b. Keterampilan lanjutan
Komponen-komponen yang termasuk ke dalam keterampilan bertanya lanjut adalah:
1 Pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan.
2 Urutan pertanyaan: pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutsn
yang logis. 3
Melacak: untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan, ketermpailan melacak perlu dipunyai
oleh guru. Seperti meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang jawabannya, memberikan alasan dan memberikan contoh yang relevan.
4 Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antarsiswa.
3. Keterampilan menggunakan variasi
Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar-mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.
Komponen keterampilan menggunakan variasi dibagi tiga, yaitu:
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
Variasi gaya mengajar guru meliputi komponen-komponen variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, kontak pandang, gerakan badan dan mimik,
dan perubahan posisi guru. b.
Variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran
Ditinjau dari reseptor penerima rangsang yang disampaikan, maka media dan bahan pengajaran penerima dapat digolongkan menjadi:
1 Media dan bahan pengajaran yang dapat didengar oral.
2 Media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat visual.
3 Media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, diraba, atau
dimanipulasikan media taktil. c.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Rentangan variasi dapat bergerak di antara dua kutub yang ekstrem, yakni guru
sebagai pusat kegiatan dan siswa sebagai pusat kegiatan. Perubahan interaksi di antara kedua kutub tadi akan berakibat pada pola kegiatan yang dialami siswa.
4.
Keterampilan Menjelaskan
Berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses
penalaran siswa, dan bukan indoktrinisasi. Dalam garis besarnya komponen keterampilan menjelaskan meliputi:
a. Merencanakan penjelasan
Dalam merencanakan penjelasan perlu diperhatikan isi pesan yang akan disampaikan dan penerima pesan siswa dengan segala kesiapannya.
b. Menyajikan penjelasan
Beberapa komponen yang perlu diperhatikan adalah: 1
Kejelasan: kejelasan tujuan, bahasa, dan proses penjelasan merupakan kunci dalam memberikan penjelasan.
2 Penggunaan contoh dan ilustrasi akan mempermudah siswa yang sulit
dalam menerima konsep yang abstrak. 3
Memberikan penekanan: penekanan dapat diartikan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya mengajar variasi dalam suara, mimik.
4 Pengorganisasian: dapat dikerjakan dengan cara membuat hubungan
antara contoh dalil menjadi jelas dan memberikan ikhtisar butir-butir yang penting selama ataupun pada akhir sajian.
5 Balikan: untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, balikan dapat
diperoleh dengan cara memperhatikan tingkah laku siswa.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat keadaan apa yang
akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran oleh guru adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Komponen dan aspek-aspek yang berkaitan dengan membuka pelajaran adalah menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberikan acuan, dan
membuat kaitan. b.
Menutup pelajaran Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir kegiatan, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran, yakni: meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan, mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya
mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan
memberikan soal-soal tertulis.
6. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil
Mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar-mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil,
dan hanya seorang untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil
dan perorangan, yakni: a.
Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. Prinsip yang penting dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah
terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. b.
Keterampilan mengorganisasi Keterampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama
pelajaran berlangsung adalah memberikan orientasi umum dengan tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan secara jelas, membentuk kelompok
yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, dan sebagainya. c.
Kemampuan membimbing dan memudahkan belajar Keterampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami
frustasi. Adapun beberapa keterampilan yang menunjang adalah 1 memberikan penguatan, 2 mengembangkan supervise proses awal, yang
diberikan dengan tujuan melihat apakah siswa sudah bekerja sesuai dengan
arah, 3 mengadakan supervisi proses lanjut, 4 mengadakan supervisi pemaduan.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi
yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.
Keterampilan mengelola kelas dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal. b.
Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan
siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan Membimbing Diskusi Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teraur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan
tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
Komponen keterampilan memimpin diskusi kecil, yaitu:
a. Pemusatan perhatian. Dapat dikerjakan dengan cara merumuskan tujuan
atau topik diskusi, menyatakan masalah-masalah yang spesifik dan menegasakan kembali bila terjadi penyimpangan.
b. Memperjelas permasalahan. Dapat diperjelas dengan cara memparaprase
atau merangkum ide-ide siswa, melacak komentar siswa, dan menguraikan atau memperluas pandangan siswa dengan cara memberikan informasi
tambahan. c.
