Pandangan Sallie L. Baliunas tentang Perubahan Iklim

~ 10 ~ besar, banjir atau limpahan air laut yang hebat, gagal panen, dan merebaknya berbagai penyakit. Aitkin mengutarakan kekecewaannya terhadap IPCC yang menutup-nutupi fenomena siklus iklim ini dari publik. Siklus iklim Pasifik menjelaskan bahwa fenomena pemanasan global disebabkan oleh faktor alam dan bukan karena aktivitas manusia. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia hanya 0,03 persen dari atmosfer. Pemanasan iklim di masa lalu tidak berkaitan dengan adanya perubahan konsentrasi karbon dioksida. Inti es Antartika menunjukkan bahwa setelah Abad Es Ice Ages, suhu bumi memanas 800 tahun setelah kadar karbon dioksida di atmosfer meningkat. Pemanasan menghasilkan banyak karbon dioksida di atmosfer, bukan karena lainnya. Avery menyebutkan bahwa ada faktor lain yang dapat menyebabkan pemanasan suhu bumi yaitu hubungan antara energi matahari dan suhu, dan hubungan antara pergerakan laut dan suhu. Bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tidak terdapat tren pemanasan global selama tahun terakhir sejak tahun . Pada tahun UK’s Hadley Centre, U.S. Goddard SpaceCenter, dan University of Alabama melaporkan terjadinya penurunan suhu bumi sebesar 0,7 derajat Celcius yang merupakan penurunan pertama suhu global selama 30 tahun terakhir. Sementara, U.S Jet PropulsionLab menyatakan bahwa lautan berhenti memanas sejak 4-5 tahun yang lalu. Model-model iklim tidak memperkirakan hal ini sebelumnya. Avery pun menyebutkan dalam presentasinya di Hudson Forum bahwa perubahan iklim berupa pemanasan global tidak akan mengurangi keragaman spesies tumbuhan di muka bumi dan populasi beruang kutub. Siklus 1500-an tahun telah menunjukkan bahwa kebanyakan species mampu bertahan hidup dan beradaptasu dalam kondisi perubahan iklim di masa lalu. Selain itu, Avery berpendapat bahwa lapisan es di Arktik saat ini sudah kembali ke kondisi normal dan tidak mencair. Beruang kutub merupakan spesies yang relatif muda, namun bukti-bukti fossil di lapangan menunjukkan bahwa hewan tersebut telah adasejak 110,000-130,000 tahun yang lalu. Beruang telah menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi pemanasan bumi yang terjadi 9000 dan 4000 tahun lalu. Studi-studi belum mampu memperlihatkan berapa banyak spesies yang bertahan dalam kondisi pemanasan global di masa lalu, namun bukti menunjukkan spesies-spesies tersebut mampu bertahan hingga saat ini.

