BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada banyak penelitian yang outcome nya berkaitan dengan lama waktu. Secara umum waktu ini dikatakan waktu kesintasan. Banyak metode analisis yang dapat
digunakan untuk waktu kesintasan yang lengkap. Namun faktanya dilihat data yang ada di masyarakat sulit sekali ditemukan data dengan waktu kesintasan yang
lengkap dan data tersebut jarang terdistribusi secara normal, melainkan miring dan secara khas terdiri dari banyak kejadian baru. Oleh karena itu dibutuhkan analisis
khusus untuk menyelesaikan masalah ini. Metode ini dikenal sebagai analisis survival survival analysis.
Analisis survival atau dikenal sebagai analisis ketahanan hidup survival analysis merupakan analisis statistika khusus yang membantu menganalisis suatu
kasus yang tidak dapat diselesaikan dengan analisis statistika standard. Analisis ini digunakan ketika kasus berkaitan dengan waktu atau lama waktu hingga terjadi
peristiwa tertentu dan kemungkinan adanya data tersensor merupakan karakteristik khas yang membedakannya dengan analisis ini. Kejadian pada
analisis ini adalah kelulusan mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Universitas Sumatera Utara. Untuk selanjutnya istilah kesintasan akan
digunakan pada penulisan ini.
Regresi cox atau cox proportional hazard merupakan pemodelan yang sangat umum dan popular pada analisis ini. Dikatakan umum karena model ini
tidak didasarkan pada asumsi – asumsi tentang sifat atau bentuk distribusi yang mendasari kesintasan dan model ini sangat popular karena fungsi baseline hazard
pada model tidak ditentukan, merupakan pengestimasi koefisien regresi yang baik
dan kurva kesintasan biasa untuk situasi data yang bervariasi dapat diperoleh dengan model ini. Selain itu model cox proportional hazard dikatakan juga
sebagai model robust, yaitu hasil dari model cox ini hampir sama dengan hasil menggunakan model parametrik Kleinbaum dan Klein, 2005. Cox proportional
hazard merupakan pendekatan model matematika yang digunakan untuk mengestimasi kurva survival ketika mempertimbangkan beberapa variable
independen secara serentak Kleinbaum dan Klein, 2005. Variable–variable ini merupakan kovariat yang dikenal dengan faktor resiko yaitu factor yang
diestimasi mempengaruhi waktu survival. Cox proportional hazard dapat membedakan waktu survival dari beberapa kelompok observasi sesuai dengan
faktor-faktor yang berbeda Kleinbaum et. al, 2005. Survival yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan
studinya.
Kualitas mahasiswa adalah tinggi rendahnya penilaian prestasi mahasiswa selama perkuliahan di perguruan tinggi. Universitas Sumatera Utara USU
sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi juga memiliki harapan yang tinggi agar mahasiswa dapat memiliki prestasi belajar yang baik, sehingga nantinya
ketika lulus bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif IPK yang tinggi. Menurut Muslimin 2012, melalui IPK yang tinggi akan lebih memungkinkan atau
membuka peluang yang lebih besar bagi para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan salah satu syarat yang sering dijadikan persyaratan
untuk bisa lolos seleksi administrasi adalah besarnya IPK lulusan. Kecenderungan sekarang semakin banyak instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta, yang
menuntut IPK yang tinggi bagi para pelamarnya.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara USU terdiri dari tiga jurusan S1 yaitu Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, dan Manajemen. Dari tiga jurusan
tersebut diketahui bahwa kualitas mahasiswa Manajemen 2008 sebagian besar memiliki IPK dibawah 3. Padahal standar IPK syarat untuk melamar pekerjaan
adalah 3,2. Hal ini menyebabkan semakin lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana.
Berdasarkan database dari data yang diperoleh, bahwa masih ada 65 Mahasiswa Departmen Manajemen Fakultas Ekonomi stambuk 2008 yang belum
menyelasaikan studi S-1. Berdasarkan Peraturan Akademik Program Sarjana S-1 Universitas Sumatera Utara pasal 7 point 7. a. Seluruh beban kredit program
pendidikan sarjana reguler dan reguler mandiri harus berhasil diselesaikan selambat-lambatnya dalam batas masa studi yaitu 12 semester. Oleh karena itu
perlu dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi lama studi sehingga dapat dijadikan informasi yang bermanfaat bagi keberhasilan
mahasiswa. Faktor–faktor yang mempengaruhi lama studi mahasiswa, yaitu: asal daerah sekolah SMA, status sekolah, IPK Indeks Prestasi Kumulatif,
penghasilan orang tua dan jalur masuk. Pemilihan faktor-faktor tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan ketersediaan data karena mahasiswa yang diteliti saat
ini sebagian sudah dinyatakan lulus.
Di tahun 2008, Ratnaningsih dan Saefuddin melakukan penelitian tentang kesintasan mahasiswa putus sekolah pada pendidikan tinggi jarak jauh. Mereka
menggunakan estimasi breslow untuk mengetahui peluang kegagalan melanjutkan studi di Universitas Terbuka berdasarkan berbagai karakteristik mahasiswa.
Mega dan Irawan 2013 menggunakan pendekatan Bayesian Mixture Survival untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa
berhenti studi droup out. Pada penelitian ini penulis mencoba memakai metode Kaplan-Meier dan pemodelan Regresi Cox Proportional hazard untuk
mengestimasi survival studi mahasiswa dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi lama studi mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara tahun angkatan 2008.
1.2 Rumusan Masalah