Kerangka Berpikir TELAAH TEORI

2.15 Kerangka Berpikir

Berawal dari krisis global yang melanda USA dimana puncaknya pada tahun 2008 lalu, berdampak signifikan pada kestabilan ekonomi dunia. Terkait pemberian kredit perumahan yang menyebabkan bank-bank pailit dan efeknya mempengaruhi kondisi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, sehingga mengganggu pertumbuhan laba perbankan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan laba perbankan nasional juga tidak stabil. Namun, dilihat dari laporan perekonomian tahun 2011 oleh Bank Indonesia sebagai pengawas seluruh bank nasional, diketahui bahwa laba perbankan mulai tumbuh perlahan dari tahun 2009 sampai 2011. Pertumbuhan laba yang teratur seperti ini diduga kadang adalah hasil dari manajemen laba perusahaan dengan tujuan tertentu menurut kepentingan agen dan prinsipal sesuai dengan teori agensi. Hanlon 2005 dan Jackson 2011 menguji apakah book-tax differences berpengaruh secara negatif terhadap persistensi atau pertumbuhan laba proksi manajemen laba. Terbukti secara statistik, pertumbuhan laba dipengaruhi oleh book-tax differences. Hasil ini bermakna apabila books tax differences besar maka pertumbuhan laba akan kecil, atau sebaliknya. Penelitian ini membagi book-tax differences menjadi 2 komponen yaitu permanent difference perbedaan permanen dan temporary difference perbedaan temporer. Item-item yang merupakan permanent difference yaitu pos-pos pajak final, bukan objek pajak dan biaya atau beban yang tidak dapat dikurangkan terhadap penghasilan bruto. Item-item tersebut di dalam rekonsiliasi akan menyebabkan koreksi negatif, sehingga akan mengurangi laba fiskal. Hal ini menyebabkan hubungan yang negatif pula terhadap pertumbuhan laba. Sehingga, apabila perbedaan permanen bertambah maka pertumbuhan laba akan berkurang atau semakin kecil. Contoh dari perbedaan permanen adalah bunga deposito. Bunga deposito dalam SAK diperbolehkan sebagai penambah penghasilan tetapi dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan tidak diperkenankan karena pajak yang dikenakan untuk bunga deposito adalah pajak final yang akan dihitung dan dibayarkan sekaligus pada akhir perode pembukuan. Dalam rekonsiliasi fiskal yang dilakukan, hal ini merupakan koreksi negatif yang menyebabkan laba fiskal berkurang dan jumlah pajak terutang juga berkurang, sehingga apabila pajak yang dibayarkan perusahaan semakin sedikit sedangkan jumlah penghasilan sebelum pajak diasumsikan tetap maka laba bersih setelah pajak akan besar, atau dengan kata lain pertumbuhan laba juga akan meningkat. Sementara itu temporary difference berupa kebijakan dalam perusahaan terkait metode pencatatan atas waktu diakuinya biaya atau beban dan pendapatan. Kebijakan tersebut contohnya adalah metode penyusutan, penialaian persediaan, penghapusan kerugian piutang dan perlakuan kompensasi kerugian. Pos-pos yang merupakan temporary difference yang tertuang dalam laporan keuangan berupa aset dan beban pajak tangguhan. Akun ini juga mempunyai hubungan yang negatif terhadap pertumbuhan laba. Aset pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan merupakan perbedaan temporer, yang tercermin di laporan keuangan dan dapat dipulihkan atau dilunasi di masa yang akan datang. Jika aset pajak tangguhan besar, maka jumlah beban pajak terutang yang akan dibayarkan di periode mendatang akan lebih sedikit karena terbantu oleh adanya aset pajak tangguhan tadi. Dengan asumsi penghasilan tetap dan jumlah pajak terutang yang dibayarkan kecil, maka pertumbuhan laba perusahaan akan meningkat. Sebaliknya, jika beban pajak tangguhan besar, maka jumlah beban pajak penghasilan terutang yang akan dibayarkan juga akan lebih besar karena beban pajak tangguhan ini akan menambah beban pajak kini yang akan menambah jumlah pajak pengahasilan semakin besar. Dengan asumsi penghasilan tetap dan jumlah pajak terutang yang dibayarkan besar, maka laba bersih laba fiskal akan semakin kecil dan pertumbuhan laba perusahaan akan menurun. Books Tax Differences sendiri dapat digolongkan menjadi Large BTD dan Small BTD Wijayanti 2006. Dimana Small BTD adalah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang laba fiskalnya lebih besar daripada laba akuntansi. Asumsinya, semakin kecil perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal suatu perusahaan, semakin sedikit pula koreksi fiskal koreksi negatif yang terjadi, sehingga laba fiskalpun tetap besar. Jadi perusahaan denga Small BTD akan mempunyai pertumbuhan laba yang lebih tinggi. Sebaliknya, large BTD adalah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang laba akuntansinya lebih besar daripada laba fiskal. Asumsinya, semakin besar perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal suatu perusahaan, semakin banyak pula koreksi fiskal koreksi negatif yang terjadi, sehingga pajak terutang yang laba fiskalpun menjadi kecil. Jadi perusahaan dengan Large BTD akan mempunyai pertumbuhan laba yang rendah. Hal ini dapat dijadikan sebagai sarana moderasi antara permanent difference maupun temporary difference terhadap pertumbuhan laba itu sendiri. Hubungan pengaruh tersebut dapat digambarkan pada kerangka berpikir sebagai berikut: H1 H3 H2 H4 dan H5 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.16 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN FOODS AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013)

2 17 65

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 3 16

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 2 18

PENGARUH RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSIPERUBAHAN LABA ( Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI ).

0 1 8

Pengaruh Book Tax Differences terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013).

1 4 23

ANALISIS PENGARUH PERSISTENSI LABA, ARUS KAS DAN AKRUAL TERHADAP LABA YANG AKAN DATANG DENGAN BOOK-TAX DIFFERENCES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2009).

0 0 2

ANALISIS PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 2 18

PENGARUH INFORMASI LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2011-2014)

0 0 10

PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2009-2013) - repository perpustakaan

1 1 18