2.3 Pandangan Sallie L. Baliunas tentang Perubahan Iklim

Sallie Baliunas, Ph.D., adalah seorang peneliti senior dari George C. Marshall Institute. Penelitiannya fokus pada bidang Astrofisik terutama pada ultraviolet spectroscopy pada bintang; struktur, jenis dan aktivitas bintang; matahari dan perubahan global; dan berbagai aktivitas benda angkasa yang menyerupai bintang. Pada tahun 2000, Baliunas dan Soon mempublikasikan ~ 11 ~ sebuah artikel yang menyatakan bahwa perubahan iklim global merupakan proses alami yang terjadi karena adanya radiasi sinar matahari Soon dan Baliunas, 2003. The Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC, badan PBB yang berkewenangan dalam meneliti perubahan iklim, dalam laporannya pada tahun 2001 menyatakan bahwa pemanasan yang banyak terjadi di permukaan bumi dalam 50 tahun terakhir banyak disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan dari aktivitas manusia. Hal ini menyebabkan banyak hal dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari manusia. Berbagai penelitian dilakukan dan tidak sedikit penelitian yang memakan dana yang sangat besar. IPCC menyebutkan bahwa perubahan iklim di abad ke-20 terjadi diluar dari kebiasaan dan tidak alami, terutama terjadi pada periode 1951-2000. bumi menjadi lebih lembab, kering, atau panas daripada masa-masa sebelumnya. Hal ini disebabkan karena emisi gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia yang terbuang ke atmosfer yang terjadi pada pertengahan abad ke- 20. Bailunas dan Soon membantah hal ini dalam papernya Lesson and Limits of Climate History . Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap terjadinya perubahan iklim global. Peningkatan konsentrasi emisi gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia meningkat lebih dari 80 setelah tahun 1940. Seharusnya, hal ini menyebabkan naiknya pemanasan pada awal abad ke-20, namun yang terjadi adalah periode yang lebih dingin pada tahun 1940-1970 Bailunas, 2002. Trend pemanasan yang terjadi selama ini hanya terjadi di permukaan bumi dan kemungkinan terjadi secara alami. NASA dan NOAA menyebutkan bahwa lapisan udara dengan ketinggian 1-5 mil tidak mengalami pemanasan dimana seharusnya terjadi pemanasan yang diakibatkan oleh emisi gas yang dihasilkan dari aktivitas manusia, oleh karena itu disebutkan bahwa pengaruh dari aktivitas manusia terhadap pemanasan global sangatlah kecil. Lapisan udara yang seharusnya dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca ternyata tidak mengalami pemanasan Bailunas, 2002. Selain itu, sejarah mencatat bahwa pada masa sebelumnya juga pernah terjadi perubahan iklim ekstrim seperti yang terjadi sekarang ini. Pada periode 800 – 1300 Medieval Warm Period atau Medieval Optimum bumi relatif lebih panas, tanaman anggur banyak tumbuh di selatan Inggris dan bangsa Viking bisa melaut ke Islandia dan Greenland dengan menggunakan perahu terbuka. Setelah tahun 1300, yaitu tahun 1300-1900, bumi mengalami masa yang lebih dingin Little Ice Age Bailunas dan Soon, 2003. Salah satu degradasi yang diakibatkan oleh pemanasan global yang merupakan bahasan dalam IPCC adalah berkurangnya lapisan salju yang menutupi belahan bumi bagian utara dan selatan. Naiknya suhu bumi yang ~ 12 ~ diakibatkan oleh pemanasan global memicu berkurangnya lapisan salju yang menutupi Antartika, Greenland, pulau di utara Canada dan Rusia, dan beberapa lapisan es yang ada di puncak pegununungan. Soon dan Baliunas 2003 juga membantah hal ini dengan menyebutkan bahwa di tempat seperti Greenland dan Antartika yang suhunya sangat dingin dan kering, evaporasi atau pencairan yang terjadi sangat kecil sehingga salju memadat menjadi lapisan es tahunan. Selain berkurangnya lapisan salju, mencairnya gletser di beberapa tempat disebutkan IPCC sebagai akibat dari terjadinya pemanasan global. Namun, menyusut dan berkurangnya gletser ini banyak terjadi pada periode yang lebih panas. Mencairnya gletser merupakan suatu proses yang dipengaruhi iklim dalam jangka waktu yang lama, hal ini menghasilkan informasi kalitatif mengenai tren klim yang terjadi selama berabad-abad, tetapi tidak dapat menjadi ukuran dari perubahan iklim yang selama berabad-abad terjadi Soon dan Baliunas, 2003. Perubahan iklim global juga dipengaruhi oleh matahari. Matahari sebagai pusat dari tata surya memiliki pengaruh terhadap iklim dan suhu yang terjadi di permukaan bumi. Perubahan intensitas cahaya matahari dan interaksi antar partikelnya akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap apa yang ada di permukaan bumi. Beberapa perubahan tersebut terjadi karena adanya perubahan suhu matahari sehingga mempengaruhi suhu permukaan bumi. Selama setengah abad yang lalu, matahari menjadi begitu aktif, dan aktivitasnya melebihi 400 tahun sebelumnya. Oleh karena itu, matahari menjadi lebih terang dari 400 tahun sebelumnya Baliunas, 2002. Jika aktivitas matahari berkurang maka matahari akan lebih redup dan bumi akan lebih dingin. Peningkatan aktivitas matahari akan meningkatkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh matahari ke bumi, hal ini meningkatkan pemanasan sehingga meningkatkan suhu bumi. Pada abad ke-17 bumi mengalami suatu periode yang disebut Maunder Minimum. Magnetisme matahari mengalami penurunan pada masa ini. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas matahari mempengaruhi suhu di permukaan bumi. Pemanasan yang terjadi di akhir abad ke-19 yang dilanjutkan pada awal abad ke-20 hingga tahun 1940, terlihat bahwa output dari energi matahari berlangsung baik. Pada pertengahan abad ke-20 terjadilah pendinginan dan pada akhir abad ke-20 terjadi kembali pemanasan dimana sama dengan apa yang terjadi pada matahari. Banyak hal yang mempengaruhi perubahan iklim global. Berbagai perubahan yang terjadi merupakan perubahan yang dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik. Potential uncertainty yang dimiliki oleh lingkungan menyebabkan tingginya kompleksitas dari perubahan iklim global. Perubahan aktivitas matahari mempengaruhi perubahan suhu yang ada di permukaan bumi, ~ 13 ~ sehingga bersama faktor lain menimbulkan suatu pengaruh terhadap perubahan iklim global.

2.4 Pandangan Timothy F. Ball tentang Perubahan Iklim