Menganalisa pandangan siswa. d.
Meningkatkan urutan pikiran siswa . e.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. f.
Menutup diskusi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan
deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian Suryabrata, 2011: 76. Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk
mendeskripsikan pembelajaran apresiasi drama pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013.
1.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI SMAN 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013. Kegiatan
pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini difokuskan pada : 1.
Perencanaan proses pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengenai apresiasi drama khususnya mengungkapkan
wacana sastra dalam bentuk pementasan drama. 2.
Proses pembelajaran yang berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kelas yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup dalam pelaksanaan pembelajaran, serta
3. Penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil proses belajar
mengajar. 3.3
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah mengamati perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, dan
penilaian hasil belajar siswa dalam mengapresiasi drama. Berikut instrument pengamatan perencanaan pembelajaran.
Tabel 3.1 Instrumen Pengamatan Perencanaan Pembelajaran IPPP
Sumber: Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran IPPP dimodifikasi Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dari lembar observasi yang diamati selama
kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia kemudian diisi selama proses pembelajaran berlangsung yang ditandai dengan member
ikan tanda cek √ pada
No Aspek yang dianalisis
Ada Tidak
Ada
1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran
tidak menimbulkan penafsiran ganda dan perilaku hasil belajar
2. Pemilihan materi ajar
sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik 3.
Pengorganisasian materi ajar keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan
alokasi waktu
4. Pemilihan sumbermedia pembelajaran
sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik
5. Kejelasan skenario pembelajaran
langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup
6. Kerincian skenario pembelajaran
setiap langkah tercermin strategimetode dan alokasi waktu pada setiap tahap
7. Kesesuain teknik dengan tujuan pembelajaran
8. Kelengkapan instrumen
soal, kunci, pedoman penskoran
setiap aspeknya yang sesuai dengan keadaan di dalam kelas.. Lembar observasi proses pembelajaran untuk pelaksanaan oleh guru dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut.
Tabel 3.2 Instrumen Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang diamati
Ada Tidak
Ada I
Prapembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
II Kegiatan Inti Pembelajaran
A Penguasaan Materi Pembelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 3.
Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B PendekatanStrategi Pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa 2.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut 3.
Menguasai kelas 4.
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 5.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
C Pemanfaatan Sumber BelajarMedia Pembelajaran
1. Menggunakan media secara efektif dan efisien
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D Pembelajaran
yang Memicu
dan Memelihara
Keterlibatan Siswa
1. Menumbuhkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
3. Menumbuhkan kerjasama dan antusiasme siswa dalam
belajar
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Memantau kemajuan belajar selama proses
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
tujuan
F Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar 2.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III Penutup
1. Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa 2.
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remedialpengayaan
Sumber: Muhlich 2007: 66-77 Tabel 3.3 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang
Dinilai Kriteria Penilaian
1. Aktivitas Melihat
Siswa membaca,
memperhatikan demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Aktivitas Lisan
Siswa menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat, diskusi.
3. Aktivitas
Mendengarkan Siswa mendengarkan, uraian, percakapan, diskusi,
musik. 4.
Aktivitas Bergerak Siswa melakukan percobaan, melakukan konstruksi,
model mereparasi, bermain. 5.
Aktivitas Mental Siswa menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 6.
Aktivitas Emosional
Siswa bersemangat, gembira, merasa bosan, berani, tenang, gugup.
Sumber: Sardiman 2012: 100 Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4x45 menit. Dengan ketentuan
dua jam pada pertemuan pertama digunakan untuk memberikan materi mengenai apresiasi drama khususnya mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan
drama lalu dua jam pada pertemuan kedua digunakan untuk mengapresiasi drama dengan mementaskan drama di depan kelas.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data yang penulis lakukan adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut.