tidak diperkenankan, maka dalam rekonsiliasi fiskal yang dilakukan, hal ini merupakan koreksi positif yang menyebabkan laba fiskal bertambah dan jumlah
pajak terutang juga bertambah, sehingga pajak penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan juga semakin besar, jika diasumsikan jumlah penghasilan sebelum
pajak tetap sedangkan pajak yang dibayarkan adalah besar maka pertumbuhan laba bersih setelah pajak juga akan menurun.
Apabila variabel independen bertambah menyebabkan variabel dependen berkurang, atau sebaliknya, variabel independen berkurang sehingga
menyebabkan variabel dependen bertambah, maka terjadi hubungan yang saling berlawanan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga
perbedaan permanen akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba.
2.11 Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba
Djamaludin 2008 mengatakan bahwa jika book-tax differences besar merupakan bukti kenaikan penurunan laba karena pilihan akrual, komponen
akrual perusahaan tersebut akan menunjukkan pembalikan reversal masa depan yang besar secara rata-rata, dan menyebabkan persistensi atau pertumbuhan laba
yang rendah. Didukung oleh komponen book tax differences itu sendiri yang terdiri dari permanent difference dan temporary difference.
Munculnya dugaan bahwa book tax differences akan berpengaruh negatif adalah ditentukan oleh pengaruh masing-masing komponen book tax
difference itu sendiri yaitu permanent difference dan temporary difference yang diduga dominan berpengaruh negatif juga terhadap pertumbuhan laba. Semakin
besar books tax differences yang dihasilkan dari rekonsiliasi fiskal, semakin banyak koreksi negatif, semakin kecil laba fiskal, semakin kecil pajak terutang
yang dibayarkan perusahaan, maka semakin besar laba bersih setelah pajak sehingga pertumbuhan laba pun meningkat dengan asumsi penghasilan sebelum
pajak tetap. Sebaliknya, semakin kecil books tax differences yang dihasilkan dari rekonsiliasi fiskal, semakin sedikit koreksi negatif, semakin besar laba fiskal,
semakin besar pajak terutang yang dibayarkan perusahaan, maka semakin kecil laba bersih setelah pajak. Dengan asumsi penghasilan sebelum pajak tetap,
sehingga hal ini dapat menyebabkan hubungan negatif antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
2.12 Pengaruh Temporary Difference terhadap Pertumbuhan Laba yang
Dimoderasi oleh Small and Large BTD
Small BTD adalah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang laba fiskalnya lebih besar daripada laba akuntansi. Asumsinya, semakin kecil
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal suatu perusahaan, semakin sedikit pula koreksi fiskal koreksi negatif yang terjadi, sehingga laba fiskal pun tetap besar
dan pajak terutang yang dibayarkan tidak menurun. Sebaliknya, large BTD adalah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang laba akuntansinya lebih besar
daripada laba fiskal. Asumsinya, semakin besar perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal suatu perusahaan, semakin banyak pula koreksi fiskal koreksi negatif yang
terjadi, sehingga laba fiskal pun menjadi kecil dan pajak terutang yang dibayarkan menurun.
Melihat komponen yang membentuk perbedaan temporer terdiri dari pos-pos yang menimbulkan koreksi negatif pada rekonsiliasi fiskal karena
diperbolehkan di SAK dan tidak diperbolehkan di peraturan perpajakan dan akhirnya menyebabkan laba fiskal menurun yang imbasnya mengurangi jumlah
pajak terutang yang dibayarkan, maka perusahaan yang mempunyai Small BTD mempunyai pertumbuhan laba yang besar. Asumsinya, semakin kecil perbedaan
laba akuntansi dan laba fiskal suatu perusahaan, semakin sedikit pula koreksi fiskal koreksi negatif yang terjadi, sehingga laba fiskal pun tetap besar dan pajak
terutang yang dibayarkan tidak menurun. Terdapat dugaan bahwa keadaan awal perusahaan yang mempunyai
Small BTD memiliki pertumbuhan laba yang semakin baik, laba yang tinggi, jika hal ini dipadukan dengan temporary difference yang diduga berhubungan negatif
dengan pertumbuhan laba, maka besar pengaruh negatif itu akan berkurang atau hanya sedikit mempengaruhi penurunan pertumbuhan laba perusahaan karena
memang pada dasarnya laba perusahaan sudah terdukung tinggi dengan adanya Small BTD. Namun sebaliknya perusahaan yang mempunyai Large BTD akan
mempunyai pertumbuhan laba yang semakin kecil. Sehingga dapat menyebabkan
hubungan negatif antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2.13 Pengaruh Permanent Difference terhadap Pertumbuhan Laba yang