Prinsip Huygens Prinsip Pemantulan dan Pembiasan Gelombang

3.3 Parameter Lapangan

Dalam eksplorasi seismik pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah akuisisi data lapangan yang kemudian akan dilanjutkan dengan pengolahan data dari hasil akuisisi tersebut. Sebelum melakukan akuisisi data seismik terlebih dahulu dilakukan penentuan parameter lapangan. Penentuan parameter ini sangat penting karena akan menentukan kualitas data yang akan diperoleh dan juga akan sangat dibutuhkan dalam melakukan pengolahan data seismik. Terdapat parameter- parameter lapangan yang berpengaruh pada kualitas data serta suksesnya suatu survei Munadi, 2002. Parameter-parameter tersebut adalah :

3.3.1 Interval Trace

Trace adalah seperangkat dari kumpulan hydrophone. Satu trace sama dengan satu channel, sama juga dengan satu string hydrophone. Interval trace merupakan jarak antara trace dari group hydrophone. Perhitungan yang biasa digunakan untuk menentukan trace adalah : a. Pada sistem penembakan off-end: G = X maks – X min 1 N-1 b. Pada sistem penembakan split-spread: G = X maks – X min 2 N2 -1 Keterangan : G = Interval trace ms X = Jarak antara shot point dengan trace m N = Jumlah trace

3.3.2 Jarak offset

Far offset adalah jarak antara sumber seismik dengan hydrophonereceiver terjauh. Dimana energi terdalam masih cukup ditangkap oleh channel terjauh tersebut, dan sinyal terdalam masih lebih kuat dari ambient noise. Near offset adalah jarak terdekat antara sumber seismik dengan hydrophonereceiver, dimana sinyal dari target terdangkal tidak didahului ground roll.

3.3.3 Multiplicity

Multiplicity foldconverage adalah jumlah atau seringnya suatu titik di subsurface terekam oleh hydrophone di permukaan. Semakin besar jumlah fold- nya, kualitas data akan semakin baik. Fold bertujuan mempertinggi SN.

3.3.4 Interval Shot Point

Perhitungan yang dapat digunakan untuk menghitung interval shot point : S = N x G x NSP 3 2 x F Keterangan : N = Jumlah Chanel G = Interval hydrophone m NSP = Jumlah penembakan =1 untuk split spread dan single off end, dan = 2 untuk double off end F = Fold.

3.3.5 Sampling Rate

Laju pencuplikan akan menentukan batas frekuensi maksimum yang masih dapat direkam dan direkonstruksi dengan benar sebagai data. Frekuensi yang lebih besar dari batas maksimum akan mengakibatkan timbulnya aliasing. Batas frekuensi

Dokumen yang terkait

Atenuasi multiple pada data shallow water menggunakan metode surface related multiple elimination : srme

0 9 0

PENEKANAN GELOMBANG MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA METODE F-K FILTER DAN RADON TRANSFORM DI LAPANGAN ‘DSCR’ DAERAH KALIMANTAN

7 64 74

ATENUASI MULTIPLE MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION (SRME) DAN RADON TRANSFORM

7 24 71

Penekanan gelombang multiple pada data seismik 2d menggunakan metode radon transform studi kasus di perairan barat sumatra

1 8 16

Penerapan metode radon transform untuk reduksi gelombang multiple seismik 2d di perairan barat sumatra

16 54 140

ANALISIS METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION (SRME) DAN TRANSFORMASI RADON UNTUK PENEKANAN MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D MARINE DI PERAIRAN UTARA PAPUA.

15 31 65

ATENUASI NOISE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FILTER F-K DAN TRANSFORMASI RADON PADA DATA SEISMIK 2D MULTICHANNEL DI LAUT FLORES.

1 5 41

Aplikasi Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME) dan Radon Parabolik pada Data Seismik 2D Bryant Canyon Lepas Pantai Louisiana Texas

0 0 7

SKRIPSI PENERAPAN METODE RADON TRANSFORM DALAM OPTIMALISASI PENEKANAN GELOMBANG MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D MARINE DI DAERAH PERAIRAN BARAT SUMATERA APPLICATION OF RADON TRANSFORM METHOD FOR OPTIMIZATION MULTIPLE WAVES ON 2D SEISMIC MARINE DATA IN WEST

0 0 15

Eliminasi Efek Multiple pada Data Seismik Laut Dangkal Menggunakan Metode 2D Surface Related Multiple Elimination (2D SRME) - ITS Repository

0 0 127