hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada
obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.
2.7 Kerangka Berpikir
Upaya peningkatan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab seorang guru. Guru yang berhadapan langsung untuk membina para siswa
di sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang guru dapat
merencanakan program pengajaran, mengolah informasi yang relevan, menjabarkan program yang disusun menjadi tujuan instruksional khusus,
menyampaikan materi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, dan mengevaluasi hasil kegiatan instruksional khusus tersebut. Hal tersebut tidak
terlepas dari media bantu mengajar yang digunakan oleh seorang guru. Pada penelitian ini akan dibuat pengembangan media video pembelajaran kontekstual
untuk materi Larutan Penyangga dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan aktif sehingga siswa dapat menyukai mata pelajaran kimia
dan termotivasi untuk mempelajari. Pembelajaran
active and
funny learning
strategy merupakan
pembelajaran yang membuat siswa untuk lebih mandiri dan aktif baik secara individu maupun diskusi kelompok sehingga siswa diharapkan dapat membantu
siswa dalam mempelajari materi pembelajaran kimia sehingga memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam pelajaran kimia.
2.8 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, diperoleh hipotesis sebagai berikut :
Penggunaan media pembelajaran dengan media windows movie maker dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 11 Semarang.
27
BAB 3
Metode Penelitian
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 20142015, tepatnya
pada bulan Mei 2015.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Semarang,
yang terdiri atas tujuh kelas, dan masing-masing kelas terdiri dari 3637 siswa. Uji coba produk diterapkan pada skala kecil dengan mengambil 10 siswa dari
masing – masing kelas yang menjadi sampel penelitian. Uji pemakaian produk
diterapkan pada lingkup yang lebih besar, yaitu pada dua kelas dari kelas XI di SMA Negeri 11 Semarang yang diajar oleh guru yang sama.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sample. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua
kelas dengan jumlah keseluruhan 73 siswa. Pengambilan sampel oleh guru kimia yang bersangkutan serta pertimbangan efisien waktu oleh peneliti.
Sampel dipilih langsung oleh guru mata pelajaran kimia atas dasar rata-rata
hasil belajar dan kemampuan siswa yang hampir sama pada kedua kelas tersebut.
3.3 Langkah – Langkah Penelitian