18
kebingungan, kemarahan yang tidak rasional, depresi dan ketergantungan alkohol O’Brien et al., 2001 dalam Rickford, 2003
C. Konsep Koping
1. Pengertian koping Koping adalah proses yang dilalui oleh individu dalam menyelesaikan
situasi stresfull. Koping tersebut adalah merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologik. Koping yang
efektif menghasilkan adaptasi yang menetap yang merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan koping yang tidak efektif
berakhir dengan maladaptif yaitu perilaku yang menyimpang dari keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain atau
lingkungan. Setiap individu dalam melakukan koping tidak sendiri dan tidak hanya menggunakan satu strategi tetapi dapat melakukannya bervariasi, hal
ini tergantung dari kemampuan dan kondisi individu Rasmun, 2004. 2. Sumber-sumber koping
Sumber-sumber koping meliputi status sosioekonomik, keluarga, jaringan interpersonal, dan organisasi sekunder yang dinaungi oleh
lingkungan sosial yang lebih luas. Kurangnya sumber personal tersebut menambah stres bagi individu Stuart. G. W. Sandra, J.S., 1998.
3. Strategi koping Strategi koping yang bisa digunakan menurut Lazarus dan Folkman
1984 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
19
3.1. Koping yang berfokus pada masalah problem focused coping Problem focused coping, yaitu usaha mengatasi stres dengan cara
mengatur atau mengubah masalah yang dihadapi dan lingkungan sekitarnya yang menyebabkan terjadinya tekanan. Problem focused coping ditujukan
dengan mengurangi demands dari situasi yang penuh dengan stres atau memperluas sumber untuk mengatasinya. Strategi yang dipakai dalam
problem focused coping antara lain sebagai berikut: a Confrontative coping: usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan
cara yang agresif, tingkat kemarahan yang cukup tinggi, dan pengambilan risiko, b Seeking social support: usaha untuk mendapatkan kenyamanan
emosional dan bantuan informasi dari orang lain, c Planful problem solving: usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan
cara yang hati-hati, bertahap, dan analistis. 3.2. Emotion Focused Coping
Emotion focused coping, yaitu usaha mengatasi stres dengan cara mengatur respons emosional dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang dianggap penuh tekanan. Strategi yang digunakan dalam emotion focused
coping antara lain sebagai berikut: a Self-control: usaha mengatur perasaan ketika menghadapi situasi yang menekan, b Distancing: usaha untuk tidak
terlibat dalam permasalahan, seperti menghindar dari permasalahan seakan tidak terjadi apa-apa atau menciptakan pandangan-pandangan yang positif,
seperti menganggap masalah sebagai lelucon, c Positive reappraisal: usaha
Universitas Sumatera Utara
20
mencari makna positif dari permasalahan dengan berfokus pada pengembangan diri, biasanya juga melibatkan hal-hal yang bersifat religius,
d Accepting responsbility: usaha untuk menyadari tanggung jawab diri sendiri dalam permasalahan yang dihadapinya dan mencoba menerimanya
untuk membuat semuanya menjadi lebih baik, e Escapeavoidance: usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari situasi tersebut atau
menghindarinya dengan beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok atau menggunakan obat-obatan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi koping menurut Lazarus dan
Folkman 1984, yaitu: 4.1. Kesehatan fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang
cukup besar. 4.2. Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib external locus of control yang mengerahkan
individu pada penilaian ketidakberdayaan helplessness yang akan menurunkan kemampuan strategi koping: problem-solving focused coping
4.3. Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk
Universitas Sumatera Utara
21
menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya
melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. 4.4. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial
yang berlaku di masyarakat. 4.5. Dukungan sosial
Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota
keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. 5. Penggolongan Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi dua Stuart dan Sundeen, 1995 yaitu:
5.1. Mekanisme koping adaptif Mekanisme koping adaptif adalah mekanisme koping yang
mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar, dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah
secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif. 5.2. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping maladaptif adalah mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan
Universitas Sumatera Utara
22
otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihantidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.
D. Koping Narapidana Wanita