Indeks Vegetasi
Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut : NDVI=band4–band3band4+band3 ….18
Nilai-nilai indeks vegetasi di deteksi oleh instrument pada wahana penginderaan
jauh. Kisaran panjang gelombang radiasi elektromagnetik yang digunakan oleh kanal
merah dan kanal inframerah tercakup dalam satelit Landsat ETM+ band 3 dan band 4,
yaitu masing-masing 0.63-0.69 µm dan 0.76- 0.90 µm.
Secara teoritis nilai indeks vegetasi berkisar antara -1 sampai +1, tetapi
kisaran sebenarnya
menggambarkan kehijauan vegetasi adalah 0.1 sampai 0.6.
Nilai indeks
vegetasi yang
tinggi menunjukkan vegetasi tersebut rapat.
Perhitungan
Soil Heat Flux G
Perpindahan bahang tanah soil heat flux dipengaruhi oleh perbedaan suhu
permukaan dengan
suhu tanah
pada kedalaman tertentu dan nilai konduktivitas
thermal k dari suatu jenis tanah. Karena tidak dilakukan pengukuran suhu tanah di
lapangan dan
bertujuan untuk
memaksimalkan penggunaan
data penginderaan jauh, maka nilai soil heat flux
dihitung dari proporsi penggunaan radiasi netto Rn. Dalam Khomarudin 2005,
FAO 1998 menghitung energi ini sebesar 0.1 Rn, namun Chemin 2003 dan Allen et.
al. 2001 menghitung soil heat flux dari nilai radiasi netto, suhu permukaan, albedo
dan nilai Normalized Difference Vegetation Index NDVI sebagai berikut.
4 2
98 .
1 0074
. 0038
. NDVI
T Rn
G
s
…...19
Dimana,
G =Perpindahan bahang tanah soil
heat fluxW m
-2
=Albedo permukaan diturunkan
dari data satelit Ts
=Suhu permukaan °C diturunkan dari data satelit
NDVI =Normalized Difference Vegetation Index satelit
Kapasitas Panas
Nilai kapasitas panas C tergantung dari massa jen
is ρ dan panas jenis c. Karena pada penelitian ini menggunakan
data penginderaan jauh, maka nilai ρ diperoleh dari hubungan antara nilai NDVI
setiap lahan dengan massa jenis hasil dari penelitian.
Sehingga akan
diperoleh persamaan regresi :
ρ = a NDVI + b ………….............20 Sehingga nilai kapasitas panas diperoleh
dari :
C = ρ x c ………………….…..…..21 Dimana :
C = Kapasitas panas Joule m
-3 o
C
-1
c = Panas jenis Joule g
-1 o
C
-1
ρ = Massa jenis g m
-3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Kondisi Geografis Kodya Bogor
Kodya Bogor terletak di tengah- tengah wilayah Kabupaten Bogor dan
lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara sehingga memiliki potensi yang
strategis bagi
perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan
nasional untuk
industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan
pariwisata. Secara geografis Kodya Bogor terletak pada 106°43’30”BT- 106°51’00”BT
dan 6
o
30’30”LS-6°41’00”LS. Luas Kodya Bogor
21,56 km²
dengan jumlah
penduduknya 834.000
jiwa 2003
www.kotabogor.go.id.
Dari aspek klimatologi udara Kodya Bogor relatif sejuk dengan suhu udara rata-
rata setiap bulannya adalah 26°C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70.
Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8°C, paling sering terjadi pada Bulan
Desember dan
Januari . Arah mata angin
dipengaruhi oleh angin muson
. Bulan Mei
sampai Maret
dipengaruhi angin muson barat. Kodya Bogor terletak pada ketinggian
190 sampai 330 m
dari permukaan laut.
8
Indeks Vegetasi
Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut : NDVI=band4–band3band4+band3 ….18
Nilai-nilai indeks vegetasi di deteksi oleh instrument pada wahana penginderaan
jauh. Kisaran panjang gelombang radiasi elektromagnetik yang digunakan oleh kanal
merah dan kanal inframerah tercakup dalam satelit Landsat ETM+ band 3 dan band 4,
yaitu masing-masing 0.63-0.69 µm dan 0.76- 0.90 µm.
Secara teoritis nilai indeks vegetasi berkisar antara -1 sampai +1, tetapi
kisaran sebenarnya
menggambarkan kehijauan vegetasi adalah 0.1 sampai 0.6.
Nilai indeks
vegetasi yang
tinggi menunjukkan vegetasi tersebut rapat.
Perhitungan
Soil Heat Flux G
Perpindahan bahang tanah soil heat flux dipengaruhi oleh perbedaan suhu
permukaan dengan
suhu tanah
pada kedalaman tertentu dan nilai konduktivitas
thermal k dari suatu jenis tanah. Karena tidak dilakukan pengukuran suhu tanah di
lapangan dan
bertujuan untuk
memaksimalkan penggunaan
data penginderaan jauh, maka nilai soil heat flux
dihitung dari proporsi penggunaan radiasi netto Rn. Dalam Khomarudin 2005,
FAO 1998 menghitung energi ini sebesar 0.1 Rn, namun Chemin 2003 dan Allen et.
al. 2001 menghitung soil heat flux dari nilai radiasi netto, suhu permukaan, albedo
dan nilai Normalized Difference Vegetation Index NDVI sebagai berikut.
4 2
98 .
1 0074
. 0038
. NDVI
T Rn
G
s
…...19
Dimana,
G =Perpindahan bahang tanah soil
heat fluxW m
-2
=Albedo permukaan diturunkan
dari data satelit Ts
=Suhu permukaan °C diturunkan dari data satelit
NDVI =Normalized Difference Vegetation Index satelit
Kapasitas Panas
Nilai kapasitas panas C tergantung dari massa jen
is ρ dan panas jenis c. Karena pada penelitian ini menggunakan
data penginderaan jauh, maka nilai ρ diperoleh dari hubungan antara nilai NDVI
setiap lahan dengan massa jenis hasil dari penelitian.
Sehingga akan
diperoleh persamaan regresi :
ρ = a NDVI + b ………….............20 Sehingga nilai kapasitas panas diperoleh
dari :
C = ρ x c ………………….…..…..21 Dimana :
C = Kapasitas panas Joule m
-3 o
C
-1
c = Panas jenis Joule g
-1 o
C
-1
ρ = Massa jenis g m
-3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.