Arah Kebijakan Program dan Strategi Percepatan Penanggulangan Pembentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

52 Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 menjelaskan bahwa, “kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh, dalam rangka mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yang bermartabat .” Sementara itu, yang dimaksud penanggulangan kemiskinan adalah “kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat ”. Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan secara terpadu lintas pelaku dalam rangka perancangan dan keterpaduan program, monitoring dan evaluasi, serta efektifitas anggaran, serta penguatan kelembagaan baik di tingkat nasional maupun daerah.

2.2.5.2 Arah Kebijakan Program dan Strategi Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan Arah kebijakan penanggulangan kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu arah kebijakan penanggulangan kemiskinan nasional yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP, dan daerah yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Penjabaran dari arah kebijakan penanggulangan kemiskinan 53 adalah berupa program-program percepatan penanggulangan kemiskinan, yang terdiri dari : 1 Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga; 2 Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat; 3 Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Program-program tersebut akan berjalan secara optimal melalui beberapa strategi percepatan penanggulangan kemiskinan, antara lain: 1 mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin; 2 meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin; 3 mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil; 4 mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

2.2.5.3 Pembentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

TNP2K Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K diatur dalam BAB IV Perpres Nomor 15 Tahun 2010, yaitu tim lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan dengan menyusun kebijakan dan program yang bertujuan mensinergikan kegiatan penanggulangan kemiskinan diberbagai kementerian lembaga, serta melakukan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaannya. Tugas Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan antara lain meliputi: 54 1 Menyusun kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; 2 Melakukan sinergi melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi program-program penanggulangan kemiskinan di kementerian lembaga; 3 Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Keanggotaan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan. Susunan keanggotaan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dalam Pasal 10 ayat 2 terdiri dari : 1 Ketua : Wakil Presiden 2 Wakil Ketua I : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 3 Wakil Ketua II : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 4 Sekretaris Eksekutif : Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat 5 Anggota : a Menteri Dalam Negeri; b Menteri Keuangan; c Menteri Sosial; d Menteri Kesehatan; e Menteri Pendidikan Nasional; f Menteri Pekerjaan Umum; g Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; h Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal; i Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; j Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan; k Sekretaris Kabinet; l Kepala Badan Pusat Statistik; m Unsur masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan yang ditetapkan oleh Ketua. 55

2.2.5.4 Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK