menyiratkan pemadatan kurikulum baik dalam bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya, meningkatkan efek dari bahasa kedua petunjuk.
2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 1 Kerangka Berpikir Penelitian Korelasi
Intensitas Belajar Hasil Belajar Siswa
Indikator Intensitas Belajar: 1. Adanya Motivasi Belajar
2. Durasi dan
Frekuensi Belajar
3. Adanya persentasi atau target dalam belajar
4. Menciptakan arah sikap dalam belajar
5. Adanya minat
untuk belajar
Nilai UTS Semester 2 PKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, dan IPS
Pengaruh Intensitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Gugus Terampil Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang
Pengaruh Intensitas Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Intensitas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan
penuh semangat untuk mencapai tujuan, dalam hal ini tujuan belajar. Semakin lama intensitas belajar maka siswa akan semakin menguasai materi pelajaran.
Namun bila intensitas belajar siswa kurang, maka semakin kurang pula materi yang dikuasai siswa. Di sekolah siswa belajar berbagai macam pelajaran, dari
mata pelajaran wajib hingga mata pelajaran khusus daerah. Berbagai mata pelajaran itu tidak hanya diajarkan sekali dalam seminggu, namun bisa 2-3 kali.
Belum lagi siswa juga masih harus belajar di rumah untuk mengerjakan PR, menulis rangkuman, dan lain-lain. Dengan intensitas belajar yang tinggi, akan
membuat siswa menjadi semakin paham dan aktif di kelas. Siswa yang tingkat pemahamannya lebih besar dan aktif akan mempermudah untuk mendapatkan
hasil belajar yang optimal. Dengan demikian, intensitas belajar mempunyai pengaruh dengan hasil belajar siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan alur yang telah dipaparkan di atas, peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut.
H : Tidak terdapat pengaruh antara intensitas belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas V di SD Gugus Terampil Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
Ha : Terdapat pengaruh antara intensitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Gugus Terampil Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasional kuantitatif. Arikunto 2010: 313 menyatakan bahwa penelitian korelasional
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Hal tersebut diperkuat
oleh pendapat dari Muhidin 2011:105 yang menyatakan bahwa tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain: 1 untuk mencari bukti terdapat
tidaknya hubungan korelasi antarvariabel, 2 bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel, dan 3 untuk memperoleh
kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti meyakinkan atau signifikan atau tidak berarti tidak meyakinkan.
Desain penelitian korelasi ini menggunakan penelitian hubungan bivariat. Penelitian bivariat ini terdapat dua macam yaitu penelitian korelasi
sejajar dan penelitian korelasi sebab akibat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis yang kedua yaitu penelitian korelasi sebab akibat. Penelitian
korelasi sebab akibat digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Desain penelitian hubungan ini
cukup sederhana, hanya mengumpulkan skor dua variabel dengan subyek yang sama dan kemudian menghitung koefisien korelasinya.