambil dari beberapa orang populasi secara “purposive sampling ” atau penarikan sample yang bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan pada tujuan tertentu. 3 Dalam penelitian ini responden sebanyak 4 orang, yaitu : 1. Penyidik Unit PPA Polres Lampung Utara : 2 orang 2. Hakim Anggota di Pengadilan Negeri Kotabumi : 1 orang 3. LSM Lembaga Swadaya Masyrakat : 1 orang + Jumlah 4 orang. 1 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia 1986hlm. 57. 2 Ibid, hlm 72. 3 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian dan Survey, Jakarta, 1987, hlm 152.

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Perlindungan Hukum Terhadap Lessor Dalam Perjanjian Leasing (Sewa Guna Usaha)(Studi Kasus Pada PT. OTO Multiartha Cabang Medan)

14 174 83

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK

1 20 55

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN

1 17 115

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ANAK DI SURAKARTA Upaya Perlindungan Hukum Bagi Korban Tindak Pidana Perdagangan Anak Di Surakarta.

0 4 19

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ANAK DI SURAKARTA Upaya Perlindungan Hukum Bagi Korban Tindak Pidana Perdagangan Anak Di Surakarta.

0 2 12

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN DIHUBUNGKAN DENGAN BERLAKUNYA UNDANG- UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Klas I A Padang).

0 0 11

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN PERKOSAAN DALAM PERADILAN ANAK

1 4 14

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH A. Undang-Undang No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana - Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus

0 0 20

BAB III PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM 3.1 Perlindungan Hukum berdasarkan Hukum Pidana Umum atau Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) 3.1.1.Bagi Anak sebagai Pelaku Perkosaan - PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANA

0 0